Thursday, April 3, 2014

MENGAMBIL PENGAJARAN DARI MH370

Ayyuhal Ikhwanul Kiram. Walaupun kemenangan itu lambat tiba, namun ia sesuatu yang pasti. Kebathilan itu tampak kuat namun ia tidak aka... thumbnail 1 summary

Ayyuhal Ikhwanul Kiram. Walaupun kemenangan itu lambat tiba, namun ia sesuatu yang pasti. Kebathilan itu tampak kuat namun ia tidak akan kekal. Kebenaran itu tampak lemah namun ia mendapat jaminan nusrah dan keteguhan dari Allah (سبحانه و تعالى‎). - Al Faedah

Masih terlalu ramai di kalangan kita yang tidak menyedari bahawa setiap kali krisis-krisis melanda umat Islam, ia akhirnya melibatkan huru-hara dan permusuhan yang membawa kepada perebutan kuasa pemerintahan sesebuah negara. Apakah ini suatu "kebetulan" atau sememangnya gerakerja terancang dari para konspiratur di balik tabir?

Samada ianya melibat pertembungan parti-parti politik secara langsung antara puak pembangkang dengan puak kerajaan, maupun krisis-krisis sektarian seperti polemik syiah-wahabi, ataupun krisis yang bersifat permusuhan perkauman antara pelbagai kaum di dalam sesebuah negara, permusuhan sesama umat kerap melalaikan kita tentang musuh-musuh yang sentiasa berperanan di balik tiap tabir krisis yang mendatang.

Musuh-musuh Islam sudah berada di ambang pintu negara. Maka sebelum pisang berbuah dua kali, atau nasi menjadi bubur, seharusnya kita tanpa mengerti akan penat lelah segera menggerakkan usaha-usaha untuk perdamaian ummah yang bersengketa tanpa hentinya.


PERIHAL BAHAYANYA PERMUSUHAN SESAMA UMMAH

Allah berfirman dalam surat an-Nisa' 93:

    وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا

"Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya".

Hadits riwayat Imam Bukhari:

    عَنِ الأَحْنَفِ بْنِ قَيْسٍ قَالَ ذَهَبْتُ لأَنْصُرَ هَذَا الرَّجُلَ ، فَلَقِيَنِى أَبُو بَكْرَةَ فَقَالَ أَيْنَ تُرِيدُ قُلْتُ أَنْصُرُ هَذَا الرَّجُلَ . قَالَ ارْجِعْ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَالْقَاتِلُ وَالْمَقْتُولُ فِى النَّارِ . فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا الْقَاتِلُ فَمَا بَالُ الْمَقْتُولِ قَالَ إِنَّهُ كَانَ حَرِيصًا عَلَى قَتْلِ صَاحِبِهِ

Dari Al-Ahnaf bin Qais bahwa ia berkata, "Pada suatu ketika saya hendak pergi menolong seseorang yang sedang berkelahi. Secara kebetulan saya bertemu Abu Bakar, ia pun berkata, "Mau ke mana kau?" Kujawab, "Aku akan menolong orang itu." Ia berkata lagi, "Kembalilah! Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,

"Apabila dua orang muslim berkelahi dan masing-masing mempergunakan pedang maka si pembunuh dan yang terbunuh, keduanya masuk neraka." Aku bertanya, "Hal itu bagi pembunuh, bagaimana dengan yang terbunuh?"

Beliau menjawab, "Karena orang yang terbunuh itu juga berusaha untuk membunuh saudaranya."

Hadits riwayat An Nasa’i:

    قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِذَا أَشَارَ اَلرَّجُلُ عَلَى أَخِيْهِ بِالسِّلَاحِ فَهُمَا عَلَى حَرْفِ جَهَنَّمِ فَإِذَا قَتَلَهُ وَقَعَا فِيْهَا جَمِيْعًا- النسائي

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Jika seseorang laki-laki menghunuskan senjata kepada saudaranya, maka keduanya berada di bibir neraka. Dan jika ia membunuhnya maka keduanya jatuh ke dalamnya.” (Riwayat An Nasa’i dishahihkan oleh Al Hafidz As Suyuthi)

PEREBUTAN KUASA PEMERINTAHAN NEGARA BUKAN JALAN PENYELESAIAN


Dari kitab Tarikh al-Khulafa', karya al-Hafizh Jalaluddin as-Suyuthi, hal. 13, isinya bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Khilafah sesudahku hanya 30 tahun. Setelah itu, umat Islam akan dipimpin oleh sistem penguasa/kerajaan."

Tiga puluh tahun tersebut, adalah masa-masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin, Sayyidina Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan hari-hari pemerintahan Sayyidina Hasan bin Ali.
 

IMAM AL-SYAFI'I RADHIYALLAHU 'ANHU: KHILAFAH ITU LIMA


Menurut al-Imam al-Syafi'i, bahwa para khalifah itu hanya lima orang, yaitu Khalifah Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan Umar bin Abdul Aziz radhiyallahu 'anhum".

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penguasa Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan Bani Utsmaniyah, bukan para khalifah yang rasyidah, tetapi para penguasa atau raja yang berkuasa.

ULAMA SALAF, MENGANGGAP KHALIFAH PADA MASA SEKARANG TIDAK AKAN DAPAT DIWUJUDKAN


Dari Kitab Manaqib al-Syafi'i, yang mengutip pernyataan al-Imam Sufyan al-Tsauri, bahwa "para khalifah itu hanya ada lima, yaitu Sayyidina Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan Umar bin Abdul Aziz radhiyallahu 'anhum. Sedangkan selain mereka adalah para perampas kekuasaan."

Pernyataan tersebut, menyimpulkan bahwa selain lima khalifah tersebut adalah bukan khalifah yang rasyid, akan tetapi perampas kekuasaan.

Hal ini berarti membuka tabir, barangsiapa yang ingin menjadi penguasa hatta di atas nama khilafah sekalipun tetap seorang penguasa kerana Khilafah bukan di tangan mereka.

UMMAH PERLU KEMBALI BERSATU HATI DAN BERDAMAI

Disebutkan oleh imam al-Baihaqi rahimahullah (Wafat: 458H) daripada Abu ‘Utsman:

فانصح للسلطان و أكثر له من الدعاء بالصلاح و الرشاد بالقول و العمل و الحكم فإنهم إذا صلحوا صلح العباد بصلاحهم و إياك أن تدعو عليهم باللعنة فيزدادوا شرا و يزداد البلاء على المسلمين و لكن ادع لهم بالتوبة فيتركة الشر فيرتفع البلاء عن المؤمنين

“Nasihatilah para pemimpin, banyakkanlah berdoa untuk kebaikan dan kebenaran nya dalam beramal dan dalam ucapan serta ketika memutuskan hukuman. Maka, apabila mereka baik, maka akan baiklahlah rakyatnya. Berhati-hatilah kamu, jangan sampai mendoakan keburukkan atau melaknat mereka, kerana yang demikian itu hanya akan menambahkan keburukkan ke atas umat Islam.

Tetapi, mintakanlah keampunan kepada Allah untuk penguasa semoga mereka meninggalkan perbuatan yang buruk yang dengannya akan dihilangkan musibah umat Islam pula.” (al-Baihaqi, Syu’abul Iman, 6/26, no. 7401)

Menurut Imam al-Barbahari rahimahullah (Wafat: 329H): Jika kamu melihat orang yang berdoa keburukan kepada pemimpin, ketahuilah bahawa ia termasuk salah seorang pengikut hawa nafsu, namun apabila kamu melihat orang yang berdoa untuk kebaikan seseorang pemimpin, ketahuilah bahawa ia tergolong sebagai seorang ahli sunnah, insyaAllah.

Fudhail bin Iyadh berkata, “Jika aku memiliki doa yang baik yang makbul, maka semuanya akan aku persembahkan (pohonkan) untuk pemerintah.” Beliau ditanya, “Wahai Abu Ali, jelaskan maksud ucapan tersebut?”

Beliau berkata, “Bila doa itu hanya aku tujukan untuk diriku, maka ia hanya bermanfaat untuk diriku, tetapi apabila aku pohonkan untuk pemimpin dan ternyata para pemimpin berubah menjadi baik, maka semua orang dan negara merasakan manfaat dan kebaikan.” (Dikeluarkan oleh Abu Nu’aim dalam “al-Hilyah” (8/91) dari jalan Mardawaih as-Shabigh dan sanad Abu Nu’aim adalah sahih)

Kita diperintahkan untuk mendoakan mereka dengan kebaikan bukan keburukan, walaupun ia seorang pemimpin yang zalim lagi jahat kerana kezaliman dan kejahatan akan kembali kepada diri mereka sendiri manakala apabila mereka (pemimpin) menjadi baik maka mereka dan seluruh kaum muslimin akan merasakannya.

(Imam al-Barbahari, Syarhus Sunnah, Tahqiq Syaikh Khalid bin Qasim al-Roddadiy, Edisi Terjemahan Terbitan Dar El-Hijrah, Cet. Pertama, 1423H/2002M, m/s. 83-84)

TERTIB HADRAT ABU BAKAR AS SIDDIQ (رضي الله عنه) UNTUK UMMAH AKHIR ZAMAN
Pejuang agama harus ada kesedihan atas kebajikan ummah RasuluLlah (صلى الله عليه و سلم)

Sayyidina Abu Bakar As Siddiq adalah orang yang menemani Nabi Muhammad (صلى الله عليه و سلم) di gua ketika dikejar kaum Quraisy.

Allah (سبحانه و تعالى‎) berfirman:

ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لاَ تَحْزَنْ إِنَّ اللّهَ مَعَنَا

“Salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita”” (QS. At Taubah: 40)

As Suhaili berkata: “Perhatikanlah baik-baik di sini RasuluLlah (صلى الله عليه و سلم)  berkata dengan kalimah "La Tahzan.." ‘janganlah kamu bersedih’, namun tidak berkata ‘janganlah kamu takut’ karena ketika itu rasa sedih Abu Bakar (رضي الله عنه) terhadap keselamatan RasuluLlah (صلى الله عليه و سلم) sangat mendalam sampai-sampai rasa takutnya terkalahkan”.

Sepertimana Hazrat Abu Bakar as Siddiq (رضي الله عنه) bersedih atas keselamatan RasuluLlah (صلى الله عليه و سلم), demikian jua pejuang agama harus bersedih atas kebajikan ummah RasuluLlah (صلى الله عليه و سلم) bukan atas semata-mata ketakutan atau kebimbangan.

Inilah tertib Abu Bakar as Siddiq (رضي الله عنه).

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dari hadits Anas bin Malik RadhiaLlahu’anhu, Abu Bakar (رضي الله عنه) berkata kepadanya:

نظرت إلى أقدام المشركين على رؤوسنا ونحن في الغار فقلت : يا رسول الله لو أن أحدهم نظر إلى قدميه أبصرنا تحت قدميه . فقال : يا أبا بكر ما ظنك باثنين الله ثالثهما

“Ketika berada di dalam gua, aku melihat kaki orang-orang musyrik berada dekat dengan kepala kami. Aku pun berkata kepada RasuluLlah (صلى الله عليه و سلم): ‘Wahai RasuluLlah, kalau di antara mereka ada yang melihat kakinya, mereka akan melihat kita di bawah kaki mereka’. RasuluLlah (صلى الله عليه و سلم) berkata: ‘Wahai Abu Bakar, engkau tidak tahu bahwa bersama kita berdua yang ketiga adalah Allah'”

Ketika hendak memasuki gua pun, Abu Bakar (رضي الله عنه) masuk terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada hal yang dapat membahayakan Nabi (صلى الله عليه و سلم).

Juga ketika dalam perjalanan hijrah, Abu Bakar (رضي الله عنه) terkadang berjalan di depan Nabi (صلى الله عليه و سلم), terkadang di belakangnya, terkadang di kanannya, terkadang di kirinya.

Di dalam ayat ke 40 , Allah (سبحانه و تعالى‎) telah memberikan penegasan bahawa jika tidak ada yang mahu menjadi penolong agama dan perjuangan (صلى الله عليه و سلم), maka Allah (سبحانه و تعالى‎) pasti akan menolong RasuluLlah (صلى الله عليه و سلم) dengan kekuatan dan qudrah yang tidak terlawan dan terbayang dek manusia.

Di hujung ayat ke 40, Allah (سبحانه و تعالى‎) telah memberikan janji dan kepastian kepada seluruh pejuang agama bahawa Allah (سبحانه و تعالى‎) pasti akan menjulang tinggi kalimah Allah (سبحانه و تعالى‎) yakni Islam dan Allah (سبحانه و تعالى‎) pasti akan mengalahkan seruan kufur dan syirik.

Walaupun kemenangan itu lambat tiba, namun ia sesuatu yang pasti. Kebathilan itu tampak kuat namun ia tidak akan kekal. Kebenaran itu tampak lemah namun ia mendapat jaminan nusrah dan keteguhan dari Allah (سبحانه و تعالى‎).

Ayat ke 40 ini adalah ayat yang jelas turun untuk menjelaskan kedudukan Saiyyidina Abi Bakr (رضي الله عنه) sebagai umat nombor satu di sisi RasuluLlah (صلى الله عليه و سلم).

Ayat ini juga menggambarkan betapa mendalamnya cinta dan kasih Abu Bakr (رضي الله عنه) terhadap RasuluLlah (صلى الله عليه و سلم) yang tergambar melalui keresahan dan kerisauan beliau terhadap keselamatan RasuluLlah SAW sewaktu mereka berdua bersembunyi di dalam Gua Tsur sehingga terpaksa ditenangkan oleh RasuluLlah (صلى الله عليه و سلم) serta diperteguhkan keyakinannya kepada pertolongan dan nusrah dari Allah (سبحانه و تعالى‎).

Sesungguhnya janji-janji ALLAH (سبحانه و تعالى‎) itu adalah benar.

Ayyuhal Ikhwanul Kiram.. Ayuh terus mara kehadapan.

KESIMPULAN
Bertitik tolak dari insiden MH370 yang sehingga kini belum lagi berkesudahan, hendaklah kita kembali bermuhasabah diri dalam berusaha kearah menghayati Islam sepertimana yang disarankan oleh Al Quran dan Sunnah sehingga telah lahirnya golongan para Sohabah RA 'ajmain yang mulia.

Dan telah berkata akan Imam Malik bin Anas:

لأن يصليها أخري هذه أمه إلا ما أصلها أولها

Lan yusliha akhiri hazihi ummah illa ma aslaha awwaluha

“Tidak sekali-kali boleh dipulihkan akan ummat yang akhir ini melainkan kembali kepada baikpulih ummah yang terdahulu (iaitu para Sohabah RA).” [ash-Shifaa of Qaadee ‘Iyyaadh, (2/676)]

Juga jalan penyelesaian pada kemelut ummah masakini tidak boleh diselesaikan dengan perebutan kuasa kerana ia akan hanya memburukkan keadaan. Sebaliknya ummah memilih jalan penyatuan dan perdamaian di samping sentiasa memperbaiki hubungan mereka kepada ALLAH SWT.

Kami bergerak di sini dalam konteks ruh dan semangat perjuangan yang telah dinyatakan oleh Imam Malik RahmatuLlAhu 'alaihi, bukan dalam menghasilkan natijah fobia maupun paranoid terhadap teori konspirasi.

Namun penafian terhadap konspirasi musuh-musuh Islam juga bukanlah jalan yang tepat.

Sebaliknya penilaian semula serta penghayatan isu itu perlu dilakukan dalam kerangka yang tepat dan seadanya.

وَلَن تَرۡضَىٰ عَنكَ ٱلۡيَہُودُ وَلَا ٱلنَّصَـٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَہُمۡ‌ۗ قُلۡ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلۡهُدَىٰ‌ۗ وَلَٮِٕنِ ٱتَّبَعۡتَ أَهۡوَآءَهُم بَعۡدَ ٱلَّذِى جَآءَكَ مِنَ ٱلۡعِلۡمِ‌ۙ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ۬ وَلَا نَصِيرٍ (١٢٠)

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak sekali-kali akan bersetuju atau suka kepadamu (wahai Muhammad) sehingga engkau menturuti millah (tatacara hidup & agama) mereka (yang telah terpesong itu).

Katakanlah (kepada mereka): "Sesungguhnya petunjuk Allah (agama Islam) itulah petunjuk yang benar". Dan demi sesungguhnya jika engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka sesudah datangnya (wahyu yang memberi) pengetahuan kepadamu (tentang kebenaran), maka tiadalah engkau akan peroleh dari Allah (sesuatupun) yang dapat mengawal dan memberi pertolongan kepadamu. (Al Baqarah:120)

ALLAH berfirman dalam al-Quran:

وَمَكَرُواْ وَمَكَرَ اللّهُ وَاللّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

(Surah al-Imran ayat 54)

“Dan Mereka Merancang(tipu daya), Allah juga merancang (membalas tipu daya), Dan ALLAH sebaik-baik Perancang(membalas tipu daya)”

Ayat ini merupakan rentetan dari kisah Nabi Isa a.s ketika mana menyeru kaumnya kepada agama islam. Dan ayat ini juga merupakan ancaman kepada orang kafir yang engkar akan dakwah Nabi Isa a.s kepada mereka. Mereka merancang untuk menyalib dan membunuh Nabi Isa a.s. Walaubagaimanapun perancangan mereka atau muslihat mereka di hancurkan oleh ALLAH yang mana dalam ayat yang seterusnya ALLAH menceritakan bagaimana ALLAH mematikan dan mengangkat Nabi Isa a.s ke langit sehinggalah Hari Qiamat.

AKHIRUL KALAM: PADA TERTIB SAYYIDINA 'UMAR (رضي الله عنه) LETAKNYA KUNCI KEJAYAAN UMMAH AKHIR ZAMAN

Sahih Yaqin membuang segala keyakinan terhadap makhluq & kekuatan duniawi.

Adalah kita sandarkan pada pesanan Sayyidina Umar al-Khattab (رضي الله عنه):

Ini adalah pesanan Saidina Umar al-Khattab kepada ketua tentera muslimin, Sa'ad bin Abi Waqqas ketika beliau mengutusnya untuk pembukaan kota Parsi:

"Sesungguhnya aku memerintahkan kepadamu wahai Sa'ad dan juga mereka yang bersama-samamu supaya bertaqwa kepada Allah dalam apa jua keadaan kerana sesungguhnya taqwa kepada Allah adalah sebaik-baik persiapan untuk mengalahkan pihak musuh dan juga sehebat-hebat strategi dalam peperangan.

Aku memerintahkan kepadamu dan mereka yang bersama-samamu supaya menjauhkan diri daripada maksiat kerana sesungguhnya dosa2 yang dilakukan oleh tentera Islam lebih aku takuti daripada musuh2 Islam.

Sesungguhnya orang Islam telah mendapat pertolongan daripada Allah disebabkan oleh kemaksiatan yang telah dilakukan oleh pihak musuh.

Jika bukan kerana hal itu, nescaya tidak ada lagi bagi orang Islam kekuatan.

Bilangan tentera kita tidak seramai bilangan tentera mereka.

Kelengkapan senjata kita tidak sehebat kelengkapan senjata mereka.

Maka jika amalan maksiat dan tabiat kita sama dengan pihak musuh, nescaya kelebihan kekuatan dan kemenangan akan menyebelahi mereka..

Jika kita tidak mendapat pertolongan daripada Allah ke atas musuh2 ini dengan kelebihan kita, sudah pasti kita tidak akan dapat mengalahkan mereka..

Ketahuilah!Bahawasanya bersama-sama dalam perjalananmu, malaikat2 yang mengawasi, dan para malaikat ini mewakili pihak kerajaan Allah untuk menjagamu.

Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.Maka malulah terhadap apa yang ingin kamu lakukan.

Janganlah kamu berkata, "sesungguhnya pihak musuh lebih hina daripada kita, dan mereka tidak akan dapat menguasai kita walaupun kita turut berbuat kejahatan "

Mana tahu Allah akan mendatangkan satu kaum yang lebih zalim daripada pihak musuh seperti yang pernah berlaku kepada kaum bani israil dahulu yang akhirnya mereka telah dikuasai oleh orang kafir majusi.

Mohonlah daripada Allah kemenangan ke atas nafsu2 mu.seperti kamu memohon kemenangan ke atas musuh2mu.

Aku memohon perkara yang sama ke atas diriku dan dirimu."

WaLlaahu a'lam. Wassalamu.

SIRI PERBINCANGAN KONSPIRASI MH370 DI GROUP ANTI KONSPIRASI SETAKAT INI:

(TERBUKA AHLI SAHAJA)

30/3/2014 - UPDATE 6: #‎mh370konspirasiKONSPIRASI MH370: What's next?

https://www.facebook.com/photo.php?v=493361440785854

29/3/2014 - UPDATE 5: #‎mh370konspirasihttps://www.facebook.com/photo.php?fbid=492686404186691

29/3/2014 - UPDATE 4: #mh370konspirasihttps://www.facebook.com/groups/antikons/permalink/1421604171429775

27/3/2014 - UPDATE 3: #mh370konspirasihttps://www.facebook.com/groups/antikons/permalink/1421280421462150/

27/3/2014 - MH370 UPDATE 2: #mh370konspirasihttps://www.facebook.com/photo.php?v=10200707476568066

24/3/2014 - UPDATE 1: #mh370konspirasi

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=489028251219173

Untuk mendapat jemputan (invite) sila beri emel anda pada inbox admins:

1. https://www.facebook.com/numb.thumb.1
2. https://www.facebook.com/shahiman.alpuruni
3. https://www.facebook.com/fasihahanafi
4. https://www.facebook.com/mady.dya.nakhrawi
5. https://www.facebook.com/mohdamirul.shahih
6. https://www.facebook.com/khairulazmi.mohamed
7. https://www.facebook.com/lontonglaksa
8. https://www.facebook.com/mohd.izzat.31945
9. https://www.facebook.com/syuhadahkhusaini
10. https://www.facebook.com/fawwaz.samli
11. https://www.facebook.com/alfaedah1440

"Berfikir tanpa kotak"

Ar Ra'isul Mutakallim, Tabligh Ki Zabaan (Lidah Tabligh) Hadrat Maulana Umar Palanpuri Rahmatullahu 'alaihi berkata: "Orang yang kuat adalah orang yang sanggup bertahan dalam arus kerosakan. Orang yang lebih kuat adalah orang yang sanggup melawan arus kerosakan. Namun orang yang paling kuat adalah orang yang sanggup merubah arah arus kerosakan hingga menjadi akannya arus kebaikan.”

“Dajjal bersama tenteranya mempunyai kekuatan yang amat istimewa dan amat tersusun. Begitu juga Yakjuj dan Makjuj membuat huru-hara di seluruh dunia. Kehebatan mereka tiada siapa yang dapat melawan dan orang beriman berundur dengan hanya makan zikir dan tasbih."

"Allah zahirkan kudratnya hanya dengan labah-labah yang kecil dijadikan asbab untuk menggigit tengkuk-tengkuk mereka hingga mati. Mayat mereka begitu busuk diseluruh dunia. Orang beriman tidak tahan terus berdoa pada Allah. Allah ta'ala hantarkan hujan dan banjir menghanyutkan mereka ke laut. Inilah yang akan berlaku di akhir zaman nanti."

"Amalan dakwah memisahkan hak dan batil seperti air menghanyutkan sampah dari emas dan logam-logam yang lain. Namun pekerja² agama jika wujud cinta dunia dalam hati mereka seperti emas dan disaluti logam-logam lain, maka banyak masalah yang akan timbul.”