Wednesday, December 28, 2011

Argumentasi-argumentasi melawan terhadap teori Khazar - Bhg 4

بسم الله الرحمن الرحيم Argumentasi-argumentasi melawan terhadap teori Khazar Bagian Keempat Oleh: Kevin Allan Brook Judaisme tidak... thumbnail 1 summary
بسم الله الرحمن الرحيم

Argumentasi-argumentasi melawan terhadap teori Khazar
Bagian Keempat

Oleh: Kevin Allan Brook

Judaisme tidak pernah tersebar luas di wilatah Khazaria, dibatasi hanya untuk kelas-kelas penguasa .MUNGKIN TIDAK BENAR

Ibn Rustah mencatat dengan teliti menguraikan tahapan kehidupan Yahudi yang hidup di Khazaria pada abad ke-10 dan karena ia mengatakan kebanyakan Khazars mengikuti agama Turki Khazars dan mereka bukanlah Yahudi. SALAH

Pendapat yang mengatakan bahwa bangsa Khazars berpindah tempat menuju ke barat tidak didukung oleh setiap sarjana. SALAH

Pendapat bahwa bangsa Khazars berimigrasi ke arah Barat tidak didukung oleh bukti. SALAH

Bangsa Khazars tidak pernah tinggal di Kiev. SALAH

Bangsa Khazars itu sebenarnya Karaites, bukan Rabbinites. SALAH

Modern Karaims berbicara bahasa Turki, dan Khazars berbicara bahasa Turki, sehingga mereka merupakan orang yang sama dengan jenis yang sama dari Turki. SALAH

Semua Khazars menjadi Orthodox Kristen, Yahudi tidak ada yang hidup. SALAH

Semua Khazars menjadi Muslims, Yahudi tidak tersisa. SALAH

Tidak ada Khazars yang dapat dikenal hidup setelah abad ke-11. SALAH

Tidak ada Kata-kata Turki terdapat di dalam bahasa Yiddish. SALAH

Orang-orang Khazars tidak berbudaya tinggi. SALAH

Byzantium dan Khazars adalah sekutu pada abad ke-8 dan pada awal abad ke-9 bagaimana mungkin jika Khazars itu benar Yahudi dan Byzantium adalah orang Kristen? KRONOLOGI SALAH

Tidak ada Yahudi modern yang ingat pusaka Khazar mereka. SALAH

Tidak Ada nama Polandia dinamai menurut Khazars. BENAR

Polandia shtetl hidup tidak berasal dari Khazars. BENAR

Mayoritas Yahudi Polandia datang dari Barat, bukan Timur. BENAR

Kebanyakan Yahudi Ashkenazi punya nama kecil dan kebiasaan Jerman, bukan Turki,. BENAR

Kebanyakan garis genetik Yahudi Ashkenazi tersambung sampai ke Timur Tengah. BENAR

Karena Yahudi Ashkenazi secara genetik adalah bangsa Israel, lalu tidaklah mungkin bahwa mereka mempunyai para nenek moyang yang hidup di kerajaan Khazar. SALAH, KARENA KHAZARIA merupakan SEBUAH TEMPAT TUJUAN BAGI DIASPORA YAHUDI, DAN YAHUDI KHAZARIA BERGABUNG DENGAN YAHUDI LAINNYA

Seringkali argumentasi utama melawan terhadap teori Khazar mengklaim bahwa Judaisme tidak pernah tersebar luas di dalam kerajaan Khazar dan bahkan jika hal itu benar, itu menurut dugaan orang syncretic (campur) alami dibanding murni Judaisme. Sebagai contoh, Nicholas de Lange, dalam Atlas of the Jewish World (1984), di halaman 43 menulis:

"Komposisi penduduk Kerajaan Khazar terdiri dari beraneka kelompok religius dan kesukuan, dan di sana bukanlah bukti dari sebuah unsur substansial Yahudi diantara penduduk yang ada. Agama Yahudi atau Judaisme yang dianut penguasa Khazars bercampur dengan kepercayaan-kepercayaan dan praktek-praktek tambahan, dan pusat keagamaan dari Judaisme pada waktu itu berada di Iraq nampaknya tidak pernah mengambil suatu tindakan serius yang tertarik terhadap 'kerajaan Yahudi' di utara.... tetapi itu jelas bahwa Khazars tidaklah samasekali terintegrasi ke dalam dunia Yahudi, dan mereka harus mempertimbangkan mengenai suatu keingin-tahuan. Tidak ada hal yang diketahui mengenai kepastian tentang nasib mereka yang terakhir."

Harus ditambahkan bahwa De Lange juga memberikan kontribusi kepada atlas Yahudi yang lain selama tahun 1990-an, Illustrated History orang-orang Yahudi, dimana bangsa Khazars secara total tidak diindahkan, kecuali disebut secara singkat di dalam kata pengantar, dimana dengan cara yang tidak rasional dihilangkan sebagai hal yang tidak relevan kepada sejarah Yahudi. Khazaria, menurut atlas, "adalah tidak penting dan suatu kesatuan kecil yang sedikit diketahui." Aneh, lalu bagaiman dengan, orang Yahudi berpengaruh dan terkenal seperti Saadiah Gaon di Babilonia dan Hasdai ibn Shaprut di Spanyol yang mengetahui tentang mereka. (Sejauh yang diungkap De Lange, dalam buku terakhirnya berjudul " "An Introduction to Judaism", diterbitkan oleh Cambridge University Press tahun 2000, dengan menarik menyatakan dalam halaman 216:

"Di masa lalu agama Yahudi atau Judaisme tumbuh dengan sangat meyakinkan melalui konversi, kadang-kadang dengan sejumlah besar pemeluk baru. ( The ruling houses of Adiabene, di Timur Tengah, dan Khazaria, di pantai-pantai utara Laut Hitam dan Laut Kaspia, pertama dikonversi dalam abad kedelapan dan seterusnya; ada kemungkinan bahwa banyak Yahudi dewasa ini merupakan keturunan dari mereka.)"

Robert M. Seltzer mengklaim :

"Agama Yahudi atau Judaisme dari bangsa Khazars banyak dibahas tetapi bukti historisnya sangat terbatas. Hanya golongan penguasa Khazars yang menjadi Yahudi..." ( Jewish People, Jewish Thought - Orang-orang Yahudi, Pemikiran Yahudi, diterbitkan oleh Macmillan dalam tahun 1980, halaman 787 dalam catatan 7).

Rabbi Bernard Rosensweig adalah salah seorang lawan tergigih atas teori Khazar, dan pengarang buku the "Thirteenth Tribe, the Khazars and the Origins of East European Jewry" yang dimuat dalam Tradition 16:5 (Musim Semi 1977): 139-162. Pada halaman 154-155 ia menulis:

"Kita sudah menunjukkan kelemahan-kelemahan hipotesa Khazar dan faktanya bahwa hal itu berdiri atas dasar ilmiah yang goyah tanpa dukungan historis."

Apakah sesungguhnya, sudahkah semua kelemahan yang diklaim Rosensweig bahwa hal itu demikian adanya? Kita akan melihat bahwa menurut Rosensweig, ia mempunyai beberapa argumentasi yang sah melawan terhadap presentasi Koestler dalam teori Khazar, namun ia juga memastikan bahwa argumentasinya dapat diperbantahkan. Sebagai contoh di halaman 146 ia berpendapat bahwa:

"Kebenaran mengenai bangsa Yahudi Khazar di kerjaan Khazaria hanya mewakili sebuah penduduk minoritas. Konversi Khazar kepada Judaisme berasal dari istana kerajaan dan kelompok kebangsawan serta kelas bagian atas, tanpa pernah konversi massa yang luas dari bangsa Khazar. Dunlop sungguh secara benar menjelaskan bahwa Yahahudisasi massa, jika itu pernah; tidaklah dilakukan terlalu jauh, karena dalam abad ke-10, orang Islam dan orang Kristen jumlahnya jauh lebih banyak daripada Bangsa Ykeseluruhan bukanlah Yahudi Khazars; dan sebagai konsekwensinya, pemakaian nama Khazar di dalam setiap konteks tidak perlu mengacu pada atau menyiratkan Yahudi Khazar."

Yang menjadi masahudi."

Dan di halaman 147 ia mengulangi:

"Sejumlah besar bangsa Khazars yang mendiami Khazaria di bagian atasnya, secara alah dalam argumentasi Rosensweig adalah bahwa ia mengacaukan antara Khazars dengan penduduk lainnya dari kerajaan. Hampir semua sumber mengacu pada Muslims dan orang Kristen kepada penduduknya tanpa perlu mengatakan bahwa mereka Turki Khazars. Tetapi kita sungguh mengetahui identitas non-Yahudi ini: mereka adalah Slavic penyembah berhala, Yunani, orang Kristen, orang Kristen Gotik, Islam Iran, Bulgar Shamanists, penyembah berhala Hungaria, dan yang lainnya.

Ketika Khazars itu dilibatkan secara khusus dalam pembahasan, agama Judaisme hampir selalu disebut, seperti dalam Kristen Stavelot, Ibn al-Faqih, Al-Masudi, Ibrahim Ibn Daud, Yehuda HaLevi, dan seterusnya. Apa yang lainnya, agama Yahudi Khazar tidak semata-mata ada di dalam ibukota Khazar, Atil, atau antar para pangeran Crimean dan Daghestani dan para prajurit, juga di Kiev dan di tempat lain, sebagai bukti baru yang diungkapkan.

Beberapa orang sarjana menyatakan opini negatif mengenai tema Khazar-Ashkenazi tanpa mendiskusikan setiap yang spesifik maupun mengetahui bahwa dewasa ini para penulis berpikir dengan cara yang berbeda. Alur umum dari bermacam-macam pendapat ini adalah suatu pernyataan tentang gagasan yang negatif absolut. Daniel Lasker memasukan "Khazars" dalam The Encyclopedia of Judaism (1989), di halaman 414 berisi pernyataan singkat padat berikut:

"Dugaan bahwa Yahudi Ashkenazi adalah keturunan dari Khazars mutlak tanpa dasar." (artikel Lasker dalam Khazars adalah kualitas utama dan mewakili sebuah standard tinggi ilmu pengetahuan.)

Kita juga membaca dalam A Historical Atlas of the Jewish People (1992), ed. Barnavi, di halaman 118:

"Kemudian, dalam abad ke-8, golongan yang berkuasa di kerajaan Khazar di padang stepa di Rusia selatan melakukan konversi menjadi agama Yahudi atau Judaisme. Beberapa legenda melacak asal-muasal Yahudi Polandia pada orang-orang Turki ini, tetapi tidak ada bukti historis untuk membenarkan teori-teori seperti itu." Bernard Lewis juga memberikan sebuah argumentasi yang berat sebelah: "

[Teori Khazar], pertama kali disampaikan oleh seorang Ahli antropologi Austria pada awal abad ini, tanpa didukung oleh bukti apapun juga. Hal itu sudah sejak lama ditinggalkan oleh semua sarjana yang serius di dalam bidangnya..." (Semites dan Anti-Semites, 1987, halaman 48).

Dengan cara yang sama, Louis Jacob menulis:

"Sesungguhnya ada sebuah dasar yang solid di balik berputar-putarnya sejarah Abad Pertengahan bahwa seorang raja Khazars dan rakyatnya melakukan konversi menjadi Judaism... Arthur Koestler (Thirteenth Tribe, London, 1976) menunjukkan bahwa semua Yahudi Ashkenazi keturunan Khazars semata-mata bersifat untung-untungan, tidak perlu untuk memujinya, dan ditanggalkan oleh semua sarjana-sarjana Khazar."

(Oxford Concise Companion to the Jewish Religion, Oxford University Press, 1999, halaman: 124).

Ini tidak lebih baik daripada pernyataan Lewis. Tanpa ada bukti yang sesuai? Tidak seorang pun yang banyak mengetahui berpikir bahwa Khazars terhubungkan ke Yahudi Ashkenazi, setelah meninjau ulang yang pro dan kontra? Saya merasakan bahwa pernyataan-pernyataan yang absolut ini bersifat tidak beralasan. Mereka boleh menunjukkan bahwa banyak sarjana tidak hanya sadar akan fakta-fakta baru yang mendukung teori Khazar bahwa mereka berimigrasi menuju ke barat. Juga, mereka membantah pernyataan Denis Sinor dalam banyak edisi Encyclopaedia Britannica:

"Beberapa sarjana menyatakan bahwa Judaized Khazars adalah nenek moyang mereka masa silam dari umumnya Bangsa Yahudi Eropa Timur dan Rusia ."

Kita harus berhati-hati bukan untuk mengurangi debat ini kepada sebuah kontes ketenaran atau untuk mengakui sebuah konsensus palsu antar orang terpelajar. Tidaklah relevan dihitung dengan prosentase berapa banyak sarjana yang setuju terhadap teori Khazar dan berapa yang tidak. Semuanya menyangkut apakah teorinya mempunyai kebenaran atau tidak. Saya mendapatkan akses kepada informasi yang lebih banyak tentang Khazars dibanding mereka yang tidak berpikir bahwa perkawinan dengan golongan lain telah terjadi, yaitu antara Yahudi Khazars dan Yahudi Barat. Seseorang hanya dapat memperhatikan fakta bahwa Kievan Letter tidak pernah diketahui kecuali setelah tahun 1960-an dan Koin Musa Yahudi Khazar tidak dikenal sebelum tahun 2002 untuk melihat mengapa pernyataan yang lebih tua tentang pokok bahasan ini bisa mendasarkan pada bukti yang tidak sempurna.

Keberatan-keberatan kepada teori Khazar oleh para sejarawan dengan dibedakan Meyer Balaban (kira-kira 1930-an) dan Bernard Dov Weinryb (kira-kira 1950-1970-an) ditulis terutama sekali sebelum kita mengetahui tentang Khazars dewasa ini yang telah ditemukan dan diterbitkan, dan Weinryb secara sistematis menolak keberadaan masyarakat Yahudi post-Khazar Kievan Rus sampai tingkat yang ektrim. Argumentasi-argumentasi Zvi Ankori dalam " Origins and history of Ashkenazi Jewry (8th to 18th century) - Asal-Muasal dan Sejarah Yahudi Ashkenazi (abad ke-8 s/d abad ke-18)", yang dimuat di halaman 19-46 dalam sebuah buku tua (1979), Penyakit genetika antar Yahudi Ashkenazi, yang diterbitkan oleh Richard M.M. Goodman dan Arno G.G. Motulsky (dengan artikel-artikel yang mendiskusikan studi-studi genetik dengan menggunakan metoda-metoda yang sekarang ketinggalan zaman), ketika saya mengingatnya bukan pula bermaksud meyakinkan. Sebagai contoh, Ankori pada dasarnya menganut (yang sederhana) Rhineland teori asal-muasal Yahudi Ashkenazi.

Telah bertahun-tahun setelah saya melihatnya, tetapi saya diberitahu bahwa Ankori berargumentasi, beberapa orang Khazars masuk ke Polandia/Ukraina, tetapi komunitas mereka dihancurkan selama invasi Mongol dan bahwa semua imigran Yahudi yang imigrasi ke Eropa Timur adalah dari Jerman. Saya akan membaca ulang lalu mempertimbangkan apa pendapat saya.

Sebuah perlakuan yang terutama sekali tidak masuk akal mengenai Khazars terdapat dalam travelog Yo'av Karny The Highlanders: A Journey to the Caucasus in Quest of Memory (New York: Farrar, Straus and Giroux, 2000) dimana Karny mencoba berulang-kali untuk menyerang kliam warisan Khazar secara parsial dari Mountain Jews, Kumyks, dan yahudi Ashkenazi, karena ia berpikir gagasan untuk suatu warisan Khazar berbahaya terhadap politik zaman sekarang, terutama di Daghestan di mana Tenglik Party - yang dipimpin oleh Salau Aliyev, percaya ia adalah Khazar – berjuang untuk membentuk sebuah negara Kumyk-led yang mandiri, dan di Balkaria di mana orang Balkars mengaku keturunan Bulgar. Ia sebenarnya menyatakan bahwa ia tidak bisa memahami mengapa siapapun akan berpikir studi arti penting dari sejarah (halaman 129). Di sini sebagian dari kutipan anehnya:

"Sedikit berharga adalah dengan mengetahui tentang Khazars, dan pembaca yang sadar tidak perlu disesatkan oleh masukan-masukan encyclopedia mengenai mereka, bahkan ketika disertai dengan peta-peta dan penuh dengan nama-nama dan penanggalan. Tidak satupun cetakan berkelimpahan ini didasarkan atas catatan saksi mata atau penemuan arkeologis yang meyakinkan." (halaman 131)

Ini dengan pasti salah, ketika saya buktikan dalam buku The Jews dari Khazaria, yang membahas dua abad penemuan besar dalam mempelajari Khazar. Lalu Karny menulis:

"Tidak ada ringkasan dari pengetahuan kita mengenai Khazars yang lebih baik daripada yang dilakukan oleh pengarang Serbia, Milorad Pavic tentang suatu pendelegasian diplomatik raja Khazar yang dikirim ke Kota Byzantium kuno dalam abad ke-9. Seluruh sejarah rakyat Khazars di tattoo dikulit seorang utusannya. Dikenal sebagai the 'great parchment - 'kertas perkamen besar,' sumber tak ternilai itu, bagian yang hilang dalam teka-teki, secara berangsur-angsur dikupas... Maka menghancurkan satu-satunya catatan pertama kita." (halaman 131).

Ini adalah omong kosong besar; Pavic menemukan kertas perkamen besar diluar pikirannya sendiri yang kreatif, dan di sana masih ada banyak dokumen mengenai zaman Khazar termasuk yang ditulis oleh Ibn Fadlan, Raja Joseph, Hasdai ibn Shaprut, Masudi, Istakhri, para penulis tanpa nama, dan yang lainnya. Karny disesatkan di halaman 134 oleh seorang profesor sejarah di Makhachkala, Gadzhi Saidovich Fedorov-Gusseinov, yang menyangkal bahwa ada bukti bangsa Khazars pernah tinggal di Daghestan, dan siapa yang menganggap sumber primer Arab mengenai Khazars merupakan "desas desus", dan siapa yang tidak berpikir bahwa Kumyks adalah keturunan Turki. Karny menerima pendapat pseudoscholar Fedorov-Gusseinov tanpa membandingkannya dengan pendapat kedua dari sejarawan yang dapat dipercaya yang benar-benar mengetahui tentang Khazars. (Mengagumkan, setelah membangun perlawanan terhadap Kumyks sebagai Turki dan Khazars tua, Karny kontradiksi dengan dirinya nampak dalam bukunya, di halaman 222, dengan mengatakan "Kumyks, orang Turki, merupakan orang pertama di Caucasus yang mengkonversi menjadi Islam, barangkali sejak abad ke-10."

Kemudian, dengan cara khas revisionis, berikut ini tulisan yang dibuat oleh Bernard Weinryb dan Chaim Rabin, ia mencoba untuk menyangkal Jewishness dari Khazars dan pentingnya negara Khazar dalam sejarah Yahudi. Ia melakukan hal ini dengan mempertimbangkan konversi orang-orang Khazar hanyalah sebuah "cerita". Ini merupakan pendapat khas sentimen atas penolakan sejarah.

"Saya ingat teman sekolah dan pernah mengatakan kepadanya... bahwa Jewishness dari Khazars adalah yang terbaik dan sangat selektif, yang paling sial adalah sangat diragukan. 'konversi massal' Khazars menghasilkan sejumlah besar teori-teori asing sekitar jalur keluarga Khazar terhadap mayoritas Yahudi Ashkenazi... Khazaria, Koestler menulis dalam kesungguhan hatinya, mewakili 'Dunia Yang Ketiga 'dari awal Abad Pertengahan, bekerja keras untuk tidak berpihak, menapak secara hati-hati diantara kerajaan-kerajaan..." (halaman 132)

Bagaimanapun juga agama Yahudi bangsa Khazar menunjukkan sebuah fakta historis, dan sejarawan-sejarawan dewasa ini percaya itu adalah benar bahwa Khazars bercampur dengan Yahudi Ashkenazi. Ketika Karny menyatakan pada halaman 132-133, ada beberapa orang yang menyalahgunakan sejarah Khazar, tetapi saya akan membantah bahwa tidak ada alasan dengan mengabaikan catatan historis hanya karena tidak menyukainya atau karena berpotensi penuh resiko. Karny juga membuat suatu pernyataan palsu di halaman 133, di mana ia menyatakan bahwa baru-baru ini Ibn Hawkal tidak menulis pada the Time of Samandar.

Mungkin karena Karny takut adanya mata rantai antara Khazars dengan orang Yahudi Eropa Timur dan Mountain Jews, ia menaruh "konversi massal" dalam tanda petik dan membiarkan pembaca untuk percaya bahwa semuanya hanya dongeng dan legenda, bahwa kita benar-benar tidak mengetahui mengenai Khazars. Apa yang menggembirakan karena Karny membantah pendapatnya sendiri mengenai Israel (dalam Prologue di halaman xxiii ia membantah Jerusalem dan Israel tidak sama antique seperti diklaim Zionis Israel) dan kegiatan menyebarkan agama (di halaman 346 ia menulis tentang bagaimana Yahudi segan untuk menyebarkan agama dan menyambut yang baru masuk agama Yahudi). Namun ia mempertahankan Israeliteness dari Israel, dan tidak termasuk Khazars seperti juga pengingkaran pernyataannya mengenai Yahudi Khazars sebenarnya. buku Karny yang lucu dan menggelikan sudah dicela oleh beberapa ahli mengenai Khazars.

Buku lain yang tidak masuk akal karya Ilan Halevi adalah "A History of the Jews: Ancient and Modern" (Zed Books, 1987) , yang menyerang tidak hanya Koestler tapi juga sarjana besar Dunlop "dan mereka yang berpikir seperti kedua orang tersebut". Halevi sangat tidak akurat ketika mengambarkan sejarah dan masyarakat Khazars, Cossacks, dll.

Singkatnya, seperti kita akan lihat lebih lanjut di bawah, banyak pernyataan melawan terhadap teori Khazar yang penuh dengan kebohongan-kebohongan dan/atau permusuhan dan bukan merupakan hasil penyelidikan yang bertujuan ilmiah. Tidaklah mungkin untuk menerima semua pernyataan seperti itu secara otomatis karena mereka bersifat ketinggalan jaman dan/atau dicemari dengan penyimpangan. Bagaimanapun, ada beberapa ilmuwan yang sudah melakukannya dengan wajar (semata-mata ilmiah) pekerjaan dalam mengevaluasi permasalahannya

Sebagai contoh, ahli arkeologi cemerlang Swedia Bozena Werbart, yang pengetahuannya mengenai Khazars sangat banyak, menulis

"Di kerajaan Khazar, Koestler ingin melihat asal-muasal orang Yahudi Eropa Timur. Meskipun demikian, semua fakta-fakta ilmu bahasa dan historis membantah teori-teorinya. Dewasa ini mayoritas ilmuwan menganggap bahwa unsur-unsur Khazar dalam imigrasi orang Yahudi Eropa Timur itu menjadi karakter penting... Menurut banyak peneliti, untuk mengaitkan Khazars dengan suatu penduduk orang Yahudi Eropa Timur modern adalah sebuah tugas yang tidak perlu dan mustahil...

("Khazars or 'Saltovo-Mayaki Culture'? Prejudices about Archaeology and Ethnicity", Current Swedish Archaeology 4 (1996): 202)

Sejarawan lain yang dapat dipercaya, András Róna-Tas , juga setuju dengan para penulis yang lain:

"Mayoritas besar Yahudi, yang hidup di bawah perlindungan aturan Arab, melarikan diri dari timur untuk meloloskan diri dari Inquuisi baru [di Spanyol]. Melintasi Kerajaan Turki Ottoman, mereka mencapai wilayah yang dewasa ini dikenal sebagai Ukraina, Polandia dan Lithuania, di mana mereka berjumpa dengan Yahudi yang selalu berpindah-pindah tempat yang sampai kesana melalui Jerman sejak abad ke-12. orang Yahudi Eropa Timur berpindah tempat dari barat ke timur, dan mereka bukan merupakan keturunan penduduk Kerajaan Khazar."

(Hungarians and Europe in the Early Middle Ages, CEU Press, 1999, English edition, page 91).

Namun sejarawan lain yang dapat dipercaya, Nora Berend , menulis di dalam bukunya At the Gate of Christendom: Jews, Muslims and 'Pagans' in Medieval Hungary c. 1000-c. 1300 (Cambridge University Press, 2001, page 61):

"Semua bukti digunakan untuk mendukung disertasi Yahudi Khazars di Hungaria diragukan. Dua buah cincin dengan huruf Ibrani ditemukan di sebuah kuburan Hungaria (paruh kedua abad ke-11) dekat desa-desa yang mungkin tempat pemukiman suku-suku dari Kerjaan Khazar. Mungkin cicncin dikirim dari luar negeri, dan huruf-huruf Ibrani hanyalah digunakan sebagai perhiasan, tanpa mengandung naskah yang bermakna... [dan] ada... tanpa persetujuan bahkan dari bahasa catatan...

Seorang Byzantium Ioannes Kinnamos di dalam Epitome dua kali menyebutkan khalisioi dalam bala tentara Hungaria... Ia pertama menguraikan mereka memeliharaan hukum Musa meski bukan dalam wujud yang murni, lalu mempunyai agama yang sama seperti Persia. Ini adalah sebuah acuan kepada khaliz (Muslim), bukan Yahudi Khazars."

Sayangnya dia tidak menganalisa pekuburan Yahudi di Chelarevo dan tidak memberikan komentar apakah dia berpikir mereka adalah Khazar atau Avar.

Buku The Jewish Cultural Tapestry: International Jewish Folk Traditions by Steven M. Lowenstein (Oxford Univ. Press, 2001) berisi pengamatan yang berikut di halaman 37:

"...[Khazars seperti] penjelasan berasal dari orang Yahudi Eropa Timur bahwa kebanyakan ilmuwan menolak tetapi pasti mempunyai mode populer yang pantas dipertimbangkan. 'Khazar teori' dipublikasikan oleh Arthur Koestler di dalam bukunya The Thirteenth Tribe..."

Dalam bab 3 dari Ocherki vremen i sobytii: iz istorii rossiiskikh evreev, do vtoroi poloviny vosemnadtsatogo veka by Feliks S. Kandel ' (Assotsiatsiya "Tarbut", 1988) pengamatannya sebagai berikut:

"Dalam tahun 1976 di New York beredar sebuah buku sensasional dengan judul the 'Thirteenth Tribe' oleh penulis Inggris Arthur Koestler. Dalam buku ini Ashkenazi modern dinyatakan bukan keturunan Ibrahim' tetapi lebih daripada keturunan dari Khazars, yang tersebar di Eropa setelah kehancuran khanate dalam abad ke-10. ...Teori ini bukan satu penemuan A. Koestler. Bahkan pada akhir abad ke-19 sebuah asumsi serupa dinyatakan di Rusia oleh Maksimilian Gumplowicz dalam uraian-uraiannya pada ' 'The Beginning of the Jewish Faith in Poland'.

Kemudian, suatu usaha yang serupa untuk membuktikan (bahwa) teori Khazar dibuat oleh A Poliak Professor dari Universitas Tel-Aviv dalam karya ilmiah 'Khazariya' (1951). Tetapi teori sudah sejak lama disangkal oleh ilmu pengetahuan mengingat ketidakmampuannya yang lengkap. Para ilmuwan zaman ini - berdasarkan banyak data - membuktikan bahwa pada zaman akhir Abad Pertengahan, Yahudi Ashkenazi mulai berpindah tempat dari Europe Tengah ke Polandia, Lithuania, Ukraina, dan Belarus, dan bahwa masyarakat Yahudi itu membentuk komunitasnya disana. Tetapi sejumlah kecil Khazars yang telah masuk agama Yahudi atau Judaisme mungkin bersatu dengan bangsa Crimean, Caucasian Utara, Yahudi Rusia Selatan."

Amotz Asa-El menulis dalam The Diaspora and the Lost Tribes of Israel ( Westport, CT : Hugh Lauter Levin Associates, 2004) pada halaman : 119:

"Kesan bahwa Yahudi Polandia mungkin merupakan produk dari elit Kerajaan Khazar yang memeluk agama Yahudi tidak pernah kuat. Pada waktu yang sama, masyarakat awal lapisan komersial Byzantium dari sekitar Laut Hitam, tiba di Polandia dari arah timur, tetapi dengan cepat dibanjiri arus pendatang Yahudi Franco-German yang tiba dari barat sepanjang abad ke-13. Jelas, apakah secara demografi, geografis, atau pun kultural, Yahudi Polandia merupakan sebuah perluasan diaspora Ashkenazi."

Namun, di halaman 207 Asa-El tanpa kritik menerima gagasan di mana Karaite Crimean terhubungkan dengan Khazars, ia mengaku mempunyai beberapa bukti untuk mendukungnya, tapi tanpa menyebutkan "bukti"nya.

The distinguished Yiddishist Dovid Katz wrote in Words on Fire: The Unfinished Story of Yiddish (Basic Books, 2004) di halaman 132

"Tentu saja individu yang bergabung dengan Yahudi Ashkenazi bisa berasal dari Bosporus, Taurus, atau Khazars, dan pasti banyak berasal dari populasi non-Yahudi lokal. Tetapi mayoritas yang berlimpah keturunan Yahudi Ashkenazi datang dari Yahudi Ashkenazi dari Eropa Tengah, Ashkenazi asli di negeri yang berbahasa Jerman di mana peradaban Ashkenazi dan bahasa Yiddish muncul di sekitar pergantian millennium."

Thomas C. Hubka dalam Resplendent Synagogue: Architecture and Worship in an Eighteenth-Century Polish Community pada halaman 194 menyebutkan penelitian Koestler, Golb, Pritsak, dan Weinryb di dalam analisanya:

"Telah banyak yang mencoba untuk melacak pemukiman non-Yahudi Ashkenazi di Polandia. Para ilmuwan sudah mengusulkan bahwa para pemukim seperti itu bisa datang melalui imigrasi pada abad ke-10 masa Kerajaan Khazar, perkampungan pemukiman Sephardic dan Karaite berangsur-angsur dibangun oleh para pedagang sepanjang jalur timur, dan imigrasi 'suku-suku yang hilang'... teori-teori imigrasi Kerajaan Khazar, meskipun belum dibuktikan kebenarannya dalam riset demografis dan sumber historis Polandia, tetap populer. ...

Meskipun terdapat non-Ashkenazi pemukiman di Polandia, umumnya komunitas kecil yang tidak bisa untuk menjelaskan pola-pola imigrasi yang lebih besar dan pengembangan budaya yang menghasilkan secara berlimpah kultur Ashkenazi di Polandia."

Samuel A. Oppenheim, menulis dalam sebuah artikel berjudul "Jew" in An Ethnohistorical Dictionary of the Russian and Soviet Empires (Greenwood Press, 1994) di halaman 312 menerima gagasan di mana Yahudi Kievan Rus adalah sama Khazarian, tetapi nampaknya tidak menerima gagasan Yahudi Kievan Rus yang sama mempunyai beberapa hubungan kepada Yahudi Ashkenazi setelahnya:

"Yang kemudian menjadi negeri bangsa Rusia , Bangsa Yahudi Kiev Rus mungkin berasal dari Khazar. Barangkali sebagian orang telah menetap disana sebelum hancurnya negara Khazar, dan yang lain setelah tahun 965. Kehadiran Yahudi ditegaskan oleh yang disebut Jewish Gate in Kiev - Gerbang Yahudi di Kiev. Hal itu nampaknya jelas bahwa terdapat beberapa hubungan antara pihak Khazars dan Mountain Jews di Caucasus dan Karaites di Crimea di pihak yang lain. Ini tidak dimaksudkan, sebagaimana Arthur Koestler membantah dalam tahun 1980-an, bahwa Khazars adalah sumber keturunan Yahudi Ashkenazi Eropa Timur, pandangannya mendapatkan dukungan kecil."

Dengan cara yang serupa , James Minahan in volume 2 of Encyclopedia of the Stateless Nations (Greenwood Press, 2002) di halaman 833 menulis :

"Yahudi Kievan Rus sedikit memiliki keturunan Khazars. Beberapa ilmuwan berargumentasi bahwa Khazars adalah sumber dari Yahudi Ashkenazic di Rusia, tetapi klaim ini tidak mendapatkan dukungan luas."

Yang menarik adalah Oppenheim yang membantah pernyataannya sendiri mengenai Karaites, "jelas" merupakan Khazarian dengan menuliskannya di halaman 308:

Yang menarik adalah Oppenheim yang membantah pernyataannya sendiri mengenai Karaites, "jelas" merupakan Khazarian dengan menuliskannya di halaman 308:

"Meskipun sejarawan Karaite abad ke-19, A. Firkovich yang mencoba untuk menunjukkan bahwa Karaites pada awalnya sekali Crimea, kenyataannya mereka mungkin datang ke Crimea dari Byzantium dalam abad ke-12 dan ke-13."

Itamar Even-Zohar, dalam artikelnya "Russian and Hebrew: The Case of a Dependent Polysystem" in Poetics Today 11:1 (1990), di halaman 98-99, menyatakan:

"Sebaliknya, Yahudi Hungarian sementara mempromosikan usul bahwa mereka dari Khazar dibanding asal-muasal asli Yahudi, dan karenanya bangsa Hungaria tidak lebih dari bangsa Magyars. Tetapi tidak ada peneliti serius pernah mengklaim bahwa orang Yahudi Eropa Timur berasal dari garis keturunan berlimpah Khazar, tetapi masuk akal hanya suatu bagian cukup besar tiba dari wilayah-wilayah Khazarian setelah kerajaannya runtuh. Jelas banyak Khazars yang memeluk agama Yahudi, tetapi mempunyai keturunan tradisional Yahudi. Koestler sebaliknya, dalam penjelasannya mengenai Khazars (1976), sayangnya ia menjadi korban kesalah pahamannya."

Fakta bahwa Judaisme adalah agama paling penting di kerajaan Khazar di antara bangsa Khazars. Bukti baru untuk Judaisme Khazar terus muncul, sebagaimana disebutkan sebelumnya di dalam tulisan ini, yang memperkecil pentingnya sumber kuno seperti Ibn Rustah dan pernyataan luas melawan terhadap Judaisme dalam karya Ibn Fadlan. Dan bukti baru migrasi mereka menuju ke barat juga muncul kepermukaan.

Tetapi di samping argumentasi yang keliru bahwa Yahudi Khazars tidak berkenaan dengan ajaran rabbi, kita punya argumentasi linguistik yang dapat membantahnya. Sebagai contoh, karena Karaims berbicara bahasa Turki, sebagian orang berkata bahwa mereka sungguh pasti adalah keturunan sebenarnya dari Khazars. Dan setiap Yahudi yang berbicara bahasa Yiddish sungguh pasti merupakan keturunan murni dari Yahudi Eropa Tengah. Di dalam pikiran dari beberapa sejarawan tidak ada jalan tengah. Mereka hanya percaya bahwa Khazars sama sekali tidak mempunyai jalur keluarga dengan orang Yahudi Rusia, dan Karaims (atau sebagai alternatif, Cossacks atau Mountain Jews atau Krymchaks atau apapun juga kelompok "eksotis" yang mereka dapat temukan) sesuai dengan mereka, karena Orang Lain sebagai keturunan-keturunan Khazar.

Bernard Weinryb, yang menentang gagasan bahwa Yahudi Ashkenazi mempunyai jalur keluarga Khazar, dalam artikelnya "Origins of East European Jewry: Myth and Fact", Commentary 24 (1957), - "Asal-muasal orang Yahudi Eropa Timur: Mitos dan Fakta", Komentar 24 (1957), halaman 513, tidak meragukan untuk menetapkan semuanya atau sebagian asal-muasal Khazar (berdasarkan tanpa bukti nyata, tetapi hanya pengamatan-pengamatan dangkal sekitar jenis "ketimuran" dan studi ya ng ketinggalan zaman mengenai golongan darah) kepada kelompok-kelompok lainnya:

"Jika jenis tampilan fisik atau tipe darah dapat dipercayai sebagai indikasi asal-muasal, kemudian Yahudi Karaite, seperti Mountain Jews dari Crimea dan Caucasus, masuk jenis Yahudi berasal dari Timur dan sungguh dipercaya sebagai keturunan dari Khazars atau keturunan Yahudi Timur Tengah yang bercampur dengan Khazars. Sebuah penyelidikan yang dibuat tahun 1920-an menunjukkan bahwa Yahudi Crimean itu, apakah Karaite atau Rabbinic, sungguh berbeda dalam jenis darah dari Yahudi Ashkenazi atau Sephardic, dan menyerupai suku-suku Turki seperti Kirghizes dan Uzbeks."

Adalah hipotesa yang tidak sesuai bahwa Karaims merupakan keturunan Khazars. Apa yang disebut resep-resep Khazarian dan puisi di antara Crimean Karaims adalah penemuan abad ke-20. Yang dikatakan sebagai Nisan Rabbi Yitzhak ha-Sangari (orang Khazars yang pindah agama menjadi Yahudi) di pekuburan Karaim Balti Tiimez di Chufut-Kale adalah palsu. Sumber itu bahkan tidak membicarakan seorang rabbi Timur Tengah menjadi raja Khazars, namun ceritera bohong ini, dimana pada nisan tersebut terdapat ukiran Sangari, yaitu tulisan "bek", yang artinya "raja". Pada kenyataannya, para raja Khazar sedikitnya selalu punya jalur keluarga Turki, bahkan dinasti dari Beks Aaron dan Joseph. Lithuanian dan Crimean Karaims jelas merupakan keturunan-keturunan dari Karaites Timur Tengah dari Byzantium dan Persia.

Argumentasi-argumentasi mereka yang berlawanan dengan asal-muasal Khazar terdapat dalam buku saya berjudul The Jews of Khazaria pada halaman 298 dan 299. Kita mengetahui bahwa bangsa Khazars pengikut Rabbinical Jews, sementara sekte Karaite dengan penuh semangat menentang Rabbinical Judaism. Sebuah koneksi tidaklah mendukung antara (1) Ibrani Timur Tengah yang mengadopsi bahasa Turki dan asli kepada kepercayaan Yahudi dan (2) Khazars yang bahasa pribuminya Turki dan kemudian mengadopsi Judaisme. Kedua keadaan itu sangat berbeda, dan dialek Turki yang dipergunakan oleh Karaims tidaklah serupa dengan bahasa Khazarian.

Benjamin Braude , dalam artikelnya berjudul "Myths and Realities of Turkish-Jewish Contacts" (in Turkish-Jewish Encounters, ed. Mehmet Tütüncü, pp. 15-28), menulis dalam halaman: 16 bahwa teori yang menyatakan, "(hubungan dekat antara Turki dan Yahudi] adalah sedemikian besar bahwa Yahudi Ashkenazi... faktanya adalah Turki dan Asia Tengah, dan bukan Semit dan Timur Tengah... yang didukung oleh penulis kenamaan Arthur Koestler... adalah tidak masuk akal, baik analisa historis maupun pengertian politik ..."

Di halaman 23 ia mengistilahkan teori Koestler sebagai sebuah "khayalan". Diskusi yang terperinci dimuat pada halaman 25-26 bersandar pada tema biasa:

"Jumlah mereka yang benar-benar pindah agama adalah sedikit, hal itu karena secara luas merupakan sebuah langkah diplomatik. Juga tidak disertai oleh program massal konversi - yang pada waktu itu tidak berhubungan dengan praktek keagamaan Yahudi. Oleh karena itu landasan pemikiran dari buku Koestler tidak bisa dipahami. Ia bertanya kemana semua Yahudi Khazar ini pergi?... Dalam semua kemungkinan, untuk mulai dengan mereka adalah sedikit jumlahnya... ||

[Jika] Yahudi Khazars sedikit jumlahnya, yang merupakan konsensus ilmiah umum, lalu mereka tentu tidak bisa membiarkan aliran demografi orang Yahudi Eropa Timur... Bila ada sisa dari mereka sudah barang tentu selamat, dan itu lebih mungkin dekat sekali di wilayah dimana mereka pertama kali muncul, yaitu Crimea, yang faktanya merupakan sebuah masyarakat kecil Yahudi dengan bahasa Turki yang dikenal di wilayah itu sebagai Krimchaks... Eksplorasi-eksplorasi arkeologi... dapat lebih jauh menjelaskan sifat alami identitas Yahudi keturunan raja. Jika sebagai contoh sinagog yang besar berasal dari abad ke-9 ditemukan di dalam bekas kerajaan Khazar, sejarawan modern mungkin harus memikirkan kembali sejarah-sejarah mereka, tetapi penggalian seperti itu tidak ada."

Braude mempunyai sebuah pendapat mengenai ketiadaan bukti arkeologis yang tak dapat dibantah mengenai Yahudi Khazar, akan tetapi ada mata uang logam Yahudi Khazar.

Sebagaimana komentarnya tentang Krymchaks, saling berlawanan dengan tulisan yang lain dalam buku yang sama itu dibantah oleh esei yang lain di dalam buku yang sama. Dan Shapira, in "A Karaim Poem in Crimean-Tatar from Mangup: A Source for Jewish-Turkish History" dimuat dalam Turkish-Jewish Encounters, terdapat catatan kaki di halaman 89-90 yang mengatakan bahwa jalur keluarga yang benar dari Krymchaks: suatu campuran dari Yahudi Ashkenazi, Yahudi Romaniote, Yahudi Bavli, dan Yahudi Sephardic, dengan bermacam nama keluarga yang berasal dari Turki, Caucasus, Eropa Barat, dan negeri Ashkenazi. Untuk mengklaim bahwa mereka adalah keturunan Khazar yang paling murni hanya karena mereka juga berbicara dengan salah satu bahasa Turki adalah sederhana.

Tetapi mestinya kita tidak mengesampingkan kawin campur antara Khazars dengan kelompok yang berbahasa Turki lainnya. Arkadii Zhukovsky, dalam artikelnya "Khazars" dalam Encyclopedia of Ukraine, jilid 2, menulis pada halaman 463:

"Setelah kejatuhan kaganate, bangsa Khazars secara berangsur-angsur bercampur dengan penduduk Turki dan Cuman yang pada akhirnya hilang sebagai sebuah suku bangsa."

Ini adalah suatu asumsi layak, yang jika benar akan berarti bahwa kelompok Turki Caucasus Utara seperti Karachays dan Kumyks bisa merupakan bagian Khazar. Hanya pendapat seperti itu dinyatakan oleh Ravil Bukharaev di halaman 31 “Islam in Rusia :Four Seasons (Palgrave Macmillan/St. Martin's Press, 2000):

"Beberapa ilmuwan mencoba mempertahankan bahwa anak cucu Khazars dapat ditemukan di antara Orang Yahudi Rusia dan Yahudi Eropa Timur, tetapi ini juga membuka keraguan dari banyak sisi. Jauh lebih memberi bukti untuk mencari runutan Khazar di dalam kultur orang Turki Caucasus utara atau diantara Crimean Tatars dengan pertanian mereka yang sudah sangat maju serta sistem irigasinya, yang asal-muasal mereka, kelihatannya keturunan lebih awal daripada penaklukan Seljuk abad ke-12 dan abad ke-13. Seperti kita akan lihat lebih lanjut, kultur Turki asli dan kemudian Muslim dari bangsa Khazars mungkin sampai taraf tertentu tercerminkan dalam kultur dari Volga Bulgars dan bahkan Hungaria, tetapi dari kultur Judaic mereka tidak dapat dikatakan dengan pasti." Pada halaman 34, Bukharaev mencatat bahwa setelah Khazaria jatuh terjadi "penerimaan Islam oleh banyak warganegaranya".

Sementara itu, Mountain Jews dari Caucasus secara genetik terhubungkan dengan masyarakat Yahudi lain di seluruh dunia, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Dror Rosengarten, asal-muasal mereka yang utama adalah dari Mediterania timur.

Ada juga argumentasi bahwa Khazars bergabung dengan Slavs di Kievan Rus dan mengadopsi Kristen Orthodox pada tingkat yang signifikan. Tidak ada bukti nyata atas pernyataan ini. Namun, Max I. Dimont dengan terus terang menyatakan:

"Dalam tahun 969 Duke Sviatoslav mengalahkan Khazars dan menyatukan wilayahnya kedalam negara Rusia Baru yang didirikannya....Dan dengan demikian berakibat bahwa bekas kerajaan Yahudi Khazar menjadi bagian dari Wilayah Rusia, dan orang-orangnya membuat tanda dari salib Rusia Ortodox Gospodi pomiloy daripada tunduk dengan penuh hormat kepada Hebrew Shema Yisroel."

(Jews, God, and History, diterbitkan dalam tahun 1962 oleh Signet Books, halaman: 198-199).

Tidak ada argumentasi pendukung bukti ini ditemukan dalam buku Dimont. Salomo Grayzel menyatakan bahwa sebagian dari Yahudi Khazars itu dibaptis kedalam Kristen tetapi tetap mempertahankan unsur-unsur agama Yahudi atau Judaisme, ia menambahkan:

“Adalah menarik untuk mempertimbangkan apakah ibadat Hari Sabat antar kelompok tertentu dari Cossacks di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Ukraina masih dilaksanakan, dimana pada waktu itu Gereja Orang Rusia sedang mencoba untuk menarik perhatian pemeluknya, dan ini terjadi pada akhir abad ke-18, dan merupakan sebuah gema pengaruh Khazar masa lampau." (A History of the Jews, diterbitkan tahun 1984 oleh Meridian, halaman 257).

Lagi-lagi klaim-klaim tidak beralasan, dimana Grebensk Cossacks sesungguhnya dihubungkan dengan kepercayaan Para leluhurnya (sebuah sekte Rusia Ortodox) dan barangkali juga Subbotniki (Sabbath-worshippers), tapi kedua-duanya tidak berakar baik kepada keagamaan maupun etnis di Khazaria.

Beberapa orang ilmuwan Rusia dewasa ini mempunyai sebuah pandangan yang sangat yang berbeda dari Max Dimont. Lihat kutipan berikut ini, sebagai contoh, membantah bahwa Yahudi dari Kievan Rus berasal dari Khazaria:

"Dalam penjelasan kami, mendapatkan informasi mengenai kontak-kontak ''kehidupan – the live'' yang terjadi antara Yahudi dengan Kiev pada abad ke-9 s/d ke-11, dan masalah lain mengenai sumbernya (dari elemen bangsa Yahdui di tempat itu, pada waktu itu). Dewasa ini kita tidak bisa meragukan asal-muasalnya Khazar (G. Litavrin, Novoseltzev, Kniazkov, Rychka, Petrukhin)."

Vladimir Nikolaevich Toporov , in Svyatost' i svyatye v russkoy dukhovnoy kul'ture, Vol. 1: Pervyi Vek Khristianstva na Rusi (Moscow, Russia, 1995)

Saya sudah menunjukkan bahwa pendapat mengenai semua orang Khazars menjadi Kristen dapat diperdebatkan. Tetapi para penulis lain merujuk kepada catatan Ibn Miskawayh yang mengatakan bahwa Khazars menjadi Muslims setelah penaklukan dalam akhir abad ke-10. Hal ini diulangi oleh beberapa pengarang Islam yang lain, yang membantah bahwa orang-orang Khazar dan rajanya menjadi Muslim. Tetapi ssulit untuk merujuk kepada Khazars secara keseluruhan. Untuk satu hal, Ibrahim Ibn Daud (di dalam Sefer ha-Qabbalah tahun 1161) mengatakan bahwa ia berjumpa dengan orang Khazars secara pribadi bahwa mereka pengikut Rabbinical Jews.

Ada sebuah buku terjemahan bagus karya Ibn Daud diterbitkan oleh Masyarakat Penerbitan Yahudi Amerika dalam tahun 1967. Jika Ibn Daud dapat dipercaya - dan di sana tidak ada alasan untuk meragukan dia – bangsa Khazars masih hidup dalam pertengahan abad ke-12. Tidak semua orang Khazars dilenyapkan atau berasimilasi setelah tahun 965. Satu contoh dari seorang penulis yang mengakui bahwa kebanyakan orang Khazars menjadi Muslim adalah Carlile Aylmer MaCartney, yang menulis dalam bukunya "National States and National Minorities" (Oxford University Press, 1934) di halaman 78:

"Sejak awal sekali Koloni-koloni Yahudi sudah ada di Balkans, di Asia Kecil, Caucasus, dan sepanjang pantai utara Laut Hitam; dan terutama sekali dalam wilayah yang dipengaruhi cukup kuat oleh Yahudi pada awal Abad Pertengahan untuk menyempurnakan konversi kepada Judaisme dari rajanya – dan Khagan dari Khazaria melakukan konversi, dan banyak, jika tidak semuanya mereka memeluk agama Islam. Sementara itu, Yahudi menyebar dari Barat ke Jerman, Austria, dan Hungaria, di mana mereka hidup di bawah kondisi sangat serupa dengan yang berlaku di mana-mana di Eropa Barat. Lalu terjadi Perang Salib, dan penganiayaan yang menyengsarakan bangsa Yahudi di Jerman selama abad ke-12 dan abad ke-13, dan mereka mulai berimigrasi dalam jumlah besar ke Polandia, di mana hanya komunitas kecil Yahudi yang sebelumnya sudah bermukim disana."

Tetapi argumentasi paling penting yang menentang teori Khazar karena keberadaan bahasa Yiddish sebagai bahasa umum dari hampir semua Yahudi Eropa Timur pada abad ke-14. Yiddish dikatakan oleh lawan-lawan dari teori Khazar berasal dari lembah Rhine, Jerman, meskipun secara linguistik tidak terbukti, hal ini dilakukan oleh ahli bahasa profesional Robert D.D. King dan Matthias Mieses. Saya tidak meragukan bahwa banyak, barangkali hampir semua Yahudi di Polandia dan Hungaria nenek moyangnya berasal dari Eropa Tengah (Jerman, Austria , Bohemia, dll.)

Tetapi saya juga membantah bahwa bahasa Yiddish hanya merupakan sebuah rangkaian terakhir bahasa dikalangan Yahudi Eropa Timur. Bagaimana yang selain itu kita dapat menjelaskan masalah Yahudi Kievan Rus yang berbahasa Slavic, yang keberadaannya kini diakui oleh banyak sejarawan orang Amerika dan Orang Rusia dan ahli bahasa? Apakah mereka menghilang begitu saja?

Keberadaan bahasa-bahasa lain yang dipakai oleh Yahudi Eropa Timur bahkan tidak disebutkan, sebagai contoh, buku The Jews in the Modern World: A History Since 1750 by Hilary L. Rubinstein, Dan Cohn-Sherbok, Abraham J. Edelheit, and William D. Rubinstein (Edward Arnold, 2002), di mana terdapat argumentasi di halaman 8 sbb:

"Mengenai Khazaria banyak diperselisihkan dan bahkan dianggap sebagai sebuah legenda. Umumnya diyakini bahwa hanya ada sebuah minoritas kecil Yahudi Khazars, bukan keseluruhan bangsanya. Pada abad ke-20, klaim-klaim berlebihan dibuat bahwa bangsa Khazars adalah, sesungguhnya, para nenek moyang kebanyakan orang Yahudi Eropa. Hal ini nampaknya sangat tidak mungkin, karena bangsa Khazars berbicara dengan bahasa Ural/Altaic, Hungaria atau serupa Turki, sementara Yahudi Eropa Timur berbahasa Yiddish, sebuah dialek dari Jerman (yang ditulis dengan huruf Ibrani) konsisten dengan migrasi mereka dari Rhineland. Bangsa Khazars secara umum menghilang setelah invasi Tartar tahun 1237, meski sisa-sisa mereka tetap ada dalam beberapa abad kemudian."

Kutipan seperti ini yang bahkan tidak menyebutkan bahwa Yahudi berbahasa Slavic, Kievan Rus dan Lithuania Grand Duchy menyimpangkan analisa dengan tidak dicantumkannya mengenai pendapat mereka sekitar daerah utama Jerman sebagai latar belakang orang Yahudi Eropa Timur adalah valid.

Hal itu dibantah oleh Alice Faber dan Robert King dalam sebuah makalah tahun 1984 ("Yiddish and the Settlement History of Ashkenazic Jews", Mankind Quarterly 24 (1984): 393-425) bahwa tidak ada kata-kata Turki dalam bahasa Yiddish. Hal ini juga merupakan asumsi yang keliru. Herbert Zeiden mengenali sedikitnya beberapa kata-kata Yiddish yang berasal dari bahasa Turki, meskipun demikian hal itu tidaklah pasti bahwa mereka datang dari Khazars. Salah satu kata itu adalah yarmulka, artinya "kopiah".

Yang lain adalah kata penting davenen , yang artinya " berdoa". Akar kata daven sangat mirip dalam arti dan dari akar kata Turki tabun , artinya “berdoa", di Kipchak Turki. Ahli bahasa yang mencoba untuk menemukan akar davenen dalam bahasa Perancis, Ibrani, Yunani, Arab, atau bahasa lainnya belum meyakinkan sejauh ini. artikel Zeiden dalam "Davenen: A Turkic Etymology" dimuat dalam jurnal Yiddish the Queens College 10:2-3 (1996) dalam halaman: 96-99. Ia menambahnya dengan artikel "Khazar/Kipchak Turkisms in Yiddish: Words and Surnames" dimuat dalam Yiddish 11:1-2 (1998) pada halaman 81-92.

Ahli bahasa Paul Wexler juga memberikan kontribusi kepada pengetahuan kita mengenai asal-usul orang Yahudi Eropa Timur. Tetapi ia membantah – sangat sedikit menggunakan informasi yang nyata -bahwa West-Slavic Sorbs dan Polabian, bukan Khazars, adalah para nenek moyang utama orang Yahudi Eropa Timur:

"Sementara Koestler membuktikan dengan benar mengenai sebuah komponen Turki dalam ethnogenesis Ashkenazic, ia dengan keliru menegaskan dengan berlebihan komponen ini (yang nampak amat kurang penting dibanding Slavic)..."

Paul Wexler , The Ashkenazic Jews: A Slavo-Turkic People in Search of a Jewish Identity (Slavica, 1993), halaman 247

Beberapa lawan teori Khazar sungguh mengakui keberadaan Yahudi Kievan tidak lama sesudah kejatuhan negara Khazar, tetapi mereka tidak sependapat dengan Toporov bahwa mereka adalah asli berasal dari Khazar. Mengapa tidak? Rosensweig membantah bahwa Khazars mempunyai sebuah "wujud minimal Judaisme" dan bahwa tingkat “keagamaan dan budaya mereka mungkin elementer" dan oleh karena itu mereka tidak bisa dihubungkan kepada awal Yahudi Rus (Rosensweig, halaman 150). Tetapi ini adalah pernyataan-pernyataan Rosensweig, bukan fakta-fakta. Sebagai catatan, kultur Khazar telah diremehkan oleh banyak pengarang. Itu sebenarnya lebih produktif dan lebih kreatif dibanding orang akan menebak setelah membaca catatan Rosensweig atau bahkan Koestler's. Tetapi Rosensweig mempunyai satu pendapat valid - bahwa Yahudi Kievan mempunyai hubungan dengan Yahudi Byzantium dan Yahudi Jerman (halaman 149-150). Ini mengantarkan ilmuwan lain untuk membantah mengenai akar Byzantium untuk komunitas paling awal Yahudi Kievan.

Lawan-lawan teori Khazar sering kali menunjuk pendapat mengenai hubungan Byzantine-Khazar pada abad ke-8 sebagai suatu "bukti" bahwa agama Yahudi Khazar tidak sangat kuat. Bagaimanapun juga, Byzantine adalah orang Kristen, dan Khazars mereka tuduh sebagai Yahudi bahkan sejak masa sebelumnya. Sekali lagi, argumentasi ini, yang dinyatakan oleh beberapa pembahas adalah menyerang Koestler, adalah keliru berdasarkan atas suatu kronologi yang salah. konversi Khazar terjadi dalam abad ke-9, bukan dalam abad ke-8, dan kelihatannya diikuti kerjasama dalam membangun sebuah Benteng Besar Sarkel antara Byzantine-Khazar. Constantine Zuckerman, dari College di Prancis, menulis sebuah artikel diterbitkan di Revue des études byzantines (volume 53, 1995, halaman 237-270) di mana ia dengan meyakinkan berargumentasi bahwa konversi itu tidak terjadi di sekitar tahun 740, tetapi lebih di sekitar tahun 861. (Tetapi sekarang dengan penemuan koin Musa kita saat ini dapat menentukan bahwa konversi itu terjadi tahun 838 - beberapa tahun setelah Sarkel dibangun.) Jadi dengan demikian hubungan baik Khazar-Byzantine semuanya terjadi sebelum konversi bangsa Khazars kepada agama Yahudi! Mengutip surat kabar Perancis Le Monde:

Untuk Zuckerman, itu hanya dalam tahun 861, yaitu satu abad sebelum kehancuran kerajaan Khazar, bahwa agama Yahudi atau Judaisme pasti menjadi agama resmi sewaktu hubungan dengan sekutunya Byzantium mundur. ''Persahabatan ini berubah menjadi suatu kebencian yang tak terukur,'' dikatakan karena hubungan memburuk itu sebagai akibat Khazars ''memilih yang agama Yahudi sebagai agama resmii negara” Siapa berani menyatakan bahwa agama dapat dibedakan dari kebijakan?', di sini tidak ada bukti dalam bentuk dokumen bahwa konversi Khazar kepada agama Yahudi atau Judaisme terjadi sebelum pertengahan abad ke-9. Christian of Stavelot dan the Life of Constantine (Orang suci Cyril) merujuk pada kejadian konversi bahwa hal itu terjadi dalam tahun 860-an. Kita tidak bisa meragukan bahwa ada orang Yahudi yang tinggal di Khazaria sebelum waktu itu, tetapi mereka bukanlah keturunan Turki. Maka ketika seseorang menyerang teori Khazar dengan argumentasi bahwa "Khazars pada abad ke-8 menikahkan putri-putri mereka kepada kaisar-kaisar Byzantium, maka agama Yahudi atau Judaisme mereka pastilah dangkal", pastikan untuk diingat bahwa terjadi inkonsisten dalam urutan waktu.

Moses Avigdor Shulvass, in his book History of the Jewish People, Vol. 2: The Early Middle Ages (Chicago: Regnery Gateway, 1982), took a neutral stance on the question, writing that the fate of the Khazarian Jews "is an even greater enigma" (page 117) and "basically remains an enigma." (page 118) However, Shulvass does write that "At any rate, a Khazarian 'diaspora' did emerge after the downfall of the kingdom. Various sources mention the presence of Khazarians in the Caucasus, Byzantium , Kievan Russia , Hungary , and even distant Alexandria in Egypt . Khazarians are mentioned in the historical sources as late as the fourteenth century." (page 118) But he did not take a position about the ultimate descendants of these Khazars.

Musa Avigdor Shulvass, dalam bukunya History of the Jewish People, Vol. 2: The Early Middle Ages (Chicago: Regnery Gateway, 1982), mengambil pendirian netral dalam masalah itu, ia menulis bahwa nasib dari bangsa Yahudi Khazar "adalah sebuah teka-teki yang lebih besar lagi" (halaman 117) dan "pada dasarnya tinggal satu teka-teki." (halaman 118) Bagaimanapun, Shulvass menulis "Bagaimanapun juga, 'diaspora' bangsa Khazar terjadi setelah kehancuran kerajaan Khazars. Berbagai sumber menyebutkan keberadaan bangsa Yahudi Khazars di Caucasus, Byzantium, Kievan Rusia, Hungaria, dan bahkan Alexandria yang jauh di Mesir. Bangsa Khazar disebut dalam sumber historis pada akhir abad ke-14." (halaman 118) Tetapi ia tidak mengambil sikap sekitar mengenai keturunan-keturunan yang terakhir Khazars ini.

The Cultural Guide to Jewish Europe (Editions Du Seuil, 2004) menyebut hipotesa Koestler bahwa Ashkenazi keturunan Khazars "sangat berani dan hingga kini belum diteliti kebenarannya" (halaman 400). "

Kembali kepada argumen absah melawan terhadap teori Khazar, banyak yang menunjuk kelemahan dari pengulangan Koestler mengenai gagasan di mana nama-nama tempat di Eropa Timur seperti Zydowo, Kozarzewek, Kozara, dan Kawiory asli Khazar. Lihat Rosensweig, halaman 152.

Rosensweig benar (halaman 153-154) dalam membantah Poliak's (dan Koestler) spekulasi bahwa gaya hidup Polandia shtetl berasal secara langsung dari Khazars.

Juga kebiasaan religius orang Yahudi Eropa Timur terutama dari Barat (Rosensweig, halaman 157-158). Kita tidak bisa memperdebatkan Weinryb bahwa banyak nama-nama dengan jelas berkenaan dengan bahasa Jerman ditemukan diantara orang Yahudi Eropa Timur masa lampau maupun sekarang. Tetapi kita dapat menjelaskan membanjirnya imigran dari Jerman dan bercampur dengan kultur-kultur Yahudi yang sudah ada di Eropa Timur, dibanding ketika penduduk eksklusif dari Eropa Timur. Beberapa ilmuwan abad ke-20 berargumentasi bahwa Yahudi Jerman mengawini sanak keluarga Yahudi berbahasa Slavic, Toporov dan yang lainnya membantah berasal dari bangsa Khazar. Fakta bahwa terdapat Yahudi berbahasa Slavic tidak boleh tidak suatu bukti dalam buku Alexander Beider "A Dictionary of Ashkenazic Given Names" (Avotaynu, 2001).

Tetapi hanya sebagian Yahudi berbahasa Slavic ini mungkin Khazars; yang lain adalah dari negeri Czech , Bohemia dan Moravia. Karena keunggulan demografis Yahudi Jerman, nama-nama Yiddish dan bahasa Yiddish mendominasi semua masyarakat Yahudi yang sebelumnya berbicara dengan bahasa Czech dan Slavic Timur dan bahasa lainnya seperti Yahudi Jerman itu menikah dengan Yahudi lainnya.

"Dalam abad ke-12, Bangsa Yahudi dari Rusia, yang secara alami berbahasa Rusia, mulai melakukan kontak dengan saudara mereka dari Jerman, melalui asosiasi perdagangan dan dengan alasan membanjirinya Yahudi dari Barat ke dalam negara Slavic setelah Perang Salib.... Orang-orang Yahudi pendatang baru ini, karena jumlahnya banyak atau karena melaksanakan ajaran agama Yahudi atau Judaismenya lebih baik, memaksakan kepada penduduk yang lebih lama, kultur mereka dan mereka sangat banyak bicara. Dialek Jerman oleh karenanya diperkenalkan diantara Yahudi Polandia."

Max Leopold Margolis and Alexander Marx, in A History of the Jewish People (Philadelphia, PA: Jewish Publication Society of America, 1947), halaman: 527.

"Label ''Ashkenazi'' tidak perlu berarti bahwa semua yahudi Ashkenazi berasal dari Jerman tetapi bahwa mereka mengadopsi kelompok dari kultur Ashkenazi yang meliputi upacara keagamaan Ashkenazi yang spesifik dan bahasa Yiddish berbasiskan Jerman. Jadi, dengan demikian, masyarakat Yahudi yang berbahasa Slavic masuk akal mereka itu adalah dari Eropa Timur (yang hidup disana lebih awal) tang dalam abad ke-16 didominasi oleh kultur Yahudi Ashkenazi dan mengadopsi bahasa Yiddish."

Benjamin Harshav, in The Meaning of Yiddish (Los Angeles and Berkeley, CA: University of California Press, 1990), halaman: 5-6.

"Yahudi yang berasal dari Rhineland diundang sampai ke Polandia ...Dan di Polandia imigran-imigran ini sekarang menemukan pemukiman tua Yahudi yang berbicara bahasa Slavic, tidak hidup di gheto (meskipun dibagian kota yang terpisah), dan tidak merasa cemas atau merasa terancam mengenai status Yahudinya. Yahudi Polandia ini berasimilasi dengan saudara Yahudi Ashkenazi yang baru saja tiba dan mereka mulai berbicara dengan bahasa Yiddsih."

Leo Rosten , in The Joys of Yiddish (New York, NY: Pocket Books, 1970), halaman: 526

"Yang lain berkenaan dengan bahasa yang berbasis Jerman, Yiddish tidak mengambilnya sebagai bentuk akhir bahasa Timur termasuk EC, Eropa sampai akhir abd pertengahan. Bagaimanapun juga, pendahulunya Judeo-German (memulai, sebagaimana baru-baru ini sudah menunjukkan, di Bavaria dan Bohemia, dan khususnya di kota- Regensburg dan Praha, dan tidak seperti diperkirakan sebelumnya, di lembah Rhine), tersebar, sedikitnya dengan gelombang pemukim Yahudi pertama di Silesia, Polandia, Lithuania, Belarus, dan Ukraina Barat selama awal dan akhir Abad Pertengahan. Kelompok etnik Yahudi sebelumnya telah tiba di ECE (atau pinggiran-pinggiran nya) dari arah tenggara: bekas kerajaan Khazaria (dan dari luar), Kievan Rus', terhubung dengan keadaan baruyang beberapa berasal dari bahasa Slavia Timur dan dari Crimea - yang disebut Karaites - yang bermukim di Lithuania dan Galicia yang dalam jangka waktu yang panjang bercampur dengan Turko-Tataric dan Ibrani."

Henrik Birnbaum , "The Vernacular Languages of East Central Europe in the Medieval Period", dalam "...The Man of Many Devices, Who Wandered Full Many Ways...": Festschrift in Honor of János M. Bak, di edit oleh Balázs Nagy and Marcell Sebõk (Budapest: Central European University Press, 1999), halaman : 385.

"Di Polandia sebuah populasi yang cukup besar Yahudi dari barat berjumpa dengan kelompok yang jauh lebih kecil yang telah tiba dari arah timur. Ratusan tahun sebelumnya, Yahudi dari timur ini telah melakukan perjalanan jauh dari Israel melalui Byzantium. Pada waktu itu mereka berbicara dengan beberapa bentuk bahasa Slavic. Dan karena jumlah mereka lebih sedikit daripada Yahudi Ashkenazi, sebagian besar menghilang ke dalam kelompok mereka. Tetapi mereka membawa lebih dari sebuah untaian untuk dijadikan tenun."

Miriam Weinstein , in "Yiddish: A Nation of Words" (South Royalton , VT : Steerforth Press, 2001), halaman : 25.

Lihat juga Eckhard Eggers, "Sprachwandel und Sprachmischung im Jiddischen" (Frankfurt: Peter Lang, 1998) dengan mendiskusikan percampuran antara Yahudi Slavic dengan Yahudi Khazar dan Yahudi Bavaria. 


Bahagian 5 (Akhir)

"Berfikir tanpa kotak"

Ar Ra'isul Mutakallim, Tabligh Ki Zabaan (Lidah Tabligh) Hadrat Maulana Umar Palanpuri Rahmatullahu 'alaihi berkata: "Orang yang kuat adalah orang yang sanggup bertahan dalam arus kerosakan. Orang yang lebih kuat adalah orang yang sanggup melawan arus kerosakan. Namun orang yang paling kuat adalah orang yang sanggup merubah arah arus kerosakan hingga menjadi akannya arus kebaikan.”

“Dajjal bersama tenteranya mempunyai kekuatan yang amat istimewa dan amat tersusun. Begitu juga Yakjuj dan Makjuj membuat huru-hara di seluruh dunia. Kehebatan mereka tiada siapa yang dapat melawan dan orang beriman berundur dengan hanya makan zikir dan tasbih."

"Allah zahirkan kudratnya hanya dengan labah-labah yang kecil dijadikan asbab untuk menggigit tengkuk-tengkuk mereka hingga mati. Mayat mereka begitu busuk diseluruh dunia. Orang beriman tidak tahan terus berdoa pada Allah. Allah ta'ala hantarkan hujan dan banjir menghanyutkan mereka ke laut. Inilah yang akan berlaku di akhir zaman nanti."

"Amalan dakwah memisahkan hak dan batil seperti air menghanyutkan sampah dari emas dan logam-logam yang lain. Namun pekerja² agama jika wujud cinta dunia dalam hati mereka seperti emas dan disaluti logam-logam lain, maka banyak masalah yang akan timbul.”