Hendaklah memberati akan urusan gerhana ini dan bergegas melaksanakan solat khusuf pada malam ini. Sedangkan Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam sendiri berasa takut dan bergegas-gegas melakukannya darihal khawatir akan kiamat, apatah lagi kita umat Baginda sallallahu 'alaihi wasallam yang sudah pun berada di ufuk senja akhir zaman. Lalu hendaklah kita merasakan kehebatan ALLAH ta'ala melaluinya dan berdoa agar ALLAH ta'ala menghilangkan ketakutan kita darinya, memohon keampunanNYA dan agar dijauhi dari segala bala' dan fitan akhir zaman.Hadits 1:
حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الأَشْعَرِيُّ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بَرَّادٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ الْعَلاَءِ، قَالاَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدٍ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ، عَنْ أَبِي مُوسَى، قَالَ خَسَفَتِ الشَّمْسُ فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَامَ فَزِعًا يَخْشَى أَنْ تَكُونَ السَّاعَةُ حَتَّى أَتَى الْمَسْجِدَ فَقَامَ يُصَلِّي بِأَطْوَلِ قِيَامٍ وَرُكُوعٍ وَسُجُودٍ مَا رَأَيْتُهُ يَفْعَلُهُ فِي صَلاَةٍ قَطُّ ثُمَّ قَالَ " إِنَّ هَذِهِ الآيَاتِ الَّتِي يُرْسِلُ اللَّهُ لاَ تَكُونُ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُرْسِلُهَا يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهَا شَيْئًا فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ " . وَفِي رِوَايَةِ ابْنِ الْعَلاَءِ كَسَفَتِ الشَّمْسُ وَقَالَ " يُخَوِّفُ عِبَادَهُ "
Dari hadits riwayat Abu Musa radhiallahu 'anhu ia berkata: Tatkala terjadi gerhana matahari di masa Nabi sallallahu 'alaihi wasallam, beliau bangkit terkejut, takut terjadi kiamat sampai beliau menuju mesjid. Beliau melakukan solat dengan rukuk dan sujud yang lama sekali. Tidak pernah aku melihatnya melakukan solat seperti itu. Kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kebesaran yang dikirimkan Allah, gerhana ini terjadi bukan karena kematian atau kelahiran seseorang, tetapi Allah yang mengirimkannya untuk menakut-nakuti hamba-hamba-Nya. Oleh sebab itu, bila kalian melihatnya, maka bersegeralah ingat kepada-Nya, berdoa dan mohon ampunan-Nya. (Sahih Muslim #912, Jilid 10, Hadits #26)
Hadits 2:
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ، قَالَ أَنْبَأَنَا ابْنُ وَهْبٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ، أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الْقَاسِمِ، حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ تَعَالَى فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَصَلُّوا "
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Salamah dia berkata; telah memberitakan kepada kami Ibnu Wahb dari 'Umar bin Al Harits bahwasanya 'Abdurrahman bin Al Qasim menceritakan kepadanya dari bapaknya dari 'Abdullah bin 'Umar dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Matahari dan bulan tidak akan terjadi karena kelahiran atau kematian seseorang, tetapi keduanya adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah Ta'ala. Jika kalian melihat kedua gerhana tersebut maka Solatlah." (Sunan an-Nasa'i 1461, Jilid 16, Hadith #3)
Hadits 3:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ، قَالَ حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ، قَالَ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنْ زِيَادِ بْنِ عِلاَقَةَ، عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ، قَالَ كَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَوْمَ مَاتَ إِبْرَاهِيمُ، فَقَالَ النَّاسُ كَسَفَتِ الشَّمْسُ لِمَوْتِ إِبْرَاهِيمَ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ فَصَلُّوا وَادْعُوا اللَّهَ "
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Al Qasim berkata, telah menceritakan kepada kami Syaiban Abu Mu'awiyyah dari Ziyad bin 'Alaqah dari Al Mughirah bin Syu'bah berkata, "Pada masa Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam pernah terjadi gerhana matahari, yaitu di hari meninggalnya putera beliau, Ibrahim. Orang-orang lalu berkata, "Gerhana matahari ini terjadi karena meninggalnya Ibrahim!" Maka Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka shalat dan berdoalah kalian kepada Allah."
Firman ALLAH dalam ayat 6-13 surah al-Qiamah:
يَسْأَلُ أَيَّانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ فَإِذَا بَرِقَ
الْبَصَرُ وَخَسَفَ الْقَمَرُ وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ
يَقُولُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ كَلَّا لَا وَزَرَ
إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمُسْتَقَرُّ يُنَبَّأُ الْإِنْسَانُ
يَوْمَئِذٍ بِمَا قَدَّمَ وَأَخَّرَ
Maksudnya : Dia bertanya (secara mengejek): “Bilakah datangnya hari kiamat itu?” Maka (jawabnya: hari kiamat akan datang) apabila pemandangan menjadi berpinar-pinar (kerana gerun takut), Dan bulan hilang cahayanya, Dan matahari serta bulan dihimpunkan bersama, (Maka)pada hari itu, berkatalah manusia (yang ingkarkan hari kiamat): “Kemanakah hendak melarikan diri?” Tak usahlah bertanya demikian! Tidak ada lagi tempat perlindungan! Pada hari itu, kepada Tuhanmu lah sahaja terserahnya ketetapan segala perkara. Pada hari itu, manusia diberitahu akan apa yang ia telah lakukan, dan apa yang ia telah tinggalkan.
Bumi semakin uzur dan hampir ke penghujungnya di mana pelbagai peristiwa yang berlaku di hadapan mata kita telah menunjukkan dengan nyata tentang betapa hampirnya dunia ini dengan saat kehancuran yang dinamakan Al Sa'ah ataupun Qiamat.
Ketika merenungi bagaimana banyak peristiwa akhir-akhir ini berlaku pada hari Jumaat dan kekerapan fenomena gerhana bulan dan matahari maka seharusnya mengingatkan kita tentang Qiamat yang bakal berlaku pada hari Jumaat.
Kekerapan berlakunya gerhana bulan dan matahari akhir-akhir ini mengingatkan kita tentang kaitannya dengan tanda-tanda Qiamat sebagaimana sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam Sahih Muslim, Kitabu Al-Fitan wa Asyrathu As-Sa’ah:
حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ، زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَإِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ الْمَكِّيُّ - وَاللَّفْظُ لِزُهَيْرٍ - قَالَ إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا وَقَالَ الآخَرَانِ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ فُرَاتٍ، الْقَزَّازِ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ، عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ، قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ " مَا تَذَاكَرُونَ " . قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ . قَالَ " إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ " . فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صلى الله عليه وسلم وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ .
Diriwayatkan oleh Hudhaifa bin Usaid al-Ghifari. Nabi sallallahu 'alaihi wasallam muncul ketika kami sedang berbincang, lalu baginda bertanya: Apa yang kalian bicarakan? Mereka berkata: “Kita berbicara berkaitan Qiamat, baginda bersabda: Qiamat tidak akan berlaku sehingga kamu lihat sepuluh tanda iaitu; [1] keluar asap, [2]muncul Dajjal, [3] keluar binatang Dabbah, [4]matahari terbit dari barat, [5]turunnya Nabi Isa Ibni Mariam, [6]muncul Ya’juj Makjuj, berlaku tiga KHUSUF iaitu: [7]satu KHUSUF di timur, [8] satu KHUSUF di barat [9]dan satu lagi KHUSUF di Semenanjung Arab [10] dan lain yang adalah api keluar dari Yaman lalu menghalau manusia ke tempat berkumpul. (Sahih Muslim #2901, Jilid #54, Hadits #51)
No comments
Post a Comment