SISTEM DAJJAL
Pesanan untuk Ummah Fitnah al-Masih ad-Dajjal Seberat-Beratnya Ujian. Fikrah yang sudah dirasuki sistem dajjal menerusi pelbag... 6:21:00 PM
Fitnah
al-Masih ad-Dajjal Seberat-Beratnya Ujian. Fikrah yang sudah dirasuki
sistem dajjal menerusi pelbagai ritual sigil & simbolisma pada
setiap dimensi kehidupan itu membutakan mata hati & bathin seseorang
sehingga ia hanya mampu melihat menurut
pandangan mata dunia yang zahir semata-mata. Ia hanya mampu menilai
sesuatu naratif menurut acuan yang telah disogokkan kepadanya oleh
pihak-pihak yang berkepentingan tanpa berupaya untuk menembusi
pergerakan-pergerakan rahsia & tersembunyi musuh-musuh.
Terkadang seorang itu inteleknya amat tinggi. Rasionalnya teramat hebat. Faham agamanya sangat liberal. Apa bila ditegur akannya, maka segeralah ia membuat lawak piawainya. "Aku makan telor mata kerbau... Aku teringat dajjal yang matanya satu...Paranoia, paranoia!". Fikrah ini akan memandang remeh peringatan yang disampaikan padanya sehingga suatu tahap di mana Dajjal itu sendiri akan dianggap sebagai "teori konspirasi".
DUNIA ILUSI DAJJAL from Melayukita on Vimeo.
Jangan menolak sewenang-wenangnya polar-polar dimensi alam ghaib yang diluar radius kemampuan kita untuk menggarapnya. Ada kelompok-kelompok yang memahami ritual-ritual alam ghaib dan mereka menyampaikan peringatan dalam konteks itu.
Terkadang seseorang itu memakai akan dirinya pakaian Islam. Perjuangan Islam. Melihat dirinya bertungkus-lumus berjuang atas nama Islam. Apabila diperingatkan bahawa ada elemen-elemen infiltrasi telah meracuni "perjuangan"nya, maka dengan segera ia menolak nasihat baginya. Mana mungkin seorang pejuang "Islam" tersilap langkah dan diracuni fitnah dajjal?
Keluarnya Dajjal merupakan di antara tanda datangnya kiamat. Fitnah (cobaan) yang ditimbulkan oleh Dajjal adalah seberat-beratnya ujian yang akan dihadapi manusia. Dalam sebuah hadits sahih disebutkan,
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
"Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal." (HR. Muslim no. 2946) An Nawawi rahimahullah menerangkan, “Yang dimaksud di sini adalah tidak ada fitnah dan masalah yang lebih besar daripada fitnah Dajjal.”[2]
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia lalu memuji Allah karena memang Dialah satu-satunya yang berhak atas pujian kemudian beliau menceritakan Dajjal. Beliau bersabda,
إِنِّى لأُنْذِرُكُمُوهُ ، وَمَا مِنْ نَبِىٍّ إِلاَّ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ ، لَقَدْ أَنْذَرَ نُوحٌ قَوْمَهُ ، وَلَكِنِّى أَقُولُ لَكُمْ فِيهِ قَوْلاً لَمْ يَقُلْهُ نَبِىٌّ لِقَوْمِهِ ، تَعْلَمُونَ أَنَّهُ أَعْوَرُ ، وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
"Aku akan menceritakannya kepada kalian dan tidak ada seorang Nabi pun melainkan telah menceritakan tentang Dajjal kepada kaumnya. Sungguh Nabi Nuh ‘alaihis salam telah mengingatkan kaumnya. Akan tetapi aku katakan kepada kalian tentangnya yang tidak pernah dikatakan oleh seorang Nabi pun kepada kaumnya, yaitu Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan Allah sama sekali tidaklah buta". (HR. Bukhari no. 3337 dan Muslim no. 169)
Dari Anas, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا بُعِثَ نَبِىٌّ إِلاَّ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الأَعْوَرَ الْكَذَّابَ ، أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ ، وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ ، وَإِنَّ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبٌ كَافِرٌ
“Tidaklah seorang Nabi pun diutus selain telah memperingatkan kaumnya terhadap yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwasanya dajjal itu buta sebelah, sedangkan Rabb kalian tidak buta sebelah. Tertulis di antara kedua matanya “KAAFIR”.” (HR. Bukhari no. 7131)
Terkadang seorang itu inteleknya amat tinggi. Rasionalnya teramat hebat. Faham agamanya sangat liberal. Apa bila ditegur akannya, maka segeralah ia membuat lawak piawainya. "Aku makan telor mata kerbau... Aku teringat dajjal yang matanya satu...Paranoia, paranoia!". Fikrah ini akan memandang remeh peringatan yang disampaikan padanya sehingga suatu tahap di mana Dajjal itu sendiri akan dianggap sebagai "teori konspirasi".
Jangan menolak sewenang-wenangnya polar-polar dimensi alam ghaib yang diluar radius kemampuan kita untuk menggarapnya. Ada kelompok-kelompok yang memahami ritual-ritual alam ghaib dan mereka menyampaikan peringatan dalam konteks itu.
Terkadang seseorang itu memakai akan dirinya pakaian Islam. Perjuangan Islam. Melihat dirinya bertungkus-lumus berjuang atas nama Islam. Apabila diperingatkan bahawa ada elemen-elemen infiltrasi telah meracuni "perjuangan"nya, maka dengan segera ia menolak nasihat baginya. Mana mungkin seorang pejuang "Islam" tersilap langkah dan diracuni fitnah dajjal?
Keluarnya Dajjal merupakan di antara tanda datangnya kiamat. Fitnah (cobaan) yang ditimbulkan oleh Dajjal adalah seberat-beratnya ujian yang akan dihadapi manusia. Dalam sebuah hadits sahih disebutkan,
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
"Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal." (HR. Muslim no. 2946) An Nawawi rahimahullah menerangkan, “Yang dimaksud di sini adalah tidak ada fitnah dan masalah yang lebih besar daripada fitnah Dajjal.”[2]
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia lalu memuji Allah karena memang Dialah satu-satunya yang berhak atas pujian kemudian beliau menceritakan Dajjal. Beliau bersabda,
إِنِّى لأُنْذِرُكُمُوهُ ، وَمَا مِنْ نَبِىٍّ إِلاَّ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ ، لَقَدْ أَنْذَرَ نُوحٌ قَوْمَهُ ، وَلَكِنِّى أَقُولُ لَكُمْ فِيهِ قَوْلاً لَمْ يَقُلْهُ نَبِىٌّ لِقَوْمِهِ ، تَعْلَمُونَ أَنَّهُ أَعْوَرُ ، وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
"Aku akan menceritakannya kepada kalian dan tidak ada seorang Nabi pun melainkan telah menceritakan tentang Dajjal kepada kaumnya. Sungguh Nabi Nuh ‘alaihis salam telah mengingatkan kaumnya. Akan tetapi aku katakan kepada kalian tentangnya yang tidak pernah dikatakan oleh seorang Nabi pun kepada kaumnya, yaitu Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan Allah sama sekali tidaklah buta". (HR. Bukhari no. 3337 dan Muslim no. 169)
Dari Anas, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا بُعِثَ نَبِىٌّ إِلاَّ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الأَعْوَرَ الْكَذَّابَ ، أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ ، وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ ، وَإِنَّ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبٌ كَافِرٌ
“Tidaklah seorang Nabi pun diutus selain telah memperingatkan kaumnya terhadap yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwasanya dajjal itu buta sebelah, sedangkan Rabb kalian tidak buta sebelah. Tertulis di antara kedua matanya “KAAFIR”.” (HR. Bukhari no. 7131)