Sememangnya kita diajar untuk mengenal sepuluh nama dan tugas malaikat. Tetapi hakikatnya, terdapat hampir dua puluh malaikat yang telah diperintahkan oleh Allah untuk memikul tugas-tugas tertentu. Antaranya ialah malaikat pembawa Arasy, Harut dan Marut, malaikat penjaga pintu langit dan pelbagai lagi.
Dan daripada dua puluh itu, terdapat tiga tugasan yang telah diperintahkan oleh Allah kepada lima malaikat untuk berada di sisi setiap anak-anak Adam a.s.
(1) Dua Malaikat Hafazah
Malaikat Hafazah bermaksud malaikat penjaga. Ada dua malaikat yang menjaga pada sebelah siang dan dua lagi menjaga pada sebelah malam. Para malaikat ini sama saling bertemu pada solat Subuh dan Asar.
Menurut Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w bersabda;
“Maka apabila Allah bertanyakan tentang perihal hamba-Nya kepada malaikat Hafazah ini, maka jawapan mereka ialah: “Kami datang kepada mereka melihat mereka bersolat dan kami tinggalkan mereka pun dalam keadaan mereka bersolat.” - Hadis Riwayat Imam Ahmad
Masya-Allah, alangkah indahnya jawapan yang diberikan oleh malaikat Hafazah tatkala mengadap Allah selepas bersilih ganti menjaga kita. Bayangkan jika kita melewat-lewatkan solat fardhu contohnya Subuh dan Asar. Bagaimana agaknya jawapan malaikat Hafazah ini terhadap perlakuan kita?
“Si Fulanah masih tidur, tidak solat Subuh lagi.”
“Si Fulan masih minum di kedai kopi. Masih tidak solat Asar lagi.”
Sesungguhnya Allah berfirman;
“Peliharalah kamu (kerjakanlah dengan tetap dan sempurna pada waktunya) segala solat fardhu, khasnya solat wustha (Solat Asar), dan berdirilah kerana Allah (dalam solat kamu) dengan taat dan kusyuk.”
Surah Al-Baqarah : Ayat 238
(2) Dua Malaikat Kiraman Katibin
Malaikat Kiraman Katibin adalah merupakan dua malaikat yang ditugaskan untuk menulis segala perihal kebaikan dan kejahatan yang dilakukan oleh manusia. Satu di bahu kanan, satu lagi di bahu kiri. Malaikat ini juga dikenali dengan nama Raqib dan Atid. Raqib mencatat kebaikan manakala Atid mencatat kejahatan.
Allah berfirman ;
“Dan demi sesungguhnya, Kami telah mencipta manusia dan Kami sedia mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, sedang (pengetahuan) Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, Semasa dua malaikat (yang mengawal dan menjaganya) menerima dan menulis segala perkataan dan perbuatannya; yang satu duduk di sebelah kanannya, dan yang satu lagi di sebelah kirinya. Tidak ada sebarang perkataan yang dilafazkannya (atau perbuatan yang dilakukannya) melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang sentiasa sedia (menerima dan menulisnya).” - Surah Qaaf : Ayat 16-18
Renung-renungkanlah ayat Allah ini. Betapa malaikat Kiraman Katibin sangat dekat dengan kita. Takkan tertinggal satu pun amalan dan perbuatan yang telah dilakukan melainkan semuanya dicatat di dalam buku amalan kita.
Di Padang Mahsyar nanti, kedua-dua malaikat ini akan datang bersama kita sebagai pembawa dan saksi.
“Dan (setelah itu) datanglah tiap-tiap orang (ke Padang Mahsyar), disertai (dua malaikat: yang satu menjadi) pembawa dan (yang satu lagi menjadi) saksi.” - Surah Qaaf : 21
Kemudian, segala apa yang terkandung di dalam buku tersebut akan dibacakan satu persatu di hadapan Allah.
“Dan berkatalah malaikat yang sentiasa ada bersama-samanya: “Inilah (Kitab catitan iman dan amal) orang yang terletak dalam jagaanku, siap sedia (untuk dibicarakan).” - Surah Qaaf : Ayat 23
(3) Malaikat Qarin
Qarin ialah pendamping, yang mana terdapat dua qarin yang sentiasa berdampingan dengan kita sejak kita lahir hingga kita kembali menemui Allah.
Diriwayatkan, Rasulullah s.a.w bersabda;
“Tidak ada seorang pun antara kamu melainkan pasti ada satu qarin daripada jin dan satu qarin daripada malaikat.” - Hadis Riwayat Ahmad
Qarin jin tugasnya membisikkan kejahatan (was-was) kepada manusia dan Malaikat Qarin tugasnya mengajak kita untuk melakukan kebaikan (ilham).
Daripada Abdullah bin Mas’ud, bahawa Rasulullah s.a.w bersabda;
“Sesungguhnya bagi syaitan ada bisikkan kepada anak Adam dan bagi malaikat ada pula bisikkan. Adapun bisikkan syaitan itu mengajak melakukan kejahatan dan mendustakan kebenaran. Dan adapun bisikkan malaikat ialah mengajak melakukan kebaikan dan menerima kebenaran dengan jujur.
Maka sesiapa yang mendapat bisikkan ini, ketahuilah bahawa itu adalah daripada Allah, maka pujilah Allah. Manakala sesiapa yang mendapat bisikkan satu lagi, maka hendaklah dia berlindung kepada Allah daripada syaitan.” - Hadis Riwayat at-Tirmidzi dan an-Nasa’i
Berdoalah selalu kepada Allah agar kita sentiasa diberi ilham untuk melakukan kebaikan.
Mohonlah perlindungan daripada-Nya jika bisikkan syaitan datang menghasut ke arah kejahatan.
“Dan katakanlah: “Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari hasutan syaitan-syaitan. Dan aku berlindung kepada-Mu, wahai Tuhanku, supaya syaitan-syaitan itu tidak menghampiriku.” - Surah Al-Mukminuun : Ayat 23
Begitulah taat para malaikat kepada Allah, tidak pernah lalai dan letih dalam urusan menjaga kita. Mereka juga tidak pernah berjauhan daripada kita. Mereka ada dengan kita, sentiasa mengawasi mengikut kehendak Allah. Sentiasa bersama, tetapi tidak pernah bersua.
Bagaimana untuk merasakan kehadirannya?
Hanya iman yang mampu menjawabnya.
Wallahu’alam.
Sumber Rujukan: Solusi Isu (93) Nikmat Beriman dengan Malaikat. (2016)
📄Hadits Rasulullah SAW:
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ
Maksudnya: “Sesungguhnya syaitan berjalan pada anak manusia seperti jalannya darah pada peredarannya”.
Riwayat al-Bukhari (2038)
📄Nabi Muhammad s.a.w berpesan, “sampaikanlah dariku walau satu ayat” dan “setiap kebaikan adalah sedekah.
_________
📄Empat Malaikat yang Menyertai Manusia Selama di Dunia
ADA banyak malaikat yang menyertai manusia, dari sejak mereka diciptakan di rahim ibunya, hingga di hari kematiannya, bahkan ketika mereka di alam kubur hingga hari kiamat.
Kita akan melihat penjelasan tentang pengertaan malaikat dengan manusia ketika di dunia,
Pertama, Mereka menyertai manusia ketika proses penciptaannya di rahim ibunya,
Dalam hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Allah mengutus seorang malaikat untuk rahim, lalu beliau mengatakan, ‘Ya Allah, ini nutfah.’ ‘Ya Allah, ini segumpal darah.’ ‘Ya Allah, ini segumpal daging.’ Ketika Allah hendak menyelesaikan penciptaannya, beliau bertanya, ‘Ya Allah, lelaki atau perempuan? Apakah dia orang yang celaka atau bahagia? Bagaimana rizkinya? Bagaimana ajalnya?’ akhirnya ditetapkan untuknya semua ketetapan itu di perut ibunya. (HR. Bukhari 6595 dan Muslim 2646)
Kedua, Malaikat penjaga fizik manusia
Allah berfirman,
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (QS. ar-Ra’du: 11)
Dalam ayat di atas, Allah menyebut malaikat ini dengan sebutan Mu’aqibat – yang artinya silih berganti. Karena mereka datang pergi, lalu digantikan malaikat lainnya.
Ketika membahas ayat di atas, al-Hafidz Ibu Katsir menyebutkan hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Para Malaikat dimalam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat shalat Subuh dan salat Ashar, kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (ke langit). Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui dari mereka, “Dalam keadaan apakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat” (HR. Ahmad 8341, Bukkhari 555, Muslim 1464 dan yang lainnya).
Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan,
Bagi setiap hamba ada malaikat yang silih berganti menjaga di waktu malam dan di waktu siang. Mereka menjaga manusia dari setiap kejahatan dan kecelakaan. Sebagaimana ada malaikat lain yang menjaga amal manusia, yang baik maupun yang buruk, ada yang menjaga siang dan malam.
Kemudian Ibnu Katsir melanjutkan keterangannya tentang malaikat siang dan malam,
Dua di kanan dan di kiri, mereka mencatat setiap amal. Yang di kanan mencatat amal baik dan di kiri mencatat amal buruk.
Sementara dua malaikat lainnya menjaga. Satu di depan dan satu di belakang. Sehingga jumlahnya ada 4 malaikat siang dan 4 malaikat lainnya di malam hari. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/437).
Selanjutnya Ibnu Katsir membawakan riwayat tafsir dari tabiin,
Mujahid mengatakan, setiap hamba disertai malaikat yang diutus. Dia menjaga hamba ini ketika tidur dan ketika sedar. Dari setiap gangguan jin dan binatang berbahaya. Setiap kali ada gangguan yang datang keadanya, maka malaikat ini mengingatkan, “Awas, hati-hati.” Kecuali musibah yang telah Allah takdirkan, dan pasti mengenainya. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/438).
Ada seseorang yang mengatakan kepada Ali bin Abi Thalib,
“Ada sekelompok orang dari daerah Murad ingin membunuh anda.”
Ali mengatakan, Setiap orang selalu disertai malaikat yang menjaganya dari merbahaya yang belum ditaqdirkan untuk mengenainya. Ketika taqdir buruk itu datang, maka malaikat itu menyingkir darinya. Sesungguhnya ajal itu tameng yang terlindungi. (al-Bidayah wa an-Nihayah, 1/54).
Malaikat Mu’aqibat yang disebutkan dalam ayat di ar-Ra’du, juga Allah sebutkan di ayat yang lain,
“Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.” (QS. al-An’am: 61)
Ketiga, Malaikat pencatat amal perbuatan manusia
Setiap manusia selalu diiringi malaikat pencatat amal yang baik maupun yang buruk, amal besar maupun kecil.
Allah berfirman,
Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Infithar: 9-12).
Allah juga berfirman,
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (16) (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. (17) Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (QS. Qaf: 16 – 18)
Malaikat yang berada di sebelah kanan, mencatat kebaikan. Sementara malaikat di sebelah kiri, mencatat keburukan.
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Malaikat di sebelah kiri mengangkat pena catatan amal selama 6 jam ketika ada seorang hamba muslim yang melakukan maksiat. Jika dia menyesal dan beristighfar kepada Allah dari maksiat itu, maka malaikat ini tidak jadi mencatatnya. Jika tidak, maka malaikat ini akan mencatatnya satu kesalahan. (HR. Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, 8/158)
Dari keterangan di atas, boleh kita simpulkan bahwa malaikat yang menyertai manusia setelah dia dilahirkan ada empat: 2 malaikat penjaga fisik manusia dan 2 malaikat pencatat amal manusia.
Ibnu Katsir menjelaskan,
Dua malaikat di sebelah kanan dan kiri, mencatat amal. Yang berada di kanan mencatat kebaikan, dan yang di sebelah kiri mencatat keburukan. Dua malaikat lainnya menjaga fizik manusia. Satu di belakang hamba dan satunya di depan hamba. Sehingga manusia selalu disertai 4 malaikat di siang hari dan 4 malaikat di malam hari. (Tafsir Ibnu Katsir, 2/504).
Wallahu a’lam.