Mufti Perak Tan Sri Harussani Zakaria ada nak komen apa-apa? |
Saudara Badrul Amin menafikan menyebut Imam Mahdi benar. Pada masa yang sama pemimpin itu beliau katakan bakal membebaskan Masjidil Aqsa dan bumi Palestin. Setahu kami cuma ada dua pemimpin yang terlibat secara langsung dalam membebaskan Masjid Aqsa dan Palestin. Samada Imam Mahdi atau Nabi 'Isa 'Alaihissalam?
Ceramah Badrul Amin: Anwar Ibrahim Imam Mahdi
Kemasukan bantuan dan sokongan yang dijangka melalui tajaan Ikhwan Muslimin ke Palestin inilah jerangkap samar yang telah dipasang untuk menjerat ummat Islam. Ia akan di gunakan oleh rejim Zionist bukan sahaja untuk menyembelih habis-habisan Palestin malah menjadi alasan bagi rejim zionist untuk serangan "pre emptive" keatas Mesir sendiri untuk peta baru Timur Tengah baru melalui agenda "THE GREATER MIDDLE EAST".
Inilah yang dikatakan Arab Spring di Mesir dan Timur Tengah melalui prosedur "Regime Change" dan tidak ada kena mengena dengan kebangkitan Islam yang kamu canangkan Sdr Badrul Amin. Ummat Islam di Mesir telah ditindas berdekad-dekad lamanya dengan rejim-rejim zalim dan telah diperangkap dengan harapan-harapan palsu. Kuasa-kuasa dibelakang rejim Hosni Mobarak dan sebelumnya adalah kuasa yang sama menaja Mesir sekarang.
Agenda Arab Spring yang kamu agungkan adalah semata-mata perancangan jahat agen-agen Dajjal laknatuLlah untuk penghapusan bangsa Arab supaya berbunuhan sesama sendiri untuk merombak semula peta Timur Tengah. Ia adalah kesinambungan kepada proses penyembelihan Umat Islam atas nama memelihara keamanan sejagat dan memerangi terorisma. Umat Islam akan terus diperangkap dalam stigma, label dan retorik teroris ala Osama Bin Laden dan Al Qaedah yang dulunya telah ditaja sebanyak USD6 billion oleh Zionist kerana itulah yang mereka mahu dari kita.
Pemimpin-pemimpin Islam akhir zaman yang ALLAH SWT pilih untuk membebaskan bumi Palestin dan seluruh dunia dari kekufuran Dajjal dan seterunya adalah penutup pada kewalian sepertimana RasuluLlah SAW adalah penutup pada Kenabian.
Mereka ini para pemimpin yang berdiri berganding bahu dengan seorang Nabi yang mulia iaitu Nabi 'Isa 'Alaihissalam. Apakah kamu sangka mereka akan terjebak dalam polemik serta retorik murahan politik tajaan Yahudi Aske(nazi), Khazar, Zionist serta agen² Dajjal LaknatuLlah yang cuba memerangkap ummat Islam dengan pelbagai tipudaya mereka? Mereka memiliki pertalian nasab keturunan yang mulia membawa kepada darah Rasul SAW dan pembantu nya dari Bani Tamim berketurunan Sayyidina Abu Bakar as Siddiq Radhi Allahu 'anhu.
Mereka ini adalah manusia-manusia yang ALLAH SWT pelihara dan terpelihara dari pendekatan serta kaedah² perjuangan sekular ala taghut sepertimana yang kamu faham Sdr Badrul Amin. Mereka ini samasekali tidak akan diuji ALLAH SWT dengan turun naik mahkamah atas tuduhan² heteroseksual apatah lagi hubungan homoseksual. Mereka ini bergerak dalam rahsia Ketuhanan dan samasekali tidak akan bersekongkol untuk duduk semeja apatah lagi menerima pembiayaan dari musuh-musuh ALLAH SWT. Bukan semua ummat Islam Melayu buta hati atau sebodoh yang duduk di hadapan kamu menelan butir-butir racun keimanan yang kamu hamburkan dan kamu semai pada malam tersebut.
- Al Faedah
Inilah yang dikatakan Arab Spring di Mesir dan Timur Tengah melalui prosedur "Regime Change" dan tidak ada kena mengena dengan kebangkitan Islam yang kamu canangkan Sdr Badrul Amin. Ummat Islam di Mesir telah ditindas berdekad-dekad lamanya dengan rejim-rejim zalim dan telah diperangkap dengan harapan-harapan palsu. Kuasa-kuasa dibelakang rejim Hosni Mobarak dan sebelumnya adalah kuasa yang sama menaja Mesir sekarang.
Agenda Arab Spring yang kamu agungkan adalah semata-mata perancangan jahat agen-agen Dajjal laknatuLlah untuk penghapusan bangsa Arab supaya berbunuhan sesama sendiri untuk merombak semula peta Timur Tengah. Ia adalah kesinambungan kepada proses penyembelihan Umat Islam atas nama memelihara keamanan sejagat dan memerangi terorisma. Umat Islam akan terus diperangkap dalam stigma, label dan retorik teroris ala Osama Bin Laden dan Al Qaedah yang dulunya telah ditaja sebanyak USD6 billion oleh Zionist kerana itulah yang mereka mahu dari kita.
Pemimpin-pemimpin Islam akhir zaman yang ALLAH SWT pilih untuk membebaskan bumi Palestin dan seluruh dunia dari kekufuran Dajjal dan seterunya adalah penutup pada kewalian sepertimana RasuluLlah SAW adalah penutup pada Kenabian.
Mereka ini para pemimpin yang berdiri berganding bahu dengan seorang Nabi yang mulia iaitu Nabi 'Isa 'Alaihissalam. Apakah kamu sangka mereka akan terjebak dalam polemik serta retorik murahan politik tajaan Yahudi Aske(nazi), Khazar, Zionist serta agen² Dajjal LaknatuLlah yang cuba memerangkap ummat Islam dengan pelbagai tipudaya mereka? Mereka memiliki pertalian nasab keturunan yang mulia membawa kepada darah Rasul SAW dan pembantu nya dari Bani Tamim berketurunan Sayyidina Abu Bakar as Siddiq Radhi Allahu 'anhu.
Mereka ini adalah manusia-manusia yang ALLAH SWT pelihara dan terpelihara dari pendekatan serta kaedah² perjuangan sekular ala taghut sepertimana yang kamu faham Sdr Badrul Amin. Mereka ini samasekali tidak akan diuji ALLAH SWT dengan turun naik mahkamah atas tuduhan² heteroseksual apatah lagi hubungan homoseksual. Mereka ini bergerak dalam rahsia Ketuhanan dan samasekali tidak akan bersekongkol untuk duduk semeja apatah lagi menerima pembiayaan dari musuh-musuh ALLAH SWT. Bukan semua ummat Islam Melayu buta hati atau sebodoh yang duduk di hadapan kamu menelan butir-butir racun keimanan yang kamu hamburkan dan kamu semai pada malam tersebut.
- Al Faedah
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setiamu, mereka satu sama lain saling melindungi. Barangsiapa diantara kamu yang menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim". (QS : al-Maidah : 51)
Dalam tafsir at-Tabari, menjelaskan, bahwa menurut riyawat As-Saddi, ketika terjadi perang Uhud, dan suasana semakin mencekam, ada sebagian orang Islam yang merasa takut tertawan oleh orang-orang kafir. Mereka pun bermaksud mencari perlindungan kepada orang Yahudi di negeri Dahlak, dan orang-orang Nasrani di Syam, dan bersedia mengikuti cara hidup mereka. Maka turunlah ayat al-Maidah : 51, yang melarang mereka melakukan perbuatan itu.
Menurut at-Tabari ayat ini menjelaskan urusan "wala" (kesetiaan). Allah melarang orang-orang beriman untuk berwala' kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani dengan cara menjadikan mereka pemimpin, penolong, teman setia, dan mengikuti cara hidup mereka. Karena barangsiapa melakukan hal itu, maka Allah akan menggolongkan ke dalam golongan orang-orang yang diikuti baik itu Yahudi ataupun Nasrani.
Maka, orang-orang Mukmin (beriman) hendaknya tidak menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin, pelindung, dan teman setianya. Apalagi bila telah nampak sikap permusuhan dari orang-orang Yahudi dan Nasrani itu kepada Allah, Rasulullah dan orang-orang Mukmin. Barangsiapa lebih memilih orang-orang Yahudi dan Nasrani itu sebagai penolong, pelindung, dan teman setianya, maka dia berarti telah menjadi musuh Allah, Rasulullah dan orang-orang Mukmin. Hal itu merupakan perbuatan zalim dan Allah tidak akan memberi pentunjuk kepada orang-orang zalim.
Dibagian lain, Ibnu Katsir, menjelaskan surah al-Maidah ayat 51 itu, menegaskan bahwa Allah melarang hamba-hamba-Nya yang beriman untuk menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia. Kaum Yahudi dan Nasrani merupakan musuh Islam dan umat Islam seluruhnya.
Kemudian, selain menjelaskan kakum beriman (orang Mukmin) satu sama lainnya saling melindungi, ia juga mengancam siapapun yang melanggar larangan-Nya itu.
Dia berfirman : "Barangsiapa diantara kamu yang menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka".
Dalam tafsir at-Tabari, menjelaskan, bahwa menurut riyawat As-Saddi, ketika terjadi perang Uhud, dan suasana semakin mencekam, ada sebagian orang Islam yang merasa takut tertawan oleh orang-orang kafir. Mereka pun bermaksud mencari perlindungan kepada orang Yahudi di negeri Dahlak, dan orang-orang Nasrani di Syam, dan bersedia mengikuti cara hidup mereka. Maka turunlah ayat al-Maidah : 51, yang melarang mereka melakukan perbuatan itu.
Menurut at-Tabari ayat ini menjelaskan urusan "wala" (kesetiaan). Allah melarang orang-orang beriman untuk berwala' kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani dengan cara menjadikan mereka pemimpin, penolong, teman setia, dan mengikuti cara hidup mereka. Karena barangsiapa melakukan hal itu, maka Allah akan menggolongkan ke dalam golongan orang-orang yang diikuti baik itu Yahudi ataupun Nasrani.
Maka, orang-orang Mukmin (beriman) hendaknya tidak menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin, pelindung, dan teman setianya. Apalagi bila telah nampak sikap permusuhan dari orang-orang Yahudi dan Nasrani itu kepada Allah, Rasulullah dan orang-orang Mukmin. Barangsiapa lebih memilih orang-orang Yahudi dan Nasrani itu sebagai penolong, pelindung, dan teman setianya, maka dia berarti telah menjadi musuh Allah, Rasulullah dan orang-orang Mukmin. Hal itu merupakan perbuatan zalim dan Allah tidak akan memberi pentunjuk kepada orang-orang zalim.
Dibagian lain, Ibnu Katsir, menjelaskan surah al-Maidah ayat 51 itu, menegaskan bahwa Allah melarang hamba-hamba-Nya yang beriman untuk menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia. Kaum Yahudi dan Nasrani merupakan musuh Islam dan umat Islam seluruhnya.
Kemudian, selain menjelaskan kakum beriman (orang Mukmin) satu sama lainnya saling melindungi, ia juga mengancam siapapun yang melanggar larangan-Nya itu.
Dia berfirman : "Barangsiapa diantara kamu yang menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka".