- Tiada Mujaddid -
KHAIRUL KURUN #1
TAHUN 100 H
- Tiada Mujaddid -
KHAIRUL KURUN #2
TAHUN 200 H
- Tiada Mujaddid -
KHAIRUL KURUN #3
TAHUN 300 H
- Mujaddid/Imam #1 -
KURUN 4
TAHUN 400 H
- Mujaddid/Imam #2 -
KURUN 5
TAHUN 500 H
- Mujaddid/Imam #3 -
KURUN 6
TAHUN 600 H
- Mujaddid/Imam #4 -
KURUN 7
TAHUN 700 H
- Mujaddid/Imam #5 -
KURUN 8
TAHUN 800 H
- Mujaddid/Imam #6 -
KURUN 9
TAHUN 900 H
- Mujaddid/Imam #7 -
KURUN 10
TAHUN 1000 H
- Mujaddid/Imam #8 -
KURUN 11
TAHUN 1100 H
- Mujaddid/Imam #9 -
KURUN 12
TAHUN 1200 H
- Mujaddid/Imam #10 -
KURUN 13
TAHUN 1300 H
- Mujaddid/Imam #11 -
KURUN 14
TAHUN 1400 H
-Mujaddid/Imam #12 -
KURUN 15
TAHUN 1500 H
KHAIRUL KURUN #1
TAHUN 100 H
- Tiada Mujaddid -
KHAIRUL KURUN #2
TAHUN 200 H
- Tiada Mujaddid -
KHAIRUL KURUN #3
TAHUN 300 H
- Mujaddid/Imam #1 -
KURUN 4
TAHUN 400 H
- Mujaddid/Imam #2 -
KURUN 5
TAHUN 500 H
- Mujaddid/Imam #3 -
KURUN 6
TAHUN 600 H
- Mujaddid/Imam #4 -
KURUN 7
TAHUN 700 H
- Mujaddid/Imam #5 -
KURUN 8
TAHUN 800 H
- Mujaddid/Imam #6 -
KURUN 9
TAHUN 900 H
- Mujaddid/Imam #7 -
KURUN 10
TAHUN 1000 H
- Mujaddid/Imam #8 -
KURUN 11
TAHUN 1100 H
- Mujaddid/Imam #9 -
KURUN 12
TAHUN 1200 H
- Mujaddid/Imam #10 -
KURUN 13
TAHUN 1300 H
- Mujaddid/Imam #11 -
KURUN 14
TAHUN 1400 H
-Mujaddid/Imam #12 -
KURUN 15
TAHUN 1500 H
#alfaedah
HADITS KHAIRUL QURUN
Keutamaan para sahabat Nabi Sallallahu 'alaihi wa Sallam, kemudian orang-orang setelah mereka.
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Syuja' bin Makhlad dan lafazh ini milik Abu Bakr dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Hushain yaitu Ibnu 'Ali Al Ju'fi dari Za'idah dari As Suddi dari 'Abdullah bin Al Bahi dari 'Aisyah dia berkata; seseorang bertanya kepada Nabi sallallahu 'alaihi wasallam; 'Siapakah sebaik-baik manusia? ' beliau menjawab: "Yaitu masa yang aku hidup di dalamnya, kemudian generasi kedua, dan generasi ketiga." [Hadist Riwayat Sahih Muslim: #4604]
12 KHALIFAH/IMAM QURAISY
SUNAN ABU DAWUD - HADIST #3731
Telah menceritakan kepada kami Amru bin Utsman berkata, telah menceritakan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah dari Isma'il -maksudnya Ismail bin Abu Khalid- dari bapanya dari Jabir bin Samurah ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Agama ini akan senantiasa tegak hingga muncul di antara kalian dua belas khalifah, dan manusia akan ikut bersama mereka." Aku mendengar ucapan dari Nabi sallallahu 'alaihi wasallam yang tidak aku mengerti, lalu aku kepada bertanya bapakku tentang apa yang beliau katakan itu, ia (bapakku) menjawab, "Mereka semua (para khalifah) dari bangsa Quraisy."
SUNAN ABU DAWUD - HADIST #3732
SAHIH MUSLIM HADITS #3398
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abu Syaibah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hatim -yaitu Ibnu Isma'il- dari Al Muhajir bin Mismar dari 'Amir bin Sa'd bin Abu Waqahs dia berkata, "Aku mengirim surat kepada Jabir bin Samurah melalui pelayanku, Nafi', supaya dia mengabarkan kepadaku hadits yang pernah didengarnya dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam." 'Amir berkata, "Kemudian dia membalas suratku: "Aku mendengar Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda pada hari Jum'at petang, yaitu ketika seorang suku Aslam sedang dirajam, beliau bersabda: "Agama ini (Islam) akan senantiasa tegak hingga hari Kiamat atau sampai habis dua belas khalifah memerintah kalian, semuanya dari suku Quraisy." Dan saya juga mendengar beliau bersabda: "Sekelompok kaum Muslimin akan menaklukkan istana putih Kisra (Persia)."
MUJADDID KURUN
Dekatnya Hari Kiamat
Nabi ﷺ bersabda:
بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ، وَيُشِيْرُ بِإِصْبَعَيْهِ فَيَمُدُّ بِهِمَا.
Dan beliau ﷺ bersabda:
بُعِثْتُ فيِ نَسْمِ السَّاعَةِ.
“Aku diutus pada awal hembusan angin Kiamat.” [2]
Dan beliau ﷺ bersabda:
إِنَّمَا أَجَلُكُمْ -فِي أَجَلِ مَنْ خَلاَ مِنَ اْلأُمَمِ- مَا بَيْنَ صَلاَةِ الْعَصْرِ إِلَى مَغْرِبِ الشَّمْسِ.
Dan diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma, beliau berkata:
كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالشَّمْسُ عَلَـى قُعَيْقِعَـانَ بَعْدَ الْعَصْرِ، فَقَالَ: مَا أَعْمَارُكُمْ فِي أَعْمَارِ مَنْ مَضَى إِلاَّ كَمَا بَقِيَ مِنَ النَّهَارِ فِيمَا مَضَى مِنْهُ.
بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ جَمِيعًا إِنْ كَادَتْ لَتَسْبِقُنِي.
Keutamaan para sahabat Nabi Sallallahu 'alaihi wa Sallam, kemudian orang-orang setelah mereka.
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَشُجَاعُ بْنُ مَخْلَدٍ وَاللَّفْظُ لِأَبِي بَكْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ وَهُوَ ابْنُ عَلِيٍّ الْجُعْفِيُّ عَنْ زَائِدَةَ عَنْ السُّدِّيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ الْبَهِيِّ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَأَلَ رَجُلٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ الْقَرْنُ الَّذِي أَنَا فِيهِ ثُمَّ الثَّانِي ثُمَّ الثَّالِثُ
12 KHALIFAH/IMAM QURAISY
SUNAN ABU DAWUD - HADIST #3731
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ عَنْ إِسْمَعِيلَ يَعْنِي ابْنَ أَبِي خَالِدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَزَالُ هَذَا الدِّينُ قَائِمًا حَتَّى يَكُونَ عَلَيْكُمْ اثْنَا عَشَرَ خَلِيفَةً كُلُّهُمْ تَجْتَمِعُ عَلَيْهِ الْأُمَّةُ فَسَمِعْتُ كَلَامًا مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ أَفْهَمْهُ قُلْتُ لِأَبِي مَا يَقُولُ قَالَ كُلُّهُمْ مِنْ قُرَيْشٍ
Telah menceritakan kepada kami Amru bin Utsman berkata, telah menceritakan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah dari Isma'il -maksudnya Ismail bin Abu Khalid- dari bapanya dari Jabir bin Samurah ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Agama ini akan senantiasa tegak hingga muncul di antara kalian dua belas khalifah, dan manusia akan ikut bersama mereka." Aku mendengar ucapan dari Nabi sallallahu 'alaihi wasallam yang tidak aku mengerti, lalu aku kepada bertanya bapakku tentang apa yang beliau katakan itu, ia (bapakku) menjawab, "Mereka semua (para khalifah) dari bangsa Quraisy."
SUNAN ABU DAWUD - HADIST #3732
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا دَاوُدُ عَنْ عَامِرٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَزَالُ هَذَا الدِّينُ عَزِيزًا إِلَى اثْنَيْ عَشَرَ خَلِيفَةً قَالَ فَكَبَّرَ النَّاسُ وَضَجُّوا ثُمَّ قَالَ كَلِمَةً خَفِيفَةً قُلْتُ لِأَبِي يَا أَبَتِ مَا قَالَ قَالَ كُلُّهُمْ مِنْ قُرَيْشٍ حَدَّثَنَا ابْنُ نُفَيْلٍ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ خَيْثَمَةَ حَدَّثَنَا الْأَسْوَدُ بْنُ سَعِيدٍ الْهَمْدَانِيُّ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ بِهَذَا الْحَدِيثِ زَادَ فَلَمَّا رَجَعَ إِلَى مَنْزِلِهِ أَتَتْهُ قُرَيْشٌ فَقَالُوا ثُمَّ يَكُونُ مَاذَا قَالَ ثُمَّ يَكُونُ الْهَرْجُ
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il berkata, telah menceritakan kepada kami Wuhaib berkata, telah menceritakan kepada kami Dawud dari Amir dari Jabir bin Samurah ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Agama ini akan tetap mulia hingga khalifah ke dua belas." Jabir berkata, "Orang-orang bertakbir dan berteriak. Kemudian beliau mengatakan suatu ucapan yang pelan (hingga aku tidak mendengarnyanya, lalu aku bertanya kepada bapakku, "Wahai bapakku, apa yang beliau katakan?" Ia menjawab, "Beliau mengatakan bahwa mereka dari bangsa Quraisy." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Nufail berkata, telah menceritakan kepada kami Zuhair berkata, telah menceritakan kepada kami Ziyad bin Khaitsamah berkata, telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin Sa'id Al Hamdani dari Jabir bin Samurah dengan hadits yang sama. Namun ia menambahkan, "Ketika beliau kembali ke rumahnya, orang-orang Quraisy mendatanginya seraya bertanya, "Setelah itu akan terjadi peristiwa apa?" beliau menjawab: "Akan terjadi pembunuhan."
SAHIH MUSLIM HADIST #3395
حَدَّثَنَا هَدَّابُ بْنُ خَالِدٍ الْأَزْدِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ قَالَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ سَمُرَةَ يَقُولُا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَزَالُ الْإِسْلَامُ عَزِيزًا إِلَى اثْنَيْ عَشَرَ خَلِيفَةً ثُمَّ قَالَ كَلِمَةً لَمْ أَفْهَمْهَا فَقُلْتُ لِأَبِي مَا قَالَ فَقَالَ كُلُّهُمْ مِنْ قُرَيْشٍ
Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Al Azdi telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Simak bin Harb dia berkata; aku mendengar Jabir bin Samurah berkata, "Aku mendengar Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam senantiasa kuat dan berkuasa sampai kedua belas khalifah." Kemudian beliau mengucapkan kata-kata yang tidak aku fahami, lantas aku bertanya kepada ayahku, "Apa yang dikatakan beliau?" dia menjawab, "Mereka semua dari bangsa Quraisy." (SAHIH MUSLIM HADIST NO - 3395)
SAHIH MUSLIM HADITS #3398
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَا حَدَّثَنَا حَاتِمٌ وَهُوَ ابْنُ إِسْمَعِيلَ عَنْ الْمُهَاجِرِ بْنِ مِسْمَارٍ عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ كَتَبْتُ إِلَى جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ مَعَ غُلَامِي نَافِعٍ أَنْ أَخْبِرْنِي بِشَيْءٍ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَكَتَبَ إِلَيَّ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ جُمُعَةٍ عَشِيَّةَ رُجِمَ الْأَسْلَمِيُّ يَقُولُ لَا يَزَالُ الدِّينُ قَائِمًا حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ أَوْ يَكُونَ عَلَيْكُمْ اثْنَا عَشَرَ خَلِيفَةً كُلُّهُمْ مِنْ قُرَيْشٍ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ عُصَيْبَةٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ يَفْتَتِحُونَ الْبَيْتَ الْأَبْيَضَ بَيْتَ كِسْرَى أَوْ آلِ كِسْرَى وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ كَذَّابِينَ فَاحْذَرُوهُمْ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ إِذَا أَعْطَى اللَّهُ أَحَدَكُمْ خَيْرًا فَلْيَبْدَأْ بِنَفْسِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ أَنَا الْفَرَطُ عَلَى الْحَوْضِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ مُهَاجِرِ بْنِ مِسْمَارٍ عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدٍ أَنَّهُ أَرْسَلَ إِلَى ابْنِ سَمُرَةَ الْعَدَوِيِّ حَدِّثْنَا مَا سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فَذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِ حَاتِمٍ
Dan aku juga mendengar beliau bersabda: "Sebelum terjadi hari Kiamat, akan muncul para pembohong (Dajjal), maka waspadalah terhadap mereka."
Aku mendengar pula beliau bersabda: "Jika Allah mengaruniaimu suatu kebaikan (kekayaan), pertama-tama manfaatkanlah untuk dirimu sendiri dan keluargamu."
Aku mendengar pula beliau bersabda: "Aku lebih dahulu dan menunggu di telaga."
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Muhajir bin Mismar dari 'Amir bin Sa'd bahwa dia pernah mengirim surat kepada Ibnu Samurah Al 'Adawi: "Ceritakanlah kepada kami apa yang pernah kamu dengar dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam!."
Maka dia menjawab: "Aku mendengar Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda…seperti hadits Hatim."
Hadits diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam Sunannya hadits no 4291:
حدثنا سليمان بن داود المهري، أخبرنا ابن وهب، أخبرني سعيد بن أبي أيوب، عن شرَاحيل بن يزيد المعافري، عن أبي علقمة، عن أبي هريرة فيما أعلم، عن رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم قال: "إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لهذِهِ الأمَّةِ عَلَى رأْسِ كلِّ مائةِ سنةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَها". قال أبو داود: رواه عبد الرحمن بن شُريح الإِسكندراني لم يجُزْ به شراحيلَ.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah (RA) dari RasuluLlah (SAW): Sesungguhnya ALLAH akan mengutus pada umat ini setiap awal 100 tahun seorang mujaddid yang membaharui urusan agamanya. (Sunan Abu Dawud)
Dekatnya Hari Kiamat
Nabi ﷺ bersabda:
بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ، وَيُشِيْرُ بِإِصْبَعَيْهِ فَيَمُدُّ بِهِمَا.
“Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat seperti dua (jari) ini.” Beliau berisyarat dengan kedua jarinya (jari telunjuk dan jari tengah), lalu merenggangkannya.”[1]
بُعِثْتُ فيِ نَسْمِ السَّاعَةِ.
“Aku diutus pada awal hembusan angin Kiamat.” [2]
Dan beliau ﷺ bersabda:
إِنَّمَا أَجَلُكُمْ -فِي أَجَلِ مَنْ خَلاَ مِنَ اْلأُمَمِ- مَا بَيْنَ صَلاَةِ الْعَصْرِ إِلَى مَغْرِبِ الشَّمْسِ.
“Sesungguhnya ajal kalian jika dibandingkan dengan ajal umat terdahulu adalah seperti jarak antara shalat ‘Ashar dan Maghrib.” [3]
كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالشَّمْسُ عَلَـى قُعَيْقِعَـانَ بَعْدَ الْعَصْرِ، فَقَالَ: مَا أَعْمَارُكُمْ فِي أَعْمَارِ مَنْ مَضَى إِلاَّ كَمَا بَقِيَ مِنَ النَّهَارِ فِيمَا مَضَى مِنْهُ.
“Kami pernah duduk-duduk bersama Nabi ﷺ sementara matahari berada di atas gunung Qu’aiqa’aan [4] setelah waktu ‘Ashar, lalu beliau bersabda, ‘Tidaklah umur-umur kalian dibandingkan dengan umur orang yang telah berlalu kecuali bagaikan sisa hari (ini) dibandingkan dengan waktu siang yang telah berlalu.’” [5]
Hadits ini menunjukkan bahwa waktu yang tersisa sangat sedikit jika dibandingkan dengan waktu yang telah berlalu. Akan tetapi waktu yang telah berlalu tidak ada yang mengetahui kecuali Allah Ta’ala. Belum pernah ada satu riwayat pun dengan sanad yang shahih dari Rasulullah ﷺ yang menerangkan batasan waktu dunia sehingga bisa dijadikan sebagai rujukan agar diketahui sisa waktu yang ada. Tentunya waktu sisa ini sangat sedikit sekali jika dibandingkan dengan waktu yang telah berlalu.[6]
Tidak ada sebuah ungkapan yang lebih jelas tentang dekatnya hari Kiamat daripada sabda beliau ﷺ:
بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ جَمِيعًا إِنْ كَادَتْ لَتَسْبِقُنِي.
“Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat secara bersamaan, hampir saja dia mendahuluiku.” [7]
Ini adalah isyarat sangat dekatnya hari Kiamat dengan waktu diutusnya Nabi ﷺ, sehingga beliau takut jika Kiamat itu mendahului beliau karena sangat dekatnya.
[Disalin dari kitab Asyraathus Saa’ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]
_______
Footnote
[1]. Shahiih al-Bukhari, kitab ar-Riqaaq bab Qaulin Nabiyyi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Bu’itstu Ana was Saa’atu ka Haataini dari Sahl z (XI/347, al-Fat-h).
[2]. Al-Albani berkata, “Hadits ini diriwayatkan oleh ad-Daulabi dalam al-Kuna’ (I/23), Ibnu Mandah dalam al-Ma’rifah (II/234/2) dari Abi Hazim dari Abi Jabirah secara marfu’, ini adalah sanad yang shahih dan semua rijalnya (rawi) tsiqah (dipercaya), ada perbedaan pendapat tentang Abu Jabirah, apakah dia seorang Sahabat? Sementara al-Hafizh dalam at-Taqriib mentarjih (menguatkan) bahwa beliau adalah seorang Sahabat. (Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah) (II/467, no. 808).
Dan lihat Tahdziibut Tahdziib (XII/52-53/al-Kuna), cet. Majlis Da-irah al-Ma’arif, India, cet. I th. 1327 H dan Taqriibut Tahdziib (II/405), tahqiq ‘Abdul Wahhab ‘Abdul Lathif, cet. Darul Ma’rifah, cet. II th. 1395 H.
[3]. Shahiih al-Bukhari, kitab Ahaadiitsul Anbiyaa’, bab Maa Dzukira ‘an Banii Israa-iil (VI/495, al-Fat-h).
[4]. (قُعَيْقِعَـانَ) dengan didhammahkan qaf yang pertama, dan dikasrahkan yang kedua, dengan lafazh Tashghir, “Sebuah gunung di sebelah selatan Makkah sejauh dua belas mil. Dinamakan Qu’aiqa’aan karena ketika kabilah Jurhum melakukan peperangan di sana terdengar banyak gemerincing senjata. Dan jelas bahwasanya perkataan Nabi ﷺ ini terjadi pada haji Wada atau pada peperangan Fat-hu Makkah, dan waktu itu Ibnu ‘Umar mengikutinya beserta para Sahabat.
Lihat an-Nihaayah, karya Ibnul Atsir (IV/88) dan Syarh Musnad Ahmad (VIII/ 176), karya Ahmad Syakir.
[5]. Musnad Ahmad (VIII/176, no. 5966) syarah Ahmad Syakir, dan beliau berkata, “Isnadnya shahih.”
Ibnu Katsir berkata, “Isnad ini hasan la ba’-sa bihi.” (An-Nihaayah/al-Fitan wal Malaahim (I/194)).
Dan Ibnu Hajar berkata, “Hasan,” (Fat-hul Baari XI/350).
[6]. An-Nihaayah/al-Fitan wal Malaahim (I/195) tahqiq Dr. Thaha Zaini.
[7]. Musnad Ahmad (V/348, Muntakhabul Kanzi), dan Taariikhul Umam wal Muluuk (I/8), karya ath-Thabrani.
No comments
Post a Comment