Tuesday, June 14, 2016

No attacks by Daesh in France during the Euro 2016

Recep Tayyip Erdoğan’s government has promised that there will be no attacks by Daesh in France against the Euro 2016 football ... thumbnail 1 summary

Recep Tayyip Erdoğan’s government has promised that there will be no attacks by Daesh in France against the Euro 2016 football cup.

The French government has in turn promised to implement the engagement signed in 2011 by its Minister for Foreign Affairs at that time, Alain Juppé, for the creation of a new state to the North of Syria to which Turkey can exile the Turkish Kurds.

Wednesday, June 8, 2016

4 FASA KEHIDUPAN MANUSIA - MAULANA UMAR PALANPURI RAHMATULLAHU ‘ALAIHI

BAYAN HADHRAT MAULANA UMAR PALANPURI RAHMATULLAHU ‘ALAIHI https://www.facebook.com/notes/alfaedah-ibn-ishaq/4-fasa-kehidupan-manusia/8233... thumbnail 1 summary

BAYAN HADHRAT MAULANA UMAR PALANPURI RAHMATULLAHU ‘ALAIHI

https://www.facebook.com/notes/alfaedah-ibn-ishaq/4-fasa-kehidupan-manusia/823391504463474

Hadirin yang mulia.

Setiap manusia melewati empat fasa. Pertama adalah perut ibunya. Kedua adalah perut bumi. Ketiga adalah perut kubur. Keempat adalah akhirat. Ini adalah empat fasa kehidupan manusia.

Di dalam perut ibu, ALLAH SWT ciptakan tubuh manusia. Di dalamnya ALLAH SWT masukkan ruh, di tempat yang sempit lagi gelap. Di muka bumi ALLAH SWT mengutus manusia agar menempuh jalan orang-orang yang menghargai dan meninggalkan jalan orang-orang yang tidak menghargai. Menghargai kasih sayang yang ALLAH SWT curahkan pada mereka.

إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا

Menghargai, meninggalkan dunia dengan mengimani firman Allah.

Usaha Sedikit untuk Waktu Singkat

ALLAH SWT memberikan sedikit ikhtiyar kepada manusia. Untuk waktu yang singkat. Bukan ikhtiyar sepenuhnya. Kalau ikhtiyar sepenuhnya diberikan, tentu tidak ada yang sakit dan tidak ada yang menjadi tua. Tidak ada yang mati. Kebanyakan atau semua orang tidak mau mati, maka semestinya tidak ada yang mati. Tetapi ALLAH SWT tidak memberikan ikhtiyar sepenuhnya. Ikhtiar kebaikan dan keburukan. Tangan adalah pemberian ALLAH SWT. Dengannya orang bisa membagikan makanan pada anak yatim dan orang miskin. Dan ALLAH SWT berikan juga kemampuan pada tangan untuk mengambil makanan dari tangan orang lain. Kedua kemampuan ini ALLAH SWT berikan.

Di dalam perut ibu manusia dipaksa mutlak. Bagaimana dibuat di dalamnya, begitulah jadinya. Diciptakan sebagai laki-laki maupun perempuan. Berkulit hitam maupun putih. Dibuat cerdas atau kurang cerdas. Bagaimana dibuat, begitulah jadinya. Di sana tidak ada ikhtiar. Diciptakan sebagai keluarga mana. Dari bangsa mana. Setelah datang ke dunia ini manusia memiliki sedikit ikhtiar untuk waktu yang singkat. Waktu yang singkat itu adalah sampai mati. Bila dalam waktu itu ikhtiar digunakan sesuai dengan ridha Allah swt, tentulah ia akan sukses dunia akhirat. Dan bila ia gunakan ikhtiar itu sesuai keinginannya, maka ia pasti menderita dunia akhirat. Hancur dan binasa.

Kemurkaan Allah SWT Penyebab Musibah

Ada kesukaan ALLAH SWT, ada kesukaan pribadi. Hidup sesuai kesukaan ALLAH SWT adalah mujahadah. Sebab dia harus meninggalkan kesukaan pribadinya. Sedangkan hidup sesuai kesukaan pribadi pada awalnya adalah kemudahan. Sebab dia hidup sesuka hatinya. Meninggalkan kesukaan ALLAH SWT akan mendatangkan kemurkaan ALLAH SWT. Dan kemurkaan ALLAH SWT adalah satu musibah yang sangat besar. Pencipta langit dan bumi adalah ALLAH SWT.

Pencipta matahari dan bulan adalah ALLAH SWT. Dan ALLAH SWT yang menciptakan manusia di dalamtempat yang gelaplagi sempit adalah yang Maha Kuasa mutlak. Bila Dia murka maka manusia akan sangat sedih. Dan ALLAH SWT yang begitu pemurah, bila manusia melakukan perbuatan yang menyebabkan murka ALLAH SWT tidak langsung disiksa. Tetapi Dia menyiapkan peringkat untuk hidayahnya. Membuat pengaturan untuk meluruskannya. Lalu bila ia belum mendapatkan hidayah, belum juga menjadi lurus, tidak langsung disiksa juga.

Dialog Nabi Musa dengan Firaun

Firaun mengaku sebagai tuhan. Tetapi tidak langsung disiksa. ALLAH SWT mengirimkan Nabi Musa 'alaihis salam untuk memahamkan. Dipermainkan oleh Firaun. Kemudian dikirim lagi. Dipermainkan lagi. Dikirim lagi untuk ketiga kalinya. Firaun marah dan berkata,

قَالَ لَئِنِ اتَّخَذْتَ إِلَهًا غَيْرِي لأجْعَلَنَّكَ مِنَ الْمَسْجُونِينَ

Bila engkau menjadikan selainku sebagai tuhan, akan aku penjarakan kamu. Firaun sudah berpengalaman memasukkan ratusan orang ke dalam penjara. Nabi Musa 'alaihis salam menjawab,

قَالَ أَوَلَوْ جِئْتُكَ بِشَيْءٍ مُبِينٍ

Bagaimana kalau aku datangkan sesuatu yang nyata? (apakah kau tetap memasukkan aku ke dalam penjara?) Dalam otaknya tidak tergambar apa maksud sesuatu yang nyata. Ia pun menjawab,

قَالَ فَأْتِ بِهِ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ

datangkanlah bila engkau termasuk orang yang benar.

Peringkat Hidayah

Nabi Musa 'alaihis salam melemparkan tongkatnya ke tanah. Maka jadilah seekor ular besar. Beliau keluarkan tangannya dari kerah bajunya, tangannya berkilauan bercahaya. Inilah perangkat hidayah untuknya. Mestinya, begitu melihat mukjizat itu, ia langsung beriman kepada perkataan Nabi Musa 'alaihis salam , ternyata beliau adalah seorang Nabi yang diutus ALLAH SWT.

Tetapi ternyata ia tidak beriman juga. Nabi Musa 'alaihis salam memegang kembali ular itu, langsung menjadi tongkat. Saat itu, Firaun agak ketakutan. Tetapi ia mengadakan meeting. Dia kumpulkan semua anggotanya. Firaun dan semua orang istana berpikir bahwa ini adalah seorang penyihir.

Maka untuk itu, tukang sihir hendaknya dikumpulkan. Tukang sihir pun berkumpul. Sejumlah besar penonton juga hadir. Para tukang sihir memulai aksinya. Mereka lemparkan tali-tali berdatanganlah ular dan kalajengking dari berbagai penjuru. Nabi Musa as melemparkan tongkatnya dengan perintah ALLAH SWT. Jadilah seekor ular besar yang langsung menelan semua ular kecil. Melihat kejadian ini, para tukang sihir langsung yakin bahwa yang mereka hadapi bukan tukang sihir, tapi seorang Nabi yang diutus ALLAH SWT. Merekapun rebah bersujud.

قَالُوا آَمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ () رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ

Mereka berkata, ” kami beriman kepada Rabbul ‘alamin, Rabb Nabi Musa dan Nabi Harun.

Melihat kejadian itu, Firaun sangat marah. Dia katakan, “Bukankah aku sudah menjanjikan hadiah bagi kalian? Menjadikan kalian orang-orang dekatku? Kalian adalah orang-orangku. Mengapa sekarang berpihak padanya?”

Dengan kemarahan meluap ia berkata,

وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ

Sungguh, aku akan salib kalian.

Keimanan Kaum dan Pikiran Akhirat

Tetapi keimanan mereka begitu kokoh. Fikiran akhirat begitu merasuk dalam hati mereka. Mereka menjawab, “Walaupun kami harus disalib, tidak mengapa. Asalkan akhirat kami tidak rusak. Sebab urusan akhirat adalah urusan selamanya. Satu fasa adalah perut ibu. Satu fasa lagi adalah permukaan bumi. Di situ manusia bisa hidup sesuka dirinya atau sesuai kesukaan ALLAH SWT. Pada kedua jalan itulan manusia berjalan. Kadang di jalan yang ini, kadang di jalan yang itu. Ada sebahagian orang yang hidup di jalan lurus, ada sebagain lain yang hidup di jalan bengkok.

Fasa Kubur

Setelah itu adalah fasa ketiga, kubur. Siapa yang dalam hidupnya di dunia di jalan yang lurus, dia akan mendapatkan kenyamanan dan kesenangan di alam kubur. Sedangkan orang yang melewati jalan yang bengkok akan merasakan penderitaan luar biasa. Tetapi kenikmatan dan penderitaan kubur tidak nampak di mata manusia yang tinggal di dunia. Mereka tidak tahu. Dan orang yang meyakini alam kubur pun bila tidak sering-sering bermuzakarah, lama kelamaan akan keluar dari pikiran mereka. Dan fasa kubur itu akan berlanjut hingga hari kiamat. Bila seseorang beramal lurus dan ahli iman dan amal akan sampai ke kubur, maka kabar-kabar gembira akan mulai ia dengar sejak menjelang kematiannya. ALLAH SWT berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا

Sesungguhnya mereka yang mengatakan Rabb kami adalah ALLAH SWT lalu mereka istiqamah atas hal itu. Maksudnya bertahan atas pendirian itu sampai mati. Perintah ALLAH SWT mungkin saja tidak sesuai nafsu, tetapi tidak mungkin perintah ALLAH SWT tidak sesuai dengan tarbiyah.

الْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Segala puji bagi ALLAH SWT. Lalu berdoa,

اهدِنَا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ

Meyakini ALLAH SWT sebagai Rabb sampai mati. Lalu,apa yang akan terjadi?

تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلاَّ تَخَافُوا

Malaikat akan turun di saat kematiannya dan mengatakan tiga ucapan.

Pertama adalah,

أَلاَّ تَخَافُوا

Apa yang nanti akan terjadi? Jangan kalian takut. Tidak ada yang perlu kau takutkan.

Lalu malaikat akan mengatakan,

وَلا تَحْزَنُوا

Dan jangan sedih terhadap apa-apa yang kau tinggalkan di dunia. Sedikit yang ditinggalkan, banyak yang akan didapatkan.

وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ

Dan terimalah kabar gembira tentang surga yang dijanjikan kepada kalian.

Kemudian malaikat berkata,

نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ

Kami adalah penolong-penolong kalian dalam kehidupan dunia dan di akhirat.

Bezanya hanyalah, di dunia para malaikat itu tidak nampak, sedangkan nanti di saat kematian mereka akan nampak. Yang hari ini nampak akan ghaib di hari esok. Sedangkan yang hari ini ghaib akan nampak di hari esok. Apa saja yang hari ini terlihat, nanti di saat kematian akan sirna dari pandangan, sedangkan yang akan nampak di saat kematian nanti pada hari ini masih ghaib.

Yang Nampak di Dunia

Saat ini, apa yang nampak oleh manusia? Kekuasaan, harta, wang, emas, perak, kedai, dan sawah bendang. Seberapa banyak benda-benda ini ada di tangan, sebanyak itu pula baiknya kehidupan. Sedangkan yang tidak kelihatan adalah: bila dalan diri saya ada iman dan amal tentu akan bahagia. Dan saat kematian datang, kebahagiaan yang nampaknya didapatkan dengan kekuasaan dan harta benda, akan sirna dari pandangan. Dan bahwa kebahagiaan didapatkan dengan iman dan amal akan terlihat nanti.

Dan bila tidak ada persiapan, penderitaan yang akan dirasakan karena tidak adanya iman dan amal, sebagaimana disampaikan oleh para anbiya alaihimussalam dan kitab-kitab dari langit, semuanya akan nampak di depan mata. Penderitaan luar biasa. Kenapa begini? Apa pun yang pada hari ini nampak, akan sirna di saat kematian. Dan apa saja yang hari ini tidak nampak, akan mulai terlihat begitu kematian datang.

Rasa Takut Khalifah ‘Umar Radhiyallahu ‘anhu

Setelah ditikam, khalifah ‘Umar radhiyallahu ‘anhu jatuh seketika. Beliau terlihat sangat gelisah. Beliau dibawa untuk dibaringkan. Beliau katakan, “Sebentar lagi dunia akan sirna dan akhirat akan nampak di depan mata. Tidak tahu, bagaimana aku akan diperlakukan. Ya Allah, andaikan pahala kebaikanku tidak Engkau berikan, dan Engkau tidak menyiksaku atas dosa-dosaku, kebaikan dan keburukanku seimbang, itu sdh cukup bagiku. Sebab bila siksaan ALLAH SWT atas keburukan telah datang, maka sesungguhnya sisa itu sangatlah pedih.

Hadirin yang mulia, maka berpikirlah, bagaiman masa depan kita di akhirat. Setelah kematian tatkala seseorang dimasukkan ke dalam kubur, tidak ada yang tahu bagaimana orang diperlakukan.

Bila dalam kehidupan dunia ini kita sudah memikirkan hal itu, dan dalam setiap langkah selalu kita hadirkan kehidupan setelah mati di depan kita, tentu kita bisa berharap pada ALLAH SWT bahwa kita akan menjadi hamba-hamba yang menunaikan hukum ALLAH SWT. Sama sekali tidak diinginkan, kita tinggalkan pekerjaan dan aktiviti kita.

Sebagaimana disampaikan oleh Hadratji dalam khutbah nikah bahwa menyuapkan makanan ke mulut isteri sesuai perintah ALLAH SWT adalah berpahala juga. Maka bila usaha duniawi yang kita lakukan sesuai dengan aturan ALLAH SWT dan sunnah Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam, ALLAH SWT akan penuhi keperluan kita dan memberikan pahala atasnya.

Kegelisahan Khalifah Umar Radhiyallahu ‘anhu

Khalifah Umar Radhiyallahu ‘anhu sangat gelisah, menangis tidak tenang. Sahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu bertanya, “Wahai amirul mukminin, kenapa engkau terlihat begitu gelisah? Sedangkan Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam wafat dalam keadaan ridha padamu. Sahabat Abu Bakar Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu wafat juga ridha padamu.

Dan tatkala engkau berkuasa ini, berapa banyak penyebaran agama dan akan terus tersebar? Maka mengapa engkau terlihat begitu gelisah? Maka khalifah Umar Radhiyallahu ‘anhu menjawab, “Wahai sepupu Rasulullah, apakah kamu akan mengatakan juga kalimat seperti itu pada hari kiamat nanti dihadapan ALLAH SWT? Sebab hari kiamat adalah hari yang sangat berat.

Apapun yang dilakukan manusia akan nampak di hadapannya. Dan tidak tahu bagaimana keputusan ALLAH SWT nanti.” Sahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu menjawab, “Ya, aku akan mengatakannya pada hari kiamat nanti dihadapan ALLAH SWT.”

Lumuri kepalaku dengan tanah

Khalifah Umar Radhiyallahu ‘anhu dipangkuan anaknya. Beliau berkata, “Wahai anakku turunkan kepalaku dari pangkuanmu, dan biarkan kepalaku berlumur debu. Kepalaku tidak layak diatas pangkuan siapa pun,” Satu hal yang mesti kita tanamkan dalam pikiran, semakin kuat hubungan seseorang dengan ALLAH SWT, sejauh itu pula ma’rifatullah ia dapatkan.

Semakin tinggi kafahaman seseorang tentang ALLAH SWT, dan semakin besar semangatnya untuk mendapatkan ridha ALLAH SWT, sejauh itu pula rasa takutnya kepada ALLAH SWT. Dan semakin dalam rasa taqwa merasuk dalam hatinya. Sebaliknya, semakin jauh seseorang dari ALLAH SWT dan semakin tidak mengenal ALLAH SWT, seseorang makin berani untuk melakukan kemaksiatan.

Dan semakin jauh pula ia menjerumuskan dirinya ke dalam kerusakan. Dan tentunya semakin jauh dari ALLAH SWT. Khalifah Umar Radhiyallahu ‘anhu memiliki rasa takut yang sedemikian rupa pada ALLAH SWT, itu adalah bentuk rasa taqwa yang ada dalam hatinya.Semakin dekat seseorang pada Allah SWT, semakin tinggi ketaqwaan yang ALLAH SWT karuniakan padanya.

Dan ALLAH SWT menerima amal orang-orang yang bertaqwa.

إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

Tadi kita bicarakan bahwa apa yang nampak pada hari ini, akan hilang dari pandangan saat kematian. Sedangkan yang hari ini tidak kelihatan, akan nampak waktu kematian datang.

Saat itu, orang tidak akan bisa melakukan apa pun.

نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ

Kami adalah penolong-penolong kalian dalam kehidupsn dunia dan akhirat.

Perbezaannya adalah mereka (malaikat) tidak nampak dalam kehidupan dunia ini, dan akan nampak di akhirat nanti.

Malaikat dan Malaikat

Saat ini, ruang antara langit dan bumi ini juga dipenuhi oleh malaikat. Sebagaimana Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam memberitahukan bahwa bila kesucian ALLAH SWT, kebesaran-Nya, keesaan-Nya dibicarakan, malaikat akan penuh di bumi hingga ke langit. Dan malaikat juga akan mengumumkan;

“هَلُمُّوا إِلَى حَاجَتِكُمْ

Kemarilah menuju hajat kalian.

Hadirin yang mulia, para malaikat itu akan berkata, “Kami di dunia adalah sebagai penolong kalian, demikian pula di akhirat nanti kami akan menyertai kalian.

نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ

Di akhirat nanti apa yang akan kalian dapatkan di surga?

وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ

Dan bagi kalian di dalamnya apa saja yang diinginkan oleh nafsu kalian dan keinginan apa pun yang terbetik dalam hati kalian. Sebab kalian telah mengorbankan keinginan kalian untuk keinginan ALLAH SWT . Bila seseorang mengorbankan 10 kg benih, dia akan pungut 100 kg.

Bila seseorang mengorbankan sebutir biji mangga, ia akan mendapatkan sebatang pohon mangga. Ini adalah pengorbanan jasmani, ALLAH SWT berikan hasilnya. Sedangkan pengorbanan ruhani¸ ALLAH SWT beritahukan bahwa bila keinginan manusia dikorbankan untuk keinginan ALLAH SWT, ALLAH SWT akan penuhi keinginannya. Dan setelah itu, apa pun yang diminta akan ia dapatkan.

Kenikmatan Surga

Syurga paling kecil yang didapatkan di akhirat luasnya sepuluh kali dunia. Di dalamnya ada 70 isteri yang paling baik, dan dalam jumlah ribuan yang selalu siap melayani. Tanahnya dari za’faran. Batu dan kerikil dari berlian dan permata. Batu bata emas dan perak, dipadukan dengan adukan kasturi. Laki perempuan di dalam surga berumur 30 sampai 33 tahun. Miliyaran tahun tinggal di surga tidak akan mengalami ketuaan. Dan milyaran tahun tinggal di sana tidak akan mengalami kematian.

Pakaian tidak pernah kotor. Makanan masuk ke dalam perut tidak akan menjadi kotoran. Kalau saya lanjutkan cerita panjang lebar tentang surga, tentulah rasa rindu akan bertambah. Sebaliknya, bila saya bicarakan neraka panjang lebar, tentulah rasa takut akan meningkat. Tetapi waktu bayan akan habis untuk itu saja. Sedangkan bagaimana persiapan yang harus kita kerjakan agar masuk ke dalam surga dan selamat dari neraka tidak akan kebagian waktu untuk membahasnya.

Memang rasa rindu pada surga akan tumbuh, rasa takut pada neraka akan muncul, tapi tidak akan ada waktu tersisa untuk membicarakan iman dan amal yang mesti kita siapkan agar kita mendapatkan syurga dan selamat dari neraka. Maka, kita tidak akan memanjang lebarkan pembahasan. Sudah timbul rasa rindu pada syurga, rasa takut pada neraka, lalu bagaimana caranya kita hidup di dunia ini? Itu yang akan kita bicarakan.

Para malaikat akan mengatakan, “Apa pun yang hati kalian inginkan akan kalian dapatkan di sini. Apa pun yang kalian minta dengan lisan kalian, akan kalian dapatkan juga di sini. Dan kalian akan dapatkan jamuan dari ALLAH SWT yang Ghafur (Maha Pengampun) yang Rahim (Maha Penyayang).”

Untuk tamu, tuan rumah akan memberikan apa yang diinginkan dalam hati tamunya dan juga yang dipinta dengan lisannya. Dan banyak sekali yang tidak diminta oleh tamu yang diberikan oleh tuan rumah. Yang tidak terbersit dalam hati pun diberikan juga. Berbagai macam hidangan datang bergantian. ALLAH SWT alan memberikan berbagai nikmat yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terbersit dalam hati manusia. Itulah nikmat-nikmat yang akan ALLAH SWT berikan dalam surga.

Berimannya tukang sihir Fir’aun

Hadirin yang mulia, tadi telah saya sampaikan bahwa para tukang sihir Fir’aun telah memutuskan bahwa mereka tidak akan melepaskan iman mereka, walaupun harus disalib. Bahkan mereka berkata pada Fir’aun,

فَاقْضِ مَا أَنْتَ قَاضٍ

Putuskanlah apa pun yang akan kau putuskan.”

Bahkan mereka berdakwah pada Fir’aun. Dan sebagai hasilnya, di antara yang hadir, banyak sekali yang beriman saat itu juga. Maka jadilah mereka orang-orang mukmin. Inilah berbagai sarana hidayah bagi Fir’aun.

Hanya saja dia tetap dalam kerusakan dan keterpurukannya. Meski demikian, ALLAH SWT tidak langsung menyiksanya. Tatkala seseorang melakukan perbuatan yang mendatangkan murka ALLAH SWT , ALLAH SWT tidak langsung menyiksanya. Bahkan ALLAH SWT siapkan sarana untuk menyedarkannya. Untuk Fir’aun, ALLAH SWT telah siapkan sarana penyedaran sedemikian rupa, sampai isterinya pun – Sayyidah Asiah radhiyallahu 'anha turut beriman. Tapi Fir’aun tetap tidak terima.

Bila seorang manusia sudah keras kepala, maka walaupun dia boleh memahami, dia tidak akan berganjak. Kemudian dengan teguran keraslah dia baru akan sedar. Sebab berhala Lata tidak mampu menerima kata-kata, selama tongkat belum melayang kepadanya. Dan ini juga berhala Lata, tidak mampu diajak bicara.

Majlis itu berakhir, Fir’aun pergi meninggalkan istananya. Dia bukannya mendatangi hidayah, bahkan mengatakan, “Biarkan aku membunuh Musa supaya dia berdoa kepada Rabbnya. Lalu kita lihat nanti, apa yang akan terjadi? Dia kan selalu mengancam dengan doa. Coba kita lihat, kalau dia berdoa terus apa yang akan terjadi?”

وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِي أَقْتُلْ مُوسَى وَلْيَدْعُ رَبَّهُ

Dalam pikirannya, doa tidak ada hasilnya apa pun. Doa hanya sekedar cakap² kosong.

Satu kejahatan besar telah dia perbuat, membuat makr untuk membunuh seorang nabi. Meskipun begitu, ALLAH SWT tidak langsung menyiksanya. Hal ini saya sampaikan berulang-ulang agar kita jangan beranggapan bahwa bila maksiat dilakukan lalu tidak turun musibah itu berarti tidak ada apa-apa. Bukan tidak turun musibah, tapi musibah pasti akan turun, dan siksaan ALLAH SWT akan datang. Tetapi itu adalah kasih sayang ALLAH SWT.

ALLAH SWT siapkan sarana-sarana hidayah dan sistem untuk turunnya hidayah. Itu semua agar hamba ALLAH SWT mendapatkan hidayah dan selamat dari penderitaan besar setelah kematian. Ini adalah belas kasih ALLAH SWT yang luar biasa besar.

Tadi saya sampaikan bahwa Fir’aun yang melakukan kejahatan begitu besar, membuat Allah murka. Tetapi Allah tidak menyiksanya. Bahkan dia merencanakan pembunuhan seorang nabi. “Cuba kalau saya mau membunuh Musa lalu ia berdoa, apa yang akan terjadi?”

Janji Pengabulan Doa

Hadirin yang mulia, doa itu Allah janjikan pengabulannya.

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Berdoalah pada-Ku, niscaya Aku kabulkan

Janji Allah adalah janji yang pasti. Tetapi ada syaratnya, yaitu tidak adanya penghalang-penghalang doa. Ada hal-hal yang menjadi penghalang terkabulnya doa. Pertama adalah makanan dan pakaian haram. Kedua lalai waktu berdoa, doa tidak akan di kabulkan. Seseorang berdoa dengan penuh tumpuan. Dan waktu yang paling bagus untuk tumpuan adalah akhir malam. Segala arah sunyi sepi.

Orang merasa sebagai hamba ALLAH SWT. Dan hamba adalah milik ALLAH SWT. Sedangkan ALLAH SWT akan memberikan perhatian khusus. Itulah waktunya untuk berdoa. Siang hari juga berdoa. Tidak bosan berdoa. Tetapi berdoa dengan konsentrasi.

Pertama tadi adalah bila makanan dan pakaian haram maka doa tidak akan terkabul.

Kedua, berdoa dengan kelalaian juga tidak terkabul. Dan yang ketiga adalah dakwah ditinggalkan, maka doa tidak terkabul. Ini saya sampaikan tanpa basa-basi. Bukan perkataan saya. Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam yang bersabda.

مُرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ قَبْلَ أَنْ تَدْعُوا فَلاَ يُسْتَجَابَ لَكُمْ

Perintahkan kebaikan dan cegahlah kemungkaran -yakni berdakwah- sebelum datang waktunya kalian berdoa dan doa kalian tidak dikabulkan.

Apa yang difahami? Bila dakwah ditinggalkan maka doa tidak dikabulkan.

Jangan Khawatir

Ada satu hal yang perlu saya sampaikan, hendaknya jangan lantas ketakutan. “Makanan kami haram. Pakaian haram. Dakwah ditinggalkan. Berarti doa kami tidak akan terkabul. Lalu, apa gunanya kita berdoa?” Tolong yang perhatikan. Bila semua yang duduk di sini langsung merubah makanan dan pakaian menjadi yang halal seketika ini juga, tentu sulit. Tapi paling tidak kita bisa niat, makanan dan pakaian kita yang masih belum halal akan kita ganti dengan yang halal secara perlahan. Niatkan bisa kita lakukan. Setelah itu kita usahakan secara bertahap.

Hal lain adalah, bila kita belum menjadikan dakwah sebagai kerja kita, jangan lantas beranggapan bahwa doa kita tidak akan dikabulkan, lalu untuk apa kita berdoa? Bukan begitu, namun kita semua niat untuk menjadikan dakwah sebagai kerja kita, setelah itu kita usahakan. Dan untuk mengusahakan itu pun, para masyayikh kita tidak menyuruh untuk melakukannya secara drastik, tetapi secara bertahap.

Hadirin yang mulia, bagainama pun setelah niat, kita berdoa dengan sungguh-sungguh.

Lalu berusaha keras untuk dakwah dan untuk mendapatkan makanan dan pakaian halal.

Kemaslahatan Hamba

Akan tetapi perlu diingat satu hal dalam pengabulan doa. Hadartji Maulana In’amul Hasan dalam bayan beliau saat hari raya menyampaikan bahwa bila seorang hamba berdoa untuk urusan akhirat akan ALLAH SWT beri. Namun bila doanya untuk urusan dunia maka akan dilihat kemaslahatannya. Dalam hal ini hendaknya ditanamkan dalam pikiran bahwa ada lima bentuk penerimaan doa untuk urusan dunia.

Bentuk pertama. Apa yang diminta kepada ALLAH SWT, bila ALLAH SWT lihat sesuai dengan kemaslahatan, langsung dikabulkan. Malam hari minta, pagi hari dia dapatkan. Dalam majma’ yang besar ini saya yakin ada yang pernah menyasikan hal itu. Malam hari berdoa, keesokan harinya ia dapatkan. Ini bentuk pertama.

Bentuk kedua. Seorang hamba berdoa kepada ALLAH SWT , dan apa yang dia minta sesuai dengan kemaslahatan untuk dikabulkan. Akan tetapi tidak secepatnya. Maka ALLAH SWT akan memberikan apa yang ia minta, akan tetapi tidak secepatnya. Terkadang diundur cukup lama, sebab ALLAH SWT suka dengan tangisannya. Bila ALLAH SWT segerakan, siapa lagi yang akan menangis dihadapan-Nya.

Sebagaimana kata seorang penyair:

Tangisanmu di malam hari sangat indah kurasakan

Maka di saat engkau menangis merengek-rengek di tengah malam,

Kegembiraan yang kurasakan

Maka menurut saya, dibandingkan dengan beresnya urusan kita, jauh lebih baik adalah kesukaan ALLAH SWT. Bagaimana ALLAH SWT mencintaiku. Maka terkadang ALLAH SWT memberikan apa yang diminta, tapi diundur pengabulannya. Ini bentuk kedua.

Bentuk ketiga. Apa yang diminta oleh seorang hamba kepada ALLAH SWT tidak sesuai dengan kemaslahatannya. Maka ALLAH SWT tidak akan memberikan apa yang ia minta, tapi Dia ganti dengan pemberian lain yang sesuai dengan kemaslahatannya. Dan ALLAH SWT sajalah yang mengetahui kemaslahatan hamba-Nya. Memang apa yang diminta tidak Dia berikan, tapi Dia berikan sesuatu yang lain yang sesuai dengan kemaslahatannya. Ini juga pengabulan doa.

Ibunda Siti Maryam radhiyallahu 'anha berdoa meminta anak laki-laki untuk berkhidmat di Baitul Maqdis. Tapi ALLAH SWT berikan anak perempuan. Ia sangat sedih bagaimana anak perempuan akan berkhidmat di Baitul Maqdis?

وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى

Seandainya yang lahir laki-laki, tentulah tidak akan seperti bayi perempuan ini. Bayi perempuan ini kelak akan menjadi ibu seorang Nabi. Dan jutaan orang akan beriman padanya. Kita kaum muslimin pun beriman kepadanya. Bayi laki-laki yang diminta, bayi perempuan yang diberikan.

Maka terkadang demikian ALLAH SWT perlakukan. Apa yang diminta tidak Dia berikan, suatu yang lain yang didapatkan sesuai dengan kemaslahatan. Ini bentuk ketiga.

Bentuk keempat. Apa yang dia minta sama sekali tidak dia dapatkan. Urusan dunia yang ia minta, tidak ia dapatkan, tapi musibah dari langit yang akan menimpanya Allah SWT hindarkan. Ini adalah karunia yang sangat bagus. Sebab seandainya yang ia minta ia dapatkan, lalu turun musibah, maka apa yang ia minta pun akan binasa dalam musibah itu. Bahkan yang telah ia miliki sebelumnya pun akan musnah, dan dia akan tenggelam dalam kesedihan.

Ini adalah bentuk kasih sayang ALLAH SWT, apa yang diminta dalam doa terkadang tidak ALLAH SWT berikan, tapi karena doa itu ALLAH SWT hindarkan dari malapetaka.

Misalnya ada seseorang mempunyai tiga anak laki-laki dengan tiga menantu, sedangkan rumahya hanya dua, toko pun hanya dua. Maka dia berkeinginan untuk memiliki satu rumah dan satu toko lagi untuk anaknya yang ketiga. Dia pun mengusahakannya, juga berdoa kepada ALLAH SWT. Ternyata yang diinginkan tidak terkabul juga. Boleh jadi akan ada bencana yang datang menimpa mereka. Tetapi sebagai ganti rumah dan kedai yang tidak diberikan, ALLAH SWT selamatkan mereka dari bencana itu. Seandainya ALLAH SWT berikan rumah dan kedai yang diminta, lalu datang musibah, tentu akan hancur semuanya.

Ini bentuk kasih sayang ALLAH SWT juga, permintaan tidak dikabulkan, musibah dihindarkan. Maka tidak ada yang perlu disesali. Lebih baik menanggung sedikit kesedihan-karena tidak dikabulkannya doa- daripada ditimpa kebinasaan.

Dan betapa besar kemudahan yang ALLAH SWT karuniakan kepada kita hari ini. Tiga pasang suami isteri tersebut bisa bergantian keluar di jalan ALLAH SWT. Satu pasang keluar masturat, dua pasang tinggal di dua rumah. Begitu pasangan yang keluar selesai dan pulang, satu pasang lagi keluar di jalan ALLAH SWT. Dengan demikian, urusan rumah tidak menjadi masalah, dakwah tersebar ke seluruh alam, dan mereka bisa menjadi asbab tersebarnya hidayah.

Jadi sudah empat bentuk pengabulan doa disampaikan, ada yang permintaan langsung diberikan, ada yang diberikan tetapi dengan sedikit penundaan, ada yang pemberiannya diganti dengan sesuatu yang lain, ada yang permintaan tidak diberikan tetapi dihindarkan dari musibah yang akan datang.

Bentuk kelima. Apa yang diminta dalam doa benar-benar tidak diberikan di dunia. Lalu pada hari kiamat akan diberikan padanya permintaan itu jauh lebih besar, lebih berharga, dan lebih banyak daripada yang pernah diminta.

Saat melihat pemberian di hari kiamat itu orang akan berangan-angan, “Andaikan semua yang pernah kuminta tidak ada satu pun yang diberikan di dunia dan dikumpulkan semuanya di akhirat, alangkah baiknya.” Sebab ia berpikir bahwa apa yang ia minta di dunia dan telah dikabulkan, sudah terputus semua saat kematian. Inilah lima bentuk pengabulan doa di sisi ALLAH SWT.

Kesalahfahaman Fir’aun

Hadirin yang mulia, Fir’aun berpikir bahwa bila Nabi Musa 'alaihis salam berdoa apakah akan terjadi apa-apa? Dan seperti itu pulalah cara berpikir sebagian orang yang sudah rusak cara berpikirnya. Saya sudah banyak berdoa dan terus berdoa, tetapi kenapa urusan tidak beres juga? Karena itulah tadi saya sampaikan lima bentuk pengabulan doa.

Tatkala Fir’aun mengatakan,

وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِي أَقْتُلْ مُوسَى وَلْيَدْعُ رَبَّهُ

Fir’aun berkata, “Biarkanlah aku membunuh Musa agar dia berdoa kepada Rabbnya.”

Ini adalah kejahatan yang sangat besar, yang semestinya langsung disiksa. Tetapi Allah tidak langsung menyiksanya, bahkan Allah siapkan perangkat untuk datangnya hidayah.

Begitu Fir’aun mengatakan itu, dari dalam istana seorang pegawai istana berdiri dan berdakwah pada Fir’aun di dalam istananya. Dia sudah beriman sejak lama. Hanya saja untuk kemaslahatan, dia sembunyikan imannya. Tetapi tatkala Fir’aun berbicara tentang pembunuhan Nabi Musa 'alaihis salam , dia pun berdiri angkat bicara.

Dakwah Penggawa Istana Fir’aun

وَقَالَ رَجُلٌ مُؤْمِنٌ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَكْتُمُ إِيمَانَهُ أَتَقْتُلُونَ رَجُلا أَنْ يَقُولَ رَبِّيَ اللَّهُ وَقَدْ جَاءَكُمْ بِالْبَيِّنَاتِ مِنْ رَبِّكُمْ

Dan berkata salah seorang dari keluarga Fir’aun yang menyembunyikan imannya, “Apakah kau akan membunuh seorang karena mengatakan Rabbku adalah ALLAH SWT, sedangkan ia telah membawa bukti-bukti dari Rabb kalian?

Dengan sangat tegas ia berdakwah. Ia sampaikan kejadian-kejadian yang telah lalu, ahwal kiamat pun ia sampaikan, juga kisah Nabi Yusuf 'alaihis salam . Ia jelaskan juga hinanya dunia serta besarnya urusan akhirat. Dengan tegas dan tenang ia sampaikan itu semua di sepan Fir’aun. Fir’aun duduk mendengar. Haman duduk mendengar. Semua anggota parlimen juga duduk mendengar. Lalu ia katakan,

فَسَتَذْكُرُونَ مَا أَقُولُ لَكُمْ وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ

Bila ingin mengisi rumah, pertama kali bersihkan sarang labah-labah di rumah. Membersihkan sarang itu tidak lama. Ambil sapu, gerakkan ke semua arah, sebentar saja bersih. Tidak lama.ian ingat nanti. Aku serahkan urusanku kepada ALLAH SWT, dan Allah Maha Melihat terhadap para hamba-Nya.

Dengan tegarnya ia jelaskan panjang lebar kekuatan ALLAH SWT, dengan cara yang luar biasa. Dan kita pun semestinya berjalan ke seluruh alam menyampaikan kekuatan dan kekuasaan ALLAH SWT.

ALLAH MAHA PERKASA

ALLAH SWT MAHA PERKASA dan MAHA KUASA. Seluruh kekuatan di seluruh dunia bila dibanding kekuasaan Allah adalah seperti sarang labah-labah, tidak ada artinya samasekali. Sebagaimana sarang labah-labah tiada artinya, demikian pulalah kekuatan seluruh dunia tidak berarti apa-apa.

Kekuatan Qarun, Fir’aun dan Haman seperti sarang labah-labah sudah hancur lebur tanpa sisa. Demikian juga kaum ‘Ad, kaum Tsamud seperti sarang labah-labah sudah musnah juga. Demikian juga di masa mendatang, kekuatan Dajjal dan Yajuj Majuj akan hancur lebur juga seperti sarang labah-labah.

Tetapi bilakah labah-labah membuat sarangnya? Saat rumah kosong. Di rumah yang berpenghuni, labah-labah tidak akan membuat sarang. Maka demikian pulalah, labah-labah yang saat ini sedang membuat sarang-sarang mereka, itu semua mereka lakukan karena dunia ini telah kosong dari dakwah agama. Kosong dari halaqah taklim. Kosong dari dzikrullah. Dan kosong dari akhlak yang mulia.

Iman sebagai Foundasi Utama

Pertemuan Ahli Iman tanpa melihat apakah dari sukunya ataupun bukan, satu ras atau tidak, dari warna kulit yang sama atau tidak, lalu saling memuliakan di antara mereka,akan melahirkan kesatuan. Sejauh mana kuatnya kesatuan, sejauh itu pula turun pertolongan Allah.

وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ

Hindari Perselisihan

Jangan ada perselisihan sesama. Bila berselisih di kalangan dalam, akan ada dua kerugian:

Pertama, akan turun semangat, dan kedua akan tercabut kekuatan dari dalam. Dua hal ini ALLAH SWT sendiri yang menjelaskan.

Dalam urusan rumah tangga pun jangan ada perselisihan. Demikian juga dalam satu keluarga besar, satu kaum, maupun dalam kerja agama yang kalian lakukan. Sesama pekerja agama jangan ada perselisihan. Jangan beralasan yang itu begitu, yang ini begini dan sebagainya. Saling menuduh, saling menghujah, jangan..

وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ

Tatkala dunia kosong dari akhlak, keikhlasan, dan kosong dari dakwah, labah-labah membangunkan sarang²nya.

Kesombongan Labah-labah

Sebagaimana di rumah kosong labah-labah membuat sarangnya dan merpati membuat sarangnya untuk bertelur, maka cangkang telur merpati dan ranting-ranting kecil berserakan di sarang labah-labah. Labah-labah pun merasa bangga. Dengan sombong ia berfikir, “Ranting dan cangkang telur berjatuhan di atas sarangku, tetapi sarang tidak putus. Ia mundar-mandir memangsa serangga-serangga kecil dan memakannya dalam keadaan segar.”

Ia lebih sombong lagi. Ia tingkatkan programnya. Terkadang bergerak ke sana, terkadang ke sini. Sehingga tatkala labah-labah lain melihat kemapanannya, mereka membuat juga sarang di rumah itu, sampai rumah penuh sarang labah-labah.

Demi ALLAH SWT, kekuatan seluruh dunia ini hanyalah seperti sarang labah-labah.

Di hadapan kekuatan ALLAH SWT, segala kekuatan dunia tidak bermakna

Bila dunia diisi dengan agama, dengan kemanusiaan, dengan amal-amal soleh, ALLAH SWT akan bersihkan sarang-sarang itu. Di hadapan kekuasaan ALLAH SWT , itu tidak ada apa-apanya. Ini bukan perkataan saya, Allah berfirman dalam Al Quran:

مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ


Ini adalah pernyataan ALLAH SWT. Semua kekuatan adalah seperti sarang labah-labah.

Hadirin yang mulia

Bila ingin mengisi rumah, pertama kali bersihkan sarang labah-labah di rumah.

Membersihkan sarang itu tidak lama. Ambil sapu, gerakkan ke semua arah, sebentar saja bersih. Tidak lama.

Sekali Sapu, Kerajaan Fir’aun Bersih

Fir’aun yang sudah diberi berbagai asbab hidayah, ternyata tetap keras kepala. Tatkala ALLAH SWT berkehendakan memakmurkan Mesir dengan agama, sedangkan orang-orang yang keras kepala ini tidak juga beriman, berarti bisul beracun harus dibedah. Dibedah dan dibuang.

Takala hal itu sudah ALLAH SWT tentukan, datanglah sapu azab dari ALLAH SWT.

Kerajaan Fir’aun bersih seketika.

Datang sapu azab kedua, sarang kementerian Haman pun bersih.

Datang sapu azab ketiga, Qarun beserta hartanya bersih juga.

Setelah membersihkan semua sarang, Allah siapkan keadaan bagi Nabi Musa 'alaihis salam dan Bani Israil untuk menghidupkan agama di Mesir.

Hari ini pun ALLAH SWT tetap Maha Perkasa seperti itu. Kita serukan di seluruh dunia, “Berimanlah pada kekuatan ALLAH SWT, bila kalian tidak beriman pada kekuatan ALLAH SWT, tidak berserah diri padanya, selama ALLAH SWT masih berikan tempoh, kalian tidak akan mengenal kekuatannya. Tapi, bila ALLAH SWT sudah turunkan siksa-Nya, tidak akan ada seorang pun yang mampu menyelamatkan. Maka sering saya katakan, hantarkan jamaah ke seluruh dunia. Bergerak menyampaikan kehebatan ALLAH SWT dengan penuh keyakinan. Kita adalah orang yang beriman kepada ALLAH SWT yang MAHA PERKASA. Kita bukan ingin meyakinkan kekuatan kita sendiri. Kita tidak punya kekuatan apa-apa.

وَخُلِقَ الإنْسَانُ ضَعِيفًا

Hendaknya kita akui kelemahan kita.

Khazanah ALLAH SWT

Yang Maha Perkasa adalah ALLAH SWT . Begitu Maha Kuasanya, dengan sekali perintah, Dia ciptakan langit dan bumi. Begitu Maha Kuasa, setiap hari Dia ciptakan 300 ribu bayi di seluruh dunia. Masing-masing Dia berikan dua mata. Setiap hari Dia ciptakan 600 ribu mata. Dan itu pun tidak mengurangi khazanah ALLAH SWT. Sama sekali. Setiap orang diberi wajah berbeza, suara berbeza, watak berbeza, semangat berbeza. Dan khazanah-Nya tidak berkurang sama sekali.

Dakwahkan Kebesaran ALLAH SWT

Sampaikanlah kaebesaran ALLAH SWT dan khazanah-Nya dengan penuh keyakinan. Sampaikan dalam jaulah khususi, jaulah umumi. Tapi dengan tertib. Jangan sampai tidak tertib, sehingga orang akan mempeolokkan ALLAH SWT. Sehingga kita pun termasuk orang yang memperolokkan ALLAH SWT. Jangan sampai kita menjadika ALLAH SWT bahan tertawaan.

Dakwahkan dengan penuh keyakinan. Dan kita belajar hal itu. Maka, kita keluar bersama jamaah. Kita kerjakan juga amal maqami kita. Sampaikan kebesaran ALLAH SWT dengan penuh keyakinan. Berimanlah pada kehebatan ALLAH SWT.

قُمْ فَأَنْذِرْ () وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ

Bangun dan berikan peringatan. Dan Tuhanmu agungkanlah.

Dalam adzan ada kebesaran ALLAH SWT, dalam iqamat ada kebesaran ALLAH SWT , dalam shalat berkali-kali kita ucapkan Allahu Akbar. Dalam solat jenazah empat kali takbir. Ketiak bayi lahir dikumandangkan adzan sebelah kanan dan iqamat sebelah kiri. Lahir langsung mendengar kebesaran ALLAH SWT. Saat menyembelih, Bismillahi Allahu Akbar. Saat hari raya..

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ

لا إلَهَ إلا اللهُ اللَّهُ أَكْبَرُ

اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Hari raya Allahu Akbar, anak lahir Allahu Akbar, jenazah Allahu Akbar, solat Subuh Allahu Akbar berkumandang. Malam hari sebelum tidur, dalam tasbih Fathimah, 34 kali.

Setelah solat juga dibaca tasbih.:

سُبْحَانَ اللَّه الْحَمْدُ لِلَّهِ اللَّهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar di Seluruh Dunia

Mulai dari Fiji suara Allahu Akbar berkumandang. Suasana Allahu Akbar menyebar ke seluruh penjuru. Lalu di Australia berkumandang Allahu Akbar. Kemudian New Zealand berkumandang Allahu Akbar. Setelah itu di Filipina, Korea, dan Jepun berkumandang Allahu Akbar. Kemudian di Indonesia, Malaysia, dan Thailand berkumandang Allahu Akbar. Di Bangladesh, di Burma berkumandang Allahu Akbar. Di seluruh dunia berkumandang Allahu Akbar. Beruntunglah orang yang memperjuangkan untuk menyampaikan kebesaran ALLAH SWT.

Hadirin yang mulia,

Pertolongan ALLAH SWT beserta orang yang tunduk pada kebesaran Allah dan menyampaikan kebesaran ALLAH SWT.

Tuntutan Orang Kafir

Di setiap masa, orang-orang kafir berkata kepada para anbiya 'alaihis salam. Juga kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam.

وَقَالُوا رَبَّنَا عَجِّلْ لَنَا قِطَّنَا قَبْلَ يَوْمِ الْحِسَابِ [ص:16]

Maksud mereka adalah, “Tidak perlu menunggu hari kiamat. Segerakan saja azab hari kiamat sekarang di dunia ini. Ini perkataan orang-orang kafir. Tapi azab tidak turun juga, mengapa?

Sebab, Allah tidak lansung menyiksa, dan menyiapkan jalan hidayah untuk mereka. Lalu mereka katakan,

إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

Bila memang ini adalah kebenaran dari sisimu, turunkanlah hujan batu dari langit atas kami, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.

Tetapi azab ALLAH SWT tidak turun juga. Maka mereka mulai bertingkah dan mengatakan, “Tuh, lihat. Tidak terjadi apa-apa.” Lalu ALLAH SWT turunkan ayat-ayat tentang kisah para anbiya terdahulu. Kaum nabi-nabi dahulu pun berbicara seperti itu. Akhirnya, ALLAH SWT azab mereka. Juga bagaimana ALLAH SWT tolong orang-orang yang beriman kepada-Nya dan kepada para nabi-Nya. Orang-orang kafir berolok, “Itukan cerita lama. Tunjukkan sekarang juga.”

Pertolongan ALLAH SWT

Kemudian, datang perang Badar. ALLAH SWT tunjukkan. Orang-orang yang tidak sadar, akhirnya memahami, nyatalah bahwa ALLAH SWT berikan pertolongannya kepada orang- orang yang menyeruka keagungan ALLAH SWT. Mereka tidak lagi bisa berbicara. Hari ini pun, bila ini kita sampaikan, mereka juga akan mengatakan, “Itu kan cerita perang Badar, cerita Nabi-Nabi. Cuba buktikan sekarang.

Hadirin yang mulia,

Yang melakukan bukan kita. Pelakunya adalah ALLAH SWT . Dia sajalah yang tahu kemaslahatan. Dengan kadar mujahadah seperti apa mereka patut ditolong.

Pada masa Nabi Syu’aib 'alaihis salam pun orang-orang mengatakan,

فَأَسْقِطْ عَلَيْنَا كِسَفًا مِنَ السَّمَاءِ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ

“Kalau engkau betu-betul seorang nabi, jatuhkanlah sepotong langit untuk menghancurkan kami.”

Nabi Su’aib 'alaihis salam menjawab,

قَالَ رَبِّي أَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُونَ

Nabi Syu’aib 'alaihis salam berkata, “Rabbku mengetahui apa yang kalian lakukan.”

Hadirin yang mulia.

Sejauh mana kedurhakaan seseorang akan mendatangkan siksa, dan setinggi apa mujahadah seseorang akan mendatangkan pertolongan, itu semua berhubung dengan hikmah dan kemaslahatan yang hanya ada di sisi ALLAH SWT . Kita tidak ada campur tangan sama sekali di dalamnya. Tapi, perhatikan! Jangan sampai karena beberapa kali datangnya pertolongan ALLAH SWT lantas para pekerja dakwah merasa bangga. Selalu kita merasa lemah. Benar-benar lemah.

Manusia itu lemah. Lemah dan sangat lemah sehingga tidak bernilai. Dan ALLAH SWT adalah Maha Kuasa, seperti yang baru saja kita dengarkan. Manusia begitu lemah. Seandainya seluruh manusia berkumpul, berusaha ratusan tahun. Seluruh raja, orang kaya, dan ilmuwan bersatu, tidak akan mampu membuat sebelah mata ikan, satu kaki nyamuk, atau sebelah sayap lalat. Tentang seluruh dunia, tidak akan mampu membuat.

وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا

Akuilah kelemahan diri, akui kehebatan ALLAH SWT, ALLAH SWT pasti akan melindungi.

Kereta kita akan berjalan melewati dunia, di akhirat pun akan selamat sampai tujuan. Ini yang berteriak-teriak menyampaikan kebesaran Allah. Kita bukan menyampaikan kekuatan kita sendiri. Kita ini sangat lemah. Kita tidak punya kekuatan apa pun. Begitu lemah. Untuk mematikan kita tidak diperlukan pistol maupun pedang. Orang mendatangi kita, memukul kita, bila memang sudah ajal kita, kita pasti mati seketika. Kita begitu lemah, tidak bisa mengakui kekuatan kita. Kita tidak punya kekuatan apa-apa. Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah Tuhan kita dan Tuhan bagi orang-orang kafir.

Kita tunduk pada kekuatannya. Tunduklah pada kekuatan ALLAH SWT, kereta kalian akan berjalan dengan selamat. Sampaikan ini ke seluruh dunia, di sawah-sawah, di rumah-rumah, di kedai-kedai.

Dengan dakwah, sampaikan kebesaran ALLAH SWT di semua tempat. Mungkin kita berfikir, apa gunanya membicarakan kebesaran ALLAH SWT dengan lantang di majlis ini. Bukankah sebaiknya disampaikan kepada para penguasa kerajaan-kerajaan besar.

Dibicarakan di majlis seperti ini, apa gunanya? Bukan begitu. Sejauh yang kita mampu, suarakan kebesaran ALLAH SWT. Dalam jaulah kita, dalam kunjungan khususi kita, sampaikan kebesaran ALLAH SWT. Sedangkan yang di luar batas kemampuan kita, itu adalah dalam kekuasaan ALLAH SWT untuk menyampaikan.

Semut di Zaman Nabi Sulaiman

Perhatikanlah semut di zaman Nabi Sulaiman 'alaihis salam . Saat Nabi Sulaiman 'alaihis salam mengadakan perjalanan bersama pasukannya, seekor semut begitu gelisah. Dia lihat pasukan hampir tiba, “Kalian akan diinjak-injak. Masuklah ke dalam liang kalian. Dia gelisah, berkeliling menemui semut-semut agar mereka masuk ke dalam liang-liang mereka,

قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

Seekor semut berkata, “Wahai para semut, masuklah kalian ke dalam liang-liang kalian, jangan sekali-kali Sulaiman dan pasukannya menginjak kalian sedangkan mereka tidak merasa.”

Hadirin yang mulia.

Ia tidak mampu menyampaikan perkataannya pada seorang raja yang begitu besar, raja yang begitu mulia. Apa yang ia mampu, ia kerjakan. Padahal semut tidak mukallaf (dibebani hukum). Kita berkeliling ke seluruh dunia dengan membawa alas tidur kita, dan kita mukallaf atas hal itu. Bila seekor semut yang tidak mukallaf saja ALLAH SWT sampaikan perkataannya pada Nabi Sulaiman 'alaihis salam sehingga beliau tersenyum di situ,

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا

Nabi Sulaiman 'alaihis salam tersenyum, tertawa karena perkataan semut yang mengusahakn keselamatan. Dan suara semut itu bukan hanya sampai ke telinga Nabi Sulaiman 'alaihis salam , tapi ke telinga semua pasukan.

Padahal, seandainya semut ada si telinga kita, kita tidak merasa, apalagi mendengar perkataannya. Tapi, ribuan tahun yang lalu semut bersuara, dan ribuan tahun kemudian Surat An Naml dibaca dalam bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya. Ratusan ribu umat Islam mendengar pembicaraan semut itu. ALLAH SWT dalah Maha Kuasa.

Suara seekor semut yang tidak mukallaf, Dia sampaikan hingga ribuan tahun ke telinga ribuan manusia. Maka, bawalah sleeping bed kalian berkeliling dunia menyampaikan kebesaran Allah. Allah Maha Kuasa untuk menyampaikan suara kita ke tempat-tempat yang kita tidak bisa sampai. Menyuarakan adalah kerja kita, sedangkan menyampaikan adalah kerja Allah.

Di setiap masa selalu ada yang bertanya, “Allah Tuhanmu kan Maha Besar, mengapa tidak menolongmu?”

ALLAH SWT menolong Nabi Nuh 'alaihis salam setelah 950 tahun. Dan menolong Nabi-nabi lainnya setelah waktu tertentu. ALLAH SWT memujahadahkan dulu mereka untuk menumbuhkan kekuatan ruhani yang luar biasa. Setelah itu ALLAH SWT turunkan pertolongan yang sangat menakjubkan.

Setiap Nabi selalu diusir oleh kaumnya. Orang-orang yang mengandalkan kekuatannya, mereka yang mengandalkan kekayaannya, mereka yang mengandalkan masanya, “Keluarlah dari kampung kami! Bila tidak, kami akan membunuhmu. Atau kau kembali ke agama lama seperti kami. Bila tidak kembali, keluarlah dari desa dan kota kami.”

Janji ALLAH

Tetapi ALLAH SWT Pencipta langit dan bumi menjawab, “Bila kalian berpikir untuk mengusir para pekerja terbaik Kami, Kami akan usir kalian dari bumi. Lalu Kami tempatkan orang-orang yang telah diperbaiki di bumi ini. Ini yang ALLAH SWT memberitahu pada kita dalam Al Quran. Setiap Nabi yang berdakwah pasti disakiti dan dihina oleh orang-orang kafir.

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِرُسُلِهِمْ لَنُخْرِجَنَّكُمْ مِنْ أَرْضِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا

Hadirin yang mulia, Saat Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan kisah-kisah orang terdahulu, orang-orang kafir berkata, “Ini hanyalah dongeng orang-orang dahulu.”an di lautan, yang menyelamatkan Nabi Yusuf dari Zulaikha dan menundukkan khazanah kerajaan Mesir ke bawah telapak kaki beliau, yang Maha Kuasa mutlak memberitahukan,

فَأَوْحَى إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ الظَّالِمِينَ

ALLAH SWT menurunkan wahyu dari langit bahwa mereka yang menyatakn akan mengusir dari kampung kalian, ALLAH SWT akan usir mereka dari dunia.

وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الأرْضَ مِنْ بَعْدِهِمْ

Dan sungguh Kami akan tempatkan kalian setelah mereka.

Orang-orang yang Makkah yang tidak beriman juga ALLAH SWT perlakukan seperti itu. Mereka bersekongkol untuk membunuh Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam, menyekap beliau, atau mengusir beliau. Tetapi ALLAH SWT memeritahukan bahwa mereka yang berpikir untuk membunuh Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam akan dibunuh di Badar. Sedangkan yang berpikir untuk menawan beliau akn menjadi tawanan di Badar.

Dan mereka tinggalkan kampung halaman mereka. Orang-orang kafir itu merencanakan tiga kejahatan pada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam, dan tiga rancangan jahat itulah yang menimpa mereka sendiri. Allah SWT berfirman pada orang-orang beriman:

وَاذْكُرُوا إِذْ أَنْتُمْ قَلِيلٌ مُسْتَضْعَفُونَ فِي الأرْضِ تَخَافُونَ أَنْ يَتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ فَآوَاكُمْ وَأَيَّدَكُمْ بِنَصْرِهِ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (الأنفال:26)

dan ingatlah (wahai muhajirin), ketika kalian berjumlah sedikit dan tertindas di bumi (Makkah), kalian takut orang-orang (Makkah) akan menculik kalian, maka Allah memberikan tempat pada kalian (di Madinah), dan Dia kuatkan kalian dengan pertolongannya dan memberikan rizki pada kalian dari yang baik-baik agar kalian bersyukur. (Al Anfal:26)

Hadirin yang mulia.

Saat Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan kisah-kisah orang terdahulu, orang-orang kafir berkata, “Ini hanyalah dongeng orang-orang dahulu.”

Tapi, pada masa Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam, ALLAH SWT buktikan pada mereka sehingga mereka patah semangat, dan mental mereka jatuh. Kita katakan, “Hari ALLAH SWT juga tetap dengan kekuatan seperti itu.” Dan ALLAH SWT ini bukan hanya untuk kita, tapi untuk seluruh manusia.

Di hadapan ALLAH SWT , roket dan unta sama saja. Di hadapan qudratullah, tongkat, pedang, dan bom atom juga sama saja. ALLAH SWT memiliki qudrat mutlak seperti itu.

Kita dakwahkan ke seluruh dunia ………tunduklah pada kekuasaan ALLAH SWT yang menciptakan langit bumi, kereta kalian akan sampai. Bila tidak, kalian tidak akan paham selama masih dalam tenggang masa. Tapi, tatkala waktu penyiksaan sudah tiba, tidak akan ada yang boleh menyelamatkan kalian.

Kita sampaikan cerita anbiya ini, dan apa pun yang dikatakan kepada para anbiya oleh kaum mereka, ALLAH SWT turunkan wahyu, Allah keluarkan mereka dari dunia. Allah biarkan orang-orang beriman menempati dunia, dan hal ini pun ALLAH SWT lakukan di masa Rasulullah. Dan saya akan bicarakan tentang hari ini.

Rasa Takut pada Akhirat adalah sebab Kebahagiaan

ALLAH SWT firmankan, “Sebagaimana Kami menempatkan dan memakmurkan mereka, dan Kami hancurkan orang-orang yang membangkang. Seandainya ada orang yang hidup sampai kiamat, tentulah ia akan takut pada hisab di hadapan ALLAH SWT . Akan takut pada ancaman ALLAH SWT dan kengerian (kiamat). Bila rasa takut pada ALLAH SWT telah tumbuh, rasa takut pada hisab di hadapan ALLAH SWT muncul, juga rasa takut pada ancaman-ancaman ALLAH SWT, ALLAH SWT akan makmurkan mereka. Tidak akan binasakan mereka.

ALLAH SWT sendiri berfirman:

ذَلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِي وَخَافَ وَعِيدِ

Bicarakan akhirat di seluruh dunia. Di mana pun berada, bicarakan akhirat. Kepada isteri, kepada para pembeli. Pergi ke mana pun, bicarakan akhirat. Sampaikan akhirat di seluruh alam. Bila akhirat selalu kalian bicarakan, dan para penduduk bumi merasakan takut untuk berdiri di depan ALLAH SWT pada hari kiamat, Allah tidak akan membinasakan mereka, bahkan memakmurkan mereka.

Kita di seluruh dunia ingin agar kita jangan sampai dibinasakan. Kita menginginkan agar bahtera kehidupan manusia tidak tenggelam. Kita inginkan bahtera melintas dengan selamat. Bila seluruh dunia pasrah pada kekuasaan ALLAH SWT, tentu ALLAH SWT akan jalankan bahtera manusia.

Dakwah Nabi Nuh 'alaihis salam,

إِنَّا أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ أَنْ أَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

ALLAH SWT memerintahkan Nabi Nuh 'alaihis salam untuk memperingatkan kaumnya.

Seperti seseorang membawa pistol atau senapang yang berisi peluru.

Lalu diacukan.

Hanya mengancam, “Yang benar! Lihat ini pistol!”

Ancam saja, jangan ditembak.

Jadi, bukan meminta azab ALLAH SWT, tetapi memperingatkan seluruh dunia akan azab ALLAH SWT . ALLAH SWT berfirman juga:

مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

..sebelum datang kepada mereka azab yang pedih

Dan jika azab ALLAH SWT telah datang, tidak akan ada yang boleh memberikan perlindungan, siapapun orangnya. Sebelum ALLAH SWT turunkan azab menyeluruh, ALLAH SWT ancam mereka dengan azab-Nya.

ذَلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِي وَخَافَ وَعِيدِ

Kita juga harus memperbaiki amal dalam kehidupan ini

Wujudkan kekuatan iman. Tunaikan puasa di bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan, pahala dilipatgandakan.

Akibat tidak Membayar Zakat

Orang yang berkewajiban zakat hendaklah menunaikannya. Bila tidak ditunaikan, pada hari kiamat harta itu akan dirubah menjadi batu untuk meyetrikanya. Dijadikan ular membelit lehernya dan akhirnya akan memakannya. Harta zakat bercampur dengan harta yang tidak dizakati bercampur akan mendatangkan musibah pada harta lainnya. Bila sudah setahun, segera sisihkan zakatnya. Jangan sampai diputar lagi. Bila diputar, khawatir membahayakan harta lainnya. Bila tidak bisa mengeluarkannya sekaligus atau belum menemukan mustahiq, pisahkan.

Kesan Amal

Sebagaimana benda-benda dunia ada khsiatnya, amal manusia pun ada khasiatnya juga. Manusia beramal baik, nikmat-nikmat surga akan disiapkan. Dan bila amal manusia buruk, akan disiapkan azab jahannam dan…… Seperti bacaan Subhanallah, Alhamdulillah akan ditanamkan satu pohon di surga. Dengan menahan zakat akan disediakan ular di akhirat sana. Setiap amal baik atau pun buruk akan ada bentuknya.

Permisalan itu adalah penggores api. Kita berikan pada seseorang, dia gunakan untuk menyalakan kayu bakar. Satu kayu terbakar, menjalar ke sebelahnya. Tumpukkan kayu terbakar. Biasanya digunakan untuk memasak nasi biryani, gulai dalam jumlah yang sangat banyak. Ini contoh penggunaan yang benar.

Sebaliknya, sebatang penggores api ini digosok. Setelah menyala dilemparkan ke tangki petrol. Pastilah api akan berkobaran besar. Atau batang penggores yang menyala itu dilemparkan ke gudang kapuk. Tentulah dalam waktu singkat akan habis semuanya.

Itulah, sebatang penggores api. Boleh digunakan dalam keburukan, boleh juga untuk kebaikan, berperiuk-periuk nasi biryani akan masak.

Demikian jugalah tubuh manusia yang kurang dari dua meter ini. Bila digunakan dengan benar, digunakan untuk solat, untuk taklim, untuk dzikir, untuk membaca Al Quran, untuk berbuat baik kepada sesama.

Berakhlak baik

Berakhlak baik dalam Islam diperintahkan, baik kepada muslim maupun bukan muslim. Bila seorang muslim sedang duduk santai di rumah, mendengar rintihan kesakitan dari nenek-nenek di sebelah rumah, segeralah menyuruh isterinya untuk datang membawa bantuan. Walaupun hanya sedikit, itu sangat berarti bagi seorang yang sedang kesusahan. Walaupun ternyata dia bukan muslim, tidak mengapa. Dalam Islam, untuk akhlak tidak ada perbezaan antara muslim dan bukan muslim.

Kalau seorang muslim mencerobohi tanah seorang bukan muslim, kita mesti berada di pihak yang dizalimi.

Walaupun dia bukan muslim. Kita berikan kepahaman pada saudara muslim kita, “Kembalikan saja. Kalau diteruskan, tujuh lapis ke bawah akan dikalungkan ke lehermu di akhirat nanti. Segera kembalikan saja.”

Dalam urusan seperti ini, tidak dibezakan antara muslim dengan bukan muslim. Orang muslim harus disayangi dengan cara menjauhkannya dari kezaliman.

Manisan Bersama

Saya berikan satu misal: lima orang berkumpul makan manisan bersama. Mereka semua memiliki akhlak yang sangat mulia. Ingin ikram pada kawannya. Sehingga semua salimg mempersilakan. Satu orang dari mereka berakhlak sangat tinggi. Dia mulai menyuapkan manisan itu ke mulut kawan-kawannya, satu demi satu. Keempat kawannya juga bukan orang yang serakah, mereka berkata padanya, “Kau suapi kami semua, kau sendiri tidak makan.”

Maka mereka menyuapinya bergantian. Mereka memujinya, “Kau ini betul-betul baik, menyuapi kami semua.”

Dia menjawab, “Kalian lebih baik lagi, menyuapi saya bersama-sama.”

Lihatlah, bagaimana orang ahli ikram selalu untung. Pemberi selalu beruntung. Tetapi, bila itu berlaku? Bila sifat itsar (mengutamakan orang lain) sudah tumbuh. Rasa kasih sayang sudah menjadi sifat yang mendarah daging.

Empat Fasa

Saya ingin, semoga Allah segerakan selesainya bayan ini. Tadi di awal saya sampaikan ada empat fasa kehidupan kita. Perut ibu, perut bumi, perut kubur, dan akhirat. Tetapi kubur dan akhirat tidak nampak.

Saya ingin dari dalam hati kita mendoakan semoga Allah berkahi dirinya, hartanya, imannya, kehormatannya, rumah dan urusan pekerjaannya. Dalam semua bagian kehidupannya. ALLAH wujudkan dalam keturunannya dai-dai yang tangguh. ALLAH penuhi semua keperluannya dunia akhirat dengan penuh kesejahteraan dari jalan yang ghaib.

Doa ini adalah untuk mereka yang datang hanya untuk mendengarkan bayan lalu sekarang mendaftarkan namanya untuk keluar secara tunai empat bulan. Atau sebelumnya sudah mendaftar untuk keluar 40 hari lalu sekarang dirubah menjadi empat bulan. Silakan berdiri daftarkan nama, semoga ALLAH SWT terima.
________________________

~ Ar Ra'isul Mutakallim, Tabligh Ki Zabaan (Lisaanud Da'wah wat Tabligh/Lidah Tabligh) Hadrat Maulana 'Umar Palanpuri Rahmatullahu 'alaihi [1 Rabiul akhir 1348-1 Muharram 1418/5 September 1929 - 21 May 1997]

"Berfikir tanpa kotak"

Ar Ra'isul Mutakallim, Tabligh Ki Zabaan (Lidah Tabligh) Hadrat Maulana Umar Palanpuri Rahmatullahu 'alaihi berkata: "Orang yang kuat adalah orang yang sanggup bertahan dalam arus kerosakan. Orang yang lebih kuat adalah orang yang sanggup melawan arus kerosakan. Namun orang yang paling kuat adalah orang yang sanggup merubah arah arus kerosakan hingga menjadi akannya arus kebaikan.”

“Dajjal bersama tenteranya mempunyai kekuatan yang amat istimewa dan amat tersusun. Begitu juga Yakjuj dan Makjuj membuat huru-hara di seluruh dunia. Kehebatan mereka tiada siapa yang dapat melawan dan orang beriman berundur dengan hanya makan zikir dan tasbih."

"Allah zahirkan kudratnya hanya dengan labah-labah yang kecil dijadikan asbab untuk menggigit tengkuk-tengkuk mereka hingga mati. Mayat mereka begitu busuk diseluruh dunia. Orang beriman tidak tahan terus berdoa pada Allah. Allah ta'ala hantarkan hujan dan banjir menghanyutkan mereka ke laut. Inilah yang akan berlaku di akhir zaman nanti."

"Amalan dakwah memisahkan hak dan batil seperti air menghanyutkan sampah dari emas dan logam-logam yang lain. Namun pekerja² agama jika wujud cinta dunia dalam hati mereka seperti emas dan disaluti logam-logam lain, maka banyak masalah yang akan timbul.”