Pertolongan Allah datang kepada ummat dengan Dakwah, tidak ada jalan
lain. Kalau ummat tidak buat Dakwah maka nusroh goibiah dicabut oleh
allah. Mungkin karomah tifak dicabut. Nabi saw buat surat kepada raja
persia, di robek. Kata Nabi saw mereka telah merobek kerajaan mereka
sendiri.
Hari ini banyak negara bukan merobek surat Nabi SAW tapi Al-quran
bahkan diinjak2, akan tetapi tidak ada adzab datang pada mereka. Kenapa?
walaupun hari ini banyak dakwah dibuat juga. Karena dakwah hari ini
meninggalkan dakwah cara Nabi SAW.
Nabi SAW kirim surat dan Nabi kirim ummat bergerak membawa surat. Maka
nusroh goibiah datang. Nusroh goibiah akan datang dengan 2 perkara :
1. Datang kepada ummat dengan gerak sampaikan agama. BUKAN dengan cara
kirim agama dengan alat. Ummat hari ini belajar agama tanpa gerak diam d
tempat saja, walaupun internetnya 10Gb, bukunya sekamar tdk akan wujud
agama pada dirinya, begitu juga dakwah tanpa gerak.
Kita jumpa para wali ingin dapat keramat dari para wali. Walaupun dapat,
ini bukan nusroh goibiah karena tidak dakwah. Karomahnya tidak
menjadikan dia dekat kpd Allah. bahkan kadang2 malah musyrik datang
kepadanya karena yakinnya hanya kepada Wali bukan kepada Allah SWT.
Nusroh goibiah bukan sekedar keperluannya atau hajatnya terpenuhi tanpa
asbab lahir. Tapi nusroh goibiah haqiqi adalah ketika agama tersebar.
Karomah tidak bisa menyelesaikan masalah akhirat, hanya menyelesaikan
masalah di dunia saja. Umat nabi Musa dapat mujizat nabi untuk memenuhi
hajat dunianya kebanyakan masuk neraka. Tapi Nusroh goibiah bisa
menyelamatkan dirinya dari neraka.
Orang badui di dakwahi Nabi SAW dan pohon datang untuk jadi saksi. Orang
merasa nusroh goibiah adalah pohon membelah tanah datang pada kepada Nabi SAW….. Bukan !!!. Nusroh goibiah nya adalah dakwah Nabi SAW di sertai
mujahadah sehingga orang Badui tersebut masuk Islam. Ketika orang badui
itu pulang ke kampungnya tidak ada pohon berjalan sendiri dan bisa
bicara, tapi 1 kampung orang badui tsb tanpa melihat mujizat mau masuk
islam. Inilah nusroh goibiah haqiqi.
Banyak orang melihat mujizat2 lebih dahsyat seperti laut terbelah 12, Fira’un tidak dapat nusroh goibiah karena masuk neraka. Padahal dpt
manfaat juga dari mujizat Nabi musa krn bisa mengejar Bani Israel tanpa
perlu kapal. Tapi mujizat tersebut tidak bisa menyelamatkan dirinya dari
neraka. Kalau dakwah cara Nabi SAW di tinggalkan walaupun dengan mujizat
atau karomah tidak akan selamatkan umat dari jahanam.
Jangankan Dakwah, sikat gigi tidak pakai cara nabi saja tidak akan
dapatkan 70 manfaat siwak. Walaupun tujuan gigi bersih tercapai. Dakwah
dengan alat2 tanpa gerak dan pengorbanan, walaupun maklumat agama sampai
tapi agama atau makmulat tidak wujud pada ummat.
Sama seperti bersihkan
gigi pakai odol dan sikat gigi. Perlu ditekankan lagi dan lagi bahwa
dakwah secara bersemuka mendatangi ummat adalah azas dalam dakwah. Nabi
lebih banyak dakwah secara bersemuka dari pada dakwah kepada majlis.
2. Ijtima tujuan nya adalah mengumpulkan ummat menghilangkan
perbedaan, kasta, bangsa supaya mereka jadi 1 umat, umatnya Rasulullah
saw dengan tanggung jawab yg sama. Yang bisa menyatukan umat ini hanya
iman dan amal bukan profesi. Joord2 pedagang, profesi, dll akan
menghilangkan rasa satu dalam umat. Yg datang hanya kebanggan atas
perbedaan. Bangga jadi khoas, ulama, dan artis. Pendosa besar dalam
dakwah adalah pecah belah ummat dalam golongan2.
Seorang anak raja datang ke Nabi. Nabi tdk suruh beliau ketemu Abdullah
Bin Auf tapi disuruh jumpa Muawiyah yg miskin. Wail bin Hajar r.a anak
raja jumpa Muawiyah r.a yang disuruh nabi untuk berkhidmat. Maka
Muawiyah minta gantian naik kuda karena kakinya kepanasan. Lalu kata
wail kuda ini terlalu mulya untuk kamu. Lalu Muawiyah jalan lagi dan
karena kepanasan dia bilang boleh gak pinjam sandalnya karena dia kan
naik kuda. Kata wail sandal ini terlalu mulya untuk kamu. Setelah
Muawiyah r.a jadi Amirul mukminin wail datang dan dijamu. Setelah makan
maka Muawiyah tanya kepada Wail r.a, mulya mana kerajaan ini dengan
sandal mu?
Nabi SAW buat dakwah sama orang2 khoas quraish, sahabat2 miskin dibilang tdk
boleh datang. Lagi asik2 dakwah datang umi maktum yg buta ga ngeliat
nabi sedang kumpulkan orang khoas saja maka muka Nabi masam, langsung
Allah beri teguran. Setelah itu Nabi tidak buat lagi pertemuan2 khusus.
Maka dakwah tidak boleh ke golongan tertentu tapi umumiat. Nabi satukan
ummat di masjid, bukan di markaz. Orang datang ke markaz sebentar lalu
gerak. Bukan jadi mukimin. Orang kalau mukim di markaz tidak gerak maka
akan jadi rusak. Orang yg mau menyatukan ummat tidak dalam wadah masjid
maka akan tercipta asobiah. Bukan golongan ku kt Nabi.
Kalau kita buat usaha nabi lalu tidak berhajat kepada mahluk maka nusroh
goibiah dimana kita dijadikan asbab hidayah bagi ummat dan hajat2
kita akan diselesaikan oleh Allah. Di jaman Umar lahar panas mau datang
ke Madinah. Maka Umar ra tunjuk tamim ad dari r.a karkun baru yg baru
masuk islam di tahun 9 hijriah untuk padamkan. Dia bilang man ana wa ana
? Siapa saya? utk menunjukan kelemahan dirinya tdk bangga dapat takaza.
Kita dapat takaza ke daerah bangga merasa bisa.
Ilmu apa yg dipakai oleh sahabat r.a. bisa menyelesaikan masalah2nya.
Ilmu dan amal dari nabinya. Hari ini kita bilang kan itu di zaman Nabi.
Allah katakan di Al-quran. Allah menolong para Rasul dan orang2 beriman
di dunia dan di akhirat. Jadi kita su’udzon terhadp Allah karena tidak
bisa tolong kita. Buat saja amal yg sama maka pertolongan yg sama dari
Allah pasti akan datang.
Orang hari ini bangga dengan gelar-gelar prof, dokter, Insinyur Padahal
itu simbol kebodohan. Orang2 yg belajar ilmu dunia dan ahli dalam ilmu
keduniaan tapi tidak paham ilmu Nabi, ilmu yang Allah turunkan ke Nabi.
Di Al-quran Allah tidak pernah mengatakan ulama itu seperti sumur, tapi
Allah katakan ulama seperti awan. Maksudnya ulama harus bergerak bukan
diam saja di tempat dan menunggu orang datang.
Air datang ke tanah gembur bisa menumbuhkan tanaman, ketanah celong bisa
mengumpulkan air utk diambil orang lain, ketanah keras bisa mengalirkan
ke tempat2 rendah. Ulama harus gerak bawa ilmu.
Bahkan untuk
sempurnanya tobat saja harus gerak.
Seorang preman bunuh 99 orang datang ke ahli dzikir dan ibadah minta
nasehat tobat, maka katanya tidak ada pintu tobat bagi mu. Mengukur
kemulyaan dia dengan kejahatan orang lain sehingga merasa tidak mau
membagi surga dengan orang jahat. Maka dia pun dibunuh melengkapi jadi
100. Maka preman gerak lg datang kepada orang alim minta pintu tobat.
Maka dinasehati suruh gerak.
Ada 3 riwayat mengenai matinya orang ini
dan diampuni dosanya dan d masukan ke dlm surga :
1. Mati pas di tengah2 kota yg di tuju, maka Allah perintahkan malaikat
meniup angin membalikkan tubuhnya sehingga lebih dekat dng tujuan
hijrah.
2. Mati pas di tengah2 perjalanan ke tempat yg dituju, maka Allah
lebihkan sejengkal ke tempat yg dituju maka Allah masukan kedalam
surga.
3. Baru beberapa langkah langsung mati. Allah perintahkan bumi memanjang
dari tempat yang ditinggalkan dan memendek dari tempat yg mau dituju
sehingga Allah masukan ke dalam surga.
Ketika umat tidak gerak maka tidak tahu mana yg munafik mana yg iman.
Ketika di perang uhud seribu orang keluar dari Madinah. Maka 300 orang
bilang sama nabi mau pulang karena tidak ada yang jaga rumahnya. Baru
ketauan mana yg iman dan munafik. Di tabuk ketika panas baru muncul
kata2 terlalu panas untuk keluar bersama Nabi.
Jadi jika ummat tidak dikeluarkan tidak ada saringan munafik dan iman.
Bagaimana Al-quran mau dipahami di ruang ac sedang sahabat memahami
Al-quran ketika dia kepanasan dan kedinginan, di usir di dzolimi. Maka
kita semua perlu keluar di jalan Allah.
Kata Masyaikh, ini adalah usaha yg akan menggerakan malaikat utk beserta
kita. Di dalam hadits dikatakan 1 orang keluar d jalan Allah maka Allah
hantar 70.000 malaikat beserta dia. 70.000 malaikat menjaga rumahnya.
Kalau ada 100 jamaah atau 1000 org mau keluar di jalan Allah dari
musyawarah ini, team taskil akan sibuk buat jamaahnya.
Tetapi team
taskil malaikat lebih sibuk lagi karena harus taskil 140 juta malaikat.
Semua siap taskil insyaAlloh…..
"Berfikir tanpa kotak"
Ar Ra'isul Mutakallim, Tabligh Ki Zabaan (Lidah Tabligh) Hadrat Maulana Umar Palanpuri Rahmatullahu 'alaihi berkata: "Orang yang kuat adalah orang yang sanggup bertahan dalam arus kerosakan. Orang yang lebih kuat adalah orang yang sanggup melawan arus kerosakan. Namun orang yang paling kuat adalah orang yang sanggup merubah arah arus kerosakan hingga menjadi akannya arus kebaikan.”
“Dajjal bersama tenteranya mempunyai kekuatan yang amat istimewa dan amat tersusun. Begitu juga Yakjuj dan Makjuj membuat huru-hara di seluruh dunia. Kehebatan mereka tiada siapa yang dapat melawan dan orang beriman berundur dengan hanya makan zikir dan tasbih."
"Allah zahirkan kudratnya hanya dengan labah-labah yang kecil dijadikan asbab untuk menggigit tengkuk-tengkuk mereka hingga mati. Mayat mereka begitu busuk diseluruh dunia. Orang beriman tidak tahan terus berdoa pada Allah. Allah ta'ala hantarkan hujan dan banjir menghanyutkan mereka ke laut. Inilah yang akan berlaku di akhir zaman nanti."
"Amalan dakwah memisahkan hak dan batil seperti air menghanyutkan sampah dari emas dan logam-logam yang lain. Namun pekerja² agama jika wujud cinta dunia dalam hati mereka seperti emas dan disaluti logam-logam lain, maka banyak masalah yang akan timbul.”
“Dajjal bersama tenteranya mempunyai kekuatan yang amat istimewa dan amat tersusun. Begitu juga Yakjuj dan Makjuj membuat huru-hara di seluruh dunia. Kehebatan mereka tiada siapa yang dapat melawan dan orang beriman berundur dengan hanya makan zikir dan tasbih."
"Allah zahirkan kudratnya hanya dengan labah-labah yang kecil dijadikan asbab untuk menggigit tengkuk-tengkuk mereka hingga mati. Mayat mereka begitu busuk diseluruh dunia. Orang beriman tidak tahan terus berdoa pada Allah. Allah ta'ala hantarkan hujan dan banjir menghanyutkan mereka ke laut. Inilah yang akan berlaku di akhir zaman nanti."
"Amalan dakwah memisahkan hak dan batil seperti air menghanyutkan sampah dari emas dan logam-logam yang lain. Namun pekerja² agama jika wujud cinta dunia dalam hati mereka seperti emas dan disaluti logam-logam lain, maka banyak masalah yang akan timbul.”
No comments
Post a Comment