Wednesday, December 28, 2011

Yahudi modern yang terkemuka dan masyarakat Yahudi yang mengaku jalur keluarganya berasal dari Khazar - Bhg 3

بسم الله الرحمن الرحيم Yahudi modern yang terkemuka dan masyarakat Yahudi yang mengaku jalur keluarganya berasal dari Khazar Oleh: Ke... thumbnail 1 summary
بسم الله الرحمن الرحيم

Yahudi modern yang terkemuka dan masyarakat Yahudi yang mengaku jalur keluarganya berasal dari Khazar

Oleh: Kevin Allan Brook

Bagian Ketiga

Dan Rottenberg, pengarang "Finding Our Fathers: A Guidebook to Jewish Genealogy" (edisi 1, 1977), nenek moyangnya berasal dari Austria dan kerajaan Rusia. Beberapa orang istri dari nenek moyangnya mengakui sebagai bangsa Khazars. Karen De Witt, dalam The Washington Post, menulis hal berikut ini pada halaman B3, pada hari Sabtu, tanggal 20 Agustus, 1977 dalam tulisannya berjudul: "Family Lore and the Search for Jewish 'Roots – Ceritera Rakyat dan Mencari Akar-akar bangsa Yahudi'":

"Rottenberg, yang sudah menelusuri asal-usul keturunan keluarga istrinya jauh ke awal tahun 1800-an dan menemukan sebuah garis yang menghubungkan kembali kepada kerajaan Khazar di Crimea, yang waktunya kembali jauh ke masa silam abad ke-8, catatan bahwa pada waktu itu hanya terdapat orang Yahudi dengan jumlah yang terbatas di dunia."

Dan Rottenberg menuulis dalam bukunya berjudul "Menemukan Para Orang Tua Kami" di halaman 45 ia menyatakan:

"Setidak-tidaknya, beberapa orang Yahudi Eropa Timur, dan barangkali banyak sekali, adalah keturuna Khazars. Menggambarkan dengan teliti apakah anda keturunan dari jalur keluarga Khazar atau bukan, tetapi beberapa keluarga nampaknya memiliki petunjuk. Sebagai contoh, sebuah cabang dari keluarga istriku bernama Tamarin, dari Rusia, memelihara bahwa keluarganya datang dari agama Yahudi atau Judaisme via konversi Khazar dan bahwa keluarganya mengambil namanya dari Tamara, ratu Georgia dalam abad ke-13."

Keluarga Ehud Ya'ari, seorang wartawan Israel terkemuka membuat dokumentasi Mamlekhet ha-Kuzarim 1997, juga mengaku beberapa sumber Khazaria. Mikhael Ajzenstadt, dalam The Jerusalem Post, menulis hal berikut ini di halaman 5, terbitan tanggal 17 Maret, 1997, dalam artikelnya berjudul " An Incredible Journey to the Lost Empire of the Khazars – Sebuah Perjalanan Yang Luar Biasa Ke Kerajaan Yang Hilang Bangsa Khazars":

"[Ehud Ya'ari dikutip mengatakan:] "Sebagai seorang anak saya mendengar bahwa keluarga kami mempunyai keturunan darah bangsa Khazars dan selama 30 tahunan sampai sekarang saya sedang berusaha untuk menemukan informasi mengenai hal mengejutkan ini.... [Saya adalah] seorang prajurit didalam pertempuran terakhir dari kerajaan Khazar, sebuah perjuangan yang benar untuk diingat.... Dan akhirnya saya berniat untuk mengamankan dana untuk melanjutkan penggalian-penggalian di beberapa tempat, yang sungguh nampak peluangnya. Mimpi saya yang paling menggairahkan adalah keinginan untuk menemukan kuburan salah seorang dari para raja Khazar. Aku percaya bahwa jika kita berhasil hal itu akan merupakan sebuah hal yang penting, setidaknya seperti ketika menemukan Troy atau harta benda Firaun didalam Piramid."

Beberapa orang Yahudi dari shtetl Kurilovich, di Moldova, mengaku "Keturunan Tartar“ :

"Dalam tahun 1923, ayahku, yang dilahirkan di daerah koloni Yahudi Baron Hirsch, mengunjungi kota kecil Kurilovich, dekat Kishinev, antara Moldavia dan Bessarabia, dimana orang tua mereka datang ke Argentina. Sanak keluarga yang sudah tua meyakinkannya bahwa keluarganya tinggal disana selama 500 tahunan, dan menambahkan ungkapan yang memberikan khayalan kepadau dalam jangka waktu lama: 'Kita adalah Yahudi Tartar'. Lima abad akan bersesuaian persis waktunya di mana keturunan-keturunan Khazars bertebaran dari Crimea. Dan pemakaian Tartar 'sebagai ganti 'Khazars'? Barangkali keseleo lidah dan ingatan, bahwa sejarawan-sejarawan tidak akan menunda untuk melakukan perbaikan."

Alicia Dujovne Ortiz, "El fantasma de los jázaros", La Nación (Buenos Aires, Argentina, August 19, 1999).

Sebuah sanak keluarga Yahudi Transylvania yang bertemu dengan saya ketika saya mengatakan kepadanya "Kita bukanlah Semit - kita Turki putih dari Timur Jauh, dan rumah-rumah kita dihancurkan oleh bangsa Rusia." Mereka adalah Bangsa Yahudi dari kota Sfîntu Gheorghe yang sekarang Romania. Meskipun masyarakat mereka telah mencampur dengan beberapa bangsa Hungaria dan Romania, mereka masih merupakan sebuah masyarakat yang kompak dengan pengetahuan selama berabad-abad mengenai asal-muasalnya dari Turki. Dalam tahu 1990-an sebuah ekspedisi genealogi yang disewa oleh Yahudi Transylvanian teman saya yang memberikan konfirmasi telah menemukan tradisi bahwa Yahudi ini adalah Turki. Tidak membuktikan bahwa mereka adalah Khazars. Mereka mungkin bangsa Tatars atau Kipchaks (Cumans) atau Oghuzes. Tetapi hampir bisa dipastikan mereka adalah Khazars, seperti ketika Khazars pindah agama menjadi pemeluk agama Yahudi atau Judaisme dalam jumlah besar dibanding kelompok Turki lain manapun.

Ada juga kasus-kasus Yahudi yang terisolasi dari kota-kota tertentu di Ukraina dan Lithuania yang mengaku dari jalur keluarga Khazar. Kisah-kisah seperti ini membantu untuk membantah pendapat Leon Wieseltier dalam " You Don't Have to Be Khazarian: The Thirteenth Tribe, by Arthur Koestler " (New York Review dari Books, Oktober 28, 1976) di halaman 34 bahwa tidak ada catatan dari sebuah warisan bangsa Khazar pada setiap Yahudi modern. 


Bahagian 4

"Berfikir tanpa kotak"

Ar Ra'isul Mutakallim, Tabligh Ki Zabaan (Lidah Tabligh) Hadrat Maulana Umar Palanpuri Rahmatullahu 'alaihi berkata: "Orang yang kuat adalah orang yang sanggup bertahan dalam arus kerosakan. Orang yang lebih kuat adalah orang yang sanggup melawan arus kerosakan. Namun orang yang paling kuat adalah orang yang sanggup merubah arah arus kerosakan hingga menjadi akannya arus kebaikan.”

“Dajjal bersama tenteranya mempunyai kekuatan yang amat istimewa dan amat tersusun. Begitu juga Yakjuj dan Makjuj membuat huru-hara di seluruh dunia. Kehebatan mereka tiada siapa yang dapat melawan dan orang beriman berundur dengan hanya makan zikir dan tasbih."

"Allah zahirkan kudratnya hanya dengan labah-labah yang kecil dijadikan asbab untuk menggigit tengkuk-tengkuk mereka hingga mati. Mayat mereka begitu busuk diseluruh dunia. Orang beriman tidak tahan terus berdoa pada Allah. Allah ta'ala hantarkan hujan dan banjir menghanyutkan mereka ke laut. Inilah yang akan berlaku di akhir zaman nanti."

"Amalan dakwah memisahkan hak dan batil seperti air menghanyutkan sampah dari emas dan logam-logam yang lain. Namun pekerja² agama jika wujud cinta dunia dalam hati mereka seperti emas dan disaluti logam-logam lain, maka banyak masalah yang akan timbul.”