Inikah yang kita mahukan? Memilih jalan perdamaian, mengelakkan perpecahan dan permusuhan. Apa kata suara hatimu? Belajarlah dari petunjuk hatimu.
Sambil masa dipihak kita. Berusahalah mengelakkan kehancuran dari kuasa-kuasa yang berlaga lagi melagakan.. Al Faedah
Ya Allah, kurniakanlah kepada kami ilham yang baik, termasuk di dalamnya firasat di mana kami dapat melihat dengan perantaraan nurMu. Pancarkanlah cahayaMu ke dalam hati kami sehingga kami mampu memandang tembus sesuatu keadaan sehingga ianya menerangi jalan hidup kami yang akan membuatkan kami mudah untuk menjalani kehidupan ini walau dikelilingi oleh segala ujian dan cabaran. Amin Ya Rabbal 'Alamin
Sabda Rasulullah: Dan dari Wabishah bin Ma'bad ra, ia berkata, "Saya mendatangi Rasulullah saw, lalu beliau bertanya, 'Engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan?' Saya menjawab, ‘Ya.’ Beliau bersabda, 'Mintalah fatwa kepada hatimu; kebajikan adalah sesuatu yang jiwamu tenteram kepadanya dan hatimu menjadi tenang, dan dosa adalah sesuatu yang mengganjal di dalam jiwa dan ragu di dada, meski manusia memberi fatwa kepadamu.” (Imam Nawawi berkata, "Hadits hasan, kami meriwayatkannya dalam dua kitab Musnad; Ahmad bin Hanbal dan Ad-Darimi dengan isnad hasan.")
Engkau datang mahu bertanya tentang kebajikan? Aku berkata: Ya. Baginda bersabda: Mintalah fatwa dari hatimu. Kebajikan itu ialah suatu perkara yang diri dan hati merasa tenang tenteram terhadapnya, dan dosa itu itu ialah suatu perkara yang tergetar dalam dirimu dan teragak-agak di hati, sekalipun ada orang yang memberikan fatwa kepadamu dan mereka memberikan fatwa kepadamu. (Hadis Hasan riwayat al-lmam Ahmad dan al-Daarimie dengan isnad yang baik.)
Adapun asal timbulnya gerak hati atau khatir ini, iaitu Allah Ta’ala menugaskan di hati anak turun Adam, satu Malaikat yang mengajak berbuat kebaikan. Malaikat itu bernama Mulhim dan ajakannya biasa kita sebut “Ilham”.
Untuk mengimbangi Malaikat Mulhim ini, Allah Ta’ala juga memberi kuasa setan yang mengajak anak turun Adam untuk berbuat kejelekan. Setan itu bernama setan waswas dan ajakannya disebut waswasah. Jadi, Malaikat Mulhim pasti mengajak manusia kepaa kebaikan, sedangkan setan waswas tentu mengajak manusia berbuat kejahatan. Hati yang bersih juga hati orang yang Ikhlas, sehingga ditakuti oleh setan.
Nabi pernah bersabda, “Tidak berjalan Umar disuatu lorong melainkan setan memilih jalan lain (supaya tidak berpapasan dengan Umar). (HR. Imam Bukhari dan Muslim). Perasaan takut yang ditunjukkan setan disebabkan karena ketakwaan yang ada dalam diri Umar.
Apabila hati bersinar dan gemilang, Allah mengilhamkan kepada hati itu berbagai ilmu dan petunjuk. Diantaranya adalah firasat mukmin. Sehubungan hal tersebut:
Imam Tirmizi meriwayatkan dari Abi Sa'id ra dari Nabi saw bahwa baginda bersabda: “Takutlah kamu kepada firasat orang mukmin, kerana sesungguhnya ia memandang dengan nur Allah Azza wa Jalla.”
Allah swt berfirman : "(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, " Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman." (QS Al-Anfal : 12)
Sebahagian ulama' menafsirkan ayat ini dengan : "Wahai malaikat kuatkanlah hati orang-orang yang beriman dan berilah khabar gembira kepada mereka dengan kemenangan."
A. Dokumentari - America is over, the plan is executed. The Late Great United States of Devastation
B. Documentari - Russia Meteor Impact 2013 - Meteor Strike, Fireball From Space
- Pautan post: https://www.facebook.com/100003360085416/posts/395328417255824
- Pautan video: https://vimeo.com/73863484
يَوۡمَ نَبۡطِشُ ٱلۡبَطۡشَةَ ٱلۡكُبۡرَىٰٓ إِنَّا مُنتَقِمُونَ
(Ingatlah) hari (ketika) Kami menghentam mereka dengan hentaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan. [Ad dukhan:16]
Hentaman atau lemparan yang keras adalah (al bathsyah al kubro) adalah meteor besar yang Allah kirimkan untuk orang yang menyombongkan dirinya dan yang tidak mau menerima kebenaran Islam, iaitu orang-orang yang selalu membanggakan dirinya. Membanggakan kekuatan persenjataannya sehingga senjata tersebut telah menjadi tuhan (berhala) di dalam hatinya.
Akibat hentaman meteor ini, maka terbentuklah kabut tebal (dukhan) yang menutupi atmosfera bumi. Hubungan kabut dengan meteor diperkuatkan dengan hadits dari Ibnu Abbas r.a.
Terhadap masalah ini Ibnu Jarir ath Thabari dan Ibnu Hatim meriwayatkan dari Abdullah bin Abi Mulaikah bahawa ia berkata,"Saya pernah datang kepada Ibnu Abbas pada suatu hari, lalu ia berkata, "Semalam aku tidak tidur hingga pagi." Saya bertanya "Mengapa?" Jawabnya, "Orang-orang mengatakan bahawa telah terbit bintang berekor, maka aku khawatir bahawa Dukhan (kabut) itu telah di ambang pintu. Kerana itu, aku tidak dapat tidur hingga pagi." [Tafsir ath Thabari (25:113)]
Ibnu Abbas sebagai pakar umat dan pakar tafsir Al Quran telah menghubungkan dua peristiwa, iaitu antara datangnya bintang berekor (komet atau meteor), berarti Dukhan (Kabut) akan muncul. Ibnu Abbas seakan-akan mengetahui bahawa malapetaka yang ditimbulkan oleh meteor dan Dukhan tersebut sangat berbahaya dan mengerikan, sehingga ia sendiri tidak lena tidur semalam suntuk. Takut kalau-kalau pada hari itu malapetaka tersebut datang.
Pada episod akhir zaman nanti, Nabi Isa AS, Putra Maryam akan turun untuk menghakimi orang Yahudi atau Israel, yaitu orang-orang Yahudi keturunan Samiri si penyembah sapi, serta semua yang menjadi pendukung nya (Rum/Romawi). Mereka bersama pendukung-pendukungnya akan berkumpulkan di gunung Magiddo.
Di sinilah Dajjal si Pendusta Besar berperanan dalam terwujudnya Pertempuran Akhir Zaman.Di tengah-tengah pertempuran itu, Allah kirimkan “Hantaman yang Keras” (al-Bathsyah al-Kubro) yang menghantam tepat bala tentara pakatan Yahudi. Sehingga, mereka terbunuh dengan hebatnya. Puncak dari pertempuran itu, Allah menurunkan Isa Putra Maryam untuk membunuh Dajjal dan pengikutnya.
Malhamah adalah rangkaian dalam peperangan akhir zaman. Mengapa disebut "Al Malhamah" (huru hara besar/kutukan)? Inilah hikmah bahawa Rasulullah SAW menyebut sebagai "Malhamah" (huru-hara) dan bukan pula "Qital" (pembunuhan) atau "Harb" (perang).Dalam kata "Malhamah" terkandung "Qudratullah" yang bukan hasil usaha manusia.
Di dalamnya ALLAH membantu secara langsung akan kaum Muslimin. Allah menurunkan QudratNYA, NusrahNYA, dengan menimpakan bencana keatas bala tentera pakatan Yahudi dan Nasrani sehinggalah mereka hancur lebur bukan melalui kekuatan senjata angkatan Muslimin namun dengan bantuanNYA secara langsung melalui hujan meteor yang hebat.
Manakala kabut/asap itu menyebabkan orang-orang yang beriman terkena selsema, namun orang-orang kafir Rum. Yahudi serta sekutu mereka akan mengalami bengkak-bengkak tubuhnya serta mengakibatkan rosaknya pendengaran (pekak/tuli) dan rosaknya penglihatan (buta).Dalam hal ini Allah telah mengisyaratkan fenomena "buta dan tuli/pekak" yang terjadi pada orang kafir terutamanya keturunan Yahudi dalam Al Quran.
Firman ALLAH SWT:
وَحَسِبُوٓاْ أَلَّا تَكُونَ فِتۡنَةٌ۬ فَعَمُواْ وَصَمُّواْ ثُمَّ تَابَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡ ثُمَّ عَمُواْ وَصَمُّواْ ڪَثِيرٌ۬ مِّنۡہُمۡۚ وَٱللَّهُ بَصِيرُۢ بِمَا يَعۡمَلُونَ
Dan mereka juga menyangka bahawa tidak akan berlaku sebarang bencana, lalu mereka membutakan mata dan memekakkan telinga, kemudian Allah menerima taubat mereka, setelah itu kebanyakan dari mereka membutakan mata dan memekakkan telinga lagi. Padahal Allah Maha Melihat akan apa yang mereka lakukan. [Al Maaidah:71]
Sangat mungkin ayat ini merupakan peringatan Allah atas bani Israel bahawa mereka kelak akan mengalami buta dan tuli, sebagai balasan atas kedurhakaan mereka. Buta dan tuli secara hakiki bukan saja majasi. Ini terjadi pada saat kemuncak al Malhamah. Seluruh orang kufar baik Rumawi maupun Nasrani malah Yahudi dan Dajjal akan melalui deformasi kebengkakan pada tubuh badan, mata dan pendengaran mengalami kerosakan.
Pada saat inilah kemungkinannya dajjal melalui trasformasi fizikal dari manusia normal menjadi buta sebelah matanya dan kedapatan tulisan Kafir diantara dahinya.
Di akhir zaman akan adanya khasaf (penenggalam), qadzaf (fitnah) dan masakh (perubahan bentuk wajah), bila merebaknya alatan muzik, wanita penghibur, dan khamar (arak)." [Hadits Riwayat Thabrani dalam kitab Mu'jam al Kabir].
Semoga ALLAH SWT memelihara kita dari fitnah akhir zaman. Amin.